17.Joging bersama

1.4K 255 34
                                    

Hari ini hari minggu ceritanya. Karena Taehyun lagi libur kerja, pagi-pagi dirinya jogging keliling kompleks bersama sang istri. Gak lupa juga bawa Viken juga pakai stroller alias kereta dorong yang sama kayak punya Rayyanza alias anak Rafi Ahmad. Benar-benar kelihatan kayak keluarga bahagia dan semoga selalu begitu.

"Beom." Panggil Taehyun pada istrinya ketika mereka duduk santai dikursi taman karena Beomgyu sudah lelah berlari. Viken masih dikereta dorongnya sedang sibuk menghisap ASI dari botol.

"Iya?"

"Kakak sepupu aku minggu depan nikah, dia ngundang kita lewat chat. Kamu mau gak datang terus kita nginap kerumah Bunda sama Ayah?"

Beomgyu melirik Taehyun sekilas lalu nampak berpikir. Selama ini memang selalu Taehyun yang bertemu keluarga besarnya, sementara Beomgyu hanya pernah bertemu keluarga besar Taehyun saat acara pernikahan mereka. Dengan mertua pun, Beomgyu masih jarang bertemu karena terpisah jarak. Jadi jyjur saja Beomgyu sebenarnya agak takut kalau bertemu keluarga besar Taehyun. Takut salah bicara, salah bertindak dan banyak pikiran negatif lain.

Tapi melihat wajah penuh harap suaminya membuat Beomgyu segan untuk menolak. Taehyun juga punya keluarga, suaminya berhak membawanya kemanapun termasuk bertemu keluarga besar lelaki itu. Apalagi setelah mereka menikah sampai memiliki anak Taehyun belum sempat pulang ke kampung halamannya karena sibuk dengan kerjaan. Rasanya jahat sekali jika Beomgyu menolak permintaan Taehyun.

"Boleh, sekalian ngenalin Viken sama keluarga kamu juga." Kata Beomgyu final membuat suaminya tersenyum sampai lesung pipinya terlihat.

"Yaudah nanti kita beli bajunya yang samaan sama Viken ya?"

"Kamu mau pake baju couple?" Tanya Beomgyu sambil menahan senyum karena tidak menyangka Taehyun suka dengan hal-hal semacam itu.

"Iya mau, biar nanti keliatan gitu loh pas orang lihat ohh itu istrinya Taehyun, gitu." Jawab Taehyun jujur.

Ya gimana ya, dulu pas dia masih mondok dan tiap pulang kampung selalu diledek sodaranya yang udah nikah karena dia jomblo. Sekarang giliran dia pamer istri sama anak lah ya.

"Yaudah, nanti kita cari bajunya yang udah jadi aja. Kalau bikin tukang jahitnya gak bakal keburu seminggu doang."

"Emang kalau bikin baju tuh lama ya? Tau gitu aku kasih tau kamu dari sebulan lalu." Kata Taehyun yang agaknya menyesal baru ngasih tau Beomgyu sekarang. Dia lupa terus soalnya kalau mau ngasih tau, padahal dia diundang udah dari sebulan lalu.

"Iya Tae lama, si Han aja bikin rok sebiji doang semingguan. Apalagi kalau harus tiga pasang. Emang sih pengaruh dia yang gak pro itu mempengaruhi kelambatan, tapi penjahit jago juga gak bakal keburu deh kayaknya kalau seminggu doang. Belum ngukur sama beli kainnya."

Emang gak tenang kayaknya karakter book gue tuh kalau gak nyindir author sendiri🗿

"Yaudah kalau gitu nanti habis Dzuhur kita cari bajunya, beli jadi aja." Putus Taehyun yang diangguki oleh sang istri.

"Oh iya, habis itu kerumah sakit ya Tae? Mau konsul ke dokter Yewon tentang MP Asi buat Viken. Sekalian cek lambung sama ususnya udah beneran bisa gak dikasih MP Asi."

"Oiya, anak Ayah bentar lagi boleh makan ya sayang ya?" Taehyun melirik Viken yang tenang mengigit-gigit pentil botol susunya dengan gigi yang baru tumbuh.

"Masyaallah kok digigit? Diisap yang bener susunya sayang, comot nih pipinya." Taehyun yang tadinya duduk dikursi taman sekarang berjongkok didepan stroller untuk mengusap pipi Viken yang belepotan ASI.

Sebenarnya Taehyun mau isap jempolnya yang bekas ASI Beomgyu itu, tapi dia malu karena mereka masih diarea taman. Jadi terpaksa di sapu ke hoodienya sendiri.

"Semenjak giginya mulai tumbuh, Viken suka gigit-gigit gitu kalau nyusu Tae. Sakit akunya." Adu Beomgyu dengan bibir mengerucut sebal. Mau marah tapi anak sendiri ya gimana dong?

"Iya? Viken gak boleh gitu sama Bunda, nyusunya yang bener jangan digigit-gigit." Kata Taehyun menasehati anaknya.

Tapi ya namanya bayi belum genap 6 bulan, mau diajak bicara apa juga dia mana bisa jawab kecuali kata-kata singkat yang biasa ia gumamkan. Jadi Viken cuma diam aja sambil bergumam dan menyemburkan susu dari mulutnya sampai Beomgyu dan Taehyun dibuat terkekeh gemas.

"Pengen banget lancar ngomong ya? Sembur-sembur aja terus sampai lancar ngomong ya nak ya?" Ujar Taehyun yang nampak tidak ada bosannya mengajak anaknya bicara. Sementara Beomgyu yang melihat hal itu hanya tersenyum hangat karena senang melihat interaksi suami dan anaknya.

Hachu!

"Alhamdulillah... Hus hus, jauh-jauh bakteri sama virusnya." Kata Taehyun ketika Viken bersin.

"Tae, udah mulai panas. Pulang aja yuk." Ajak Beomgyu.

"Yaudah ayo kita pulang."

Beomgyu memungut botol minum mereka lalu meletakkannya dibawah stroller Viken. Perempuan itu berjalan berdampingan dengan Taehyun yang mendorong kereta bayi anaknya untuk pulang.

Sesekali mereka membalas sapaan para tetangga yang menegur. Ada juga tadi Pak RT yang lagi memantau pekerja yang mengaspal beberapa bagian jalanan kompleks yang berlobang.

"Tumben rumah Jay sama Sunoo dikunci pas hari libur. Biasanya kalau ada Jay, pintunya dibuka. Motor Jay juga gak ada." Kata Beomgyu ketika mereka melewati rumah sederhana Jay dan Sunoo.

"Jalan-jalan kali mereka."

"Iya kali ya, nanti kita jalan-jalan juga habis Dzuhur ya Viken?" Kata Beomgyu yang hanya dibalas tatapan polos oleh putri kecilnya. Asik berjalan sambil menikmati udara pagi, suami istri beserta anak mereka itu dikejutkan dengan teriakan tetangga yang memanggil mereka.

"Nah eta si Beomgyu! Calon besan, sini!" Ya, bisa ditebak lah ya siapa yang manggil mereka.

Beomgyu dan Taehyun tentu tau jika calon besan yang dimaksud itu adalah mereka berdua. Keduanya bisa melihat ada Teh Yeonjun, Ayen, Ryujin, Dongpyo sama Chaeryoung yang lagi berdiri didepan pagar rumah Ayen.

"Kalau diajakin ngeghibah kamu langsung pulang, jangan ikutan." Bisik Taehyun memperingati istrinya. Dia takut Beomgyu diajakin gibah soalnya ibu-ibu kompleks janda bolong itu kelihatan sedang bisik-bisik tetangga didepan pagar rumah, gak kayak biasanya.

"Ghibah?"

"Ngomongin kejelekan orang maksudnya. Jangan ikutan ya kalau ngomongin yang kayak gitu? Sayang pahala kamu nanti jadi otomatis di transfer ke orang yang kamu ghibahin."

"Oh gitu ya Tae? Yaudah iya, tapi aku boleh kesana kan?

"Iya, tapi inget kalau ngomongin kejelekan orang langsung pulang jangan ikutan. Aku bawa Viken pulang duluan. Assalamualaikum."

"Waalaikum salam, nanti sampai rumah jangan lupa langsung mandiin Vikennya ya?"

"Iya."

Setelah berpamitan singkat, Taehyunpun membawa putri kecil mereka pulang kerumah, sementara Beomgyu yang dipanggil tetangga langsung join ke gerombolan ibu-ibu sholehot.

"Assalamualaikum."

"Waalaikum salam, Beomgyu sini-sini kamu udah tau kabar duka belum?"

"Kabar duka Apa?" Tanya Beomgyu bingung karena baru datang ditanya begitu.

"Mertua Sunoo yang laki-laki meninggal." Kata Ryujin.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun..." raut wajah Beomgyu langsung berubah duka ketika mendengar perkataan Ryujin

"Kapan meninggalnya?"

"Tadi malam, habis cerita sama kita malam sabtu kemarin pas suami kita ngeronda, siangnya Sunoo sama Jay ternyata nengokin Papanya Jay dirumah sakit. Habis itu tadi pagi Sunoo ngechat aku bilang gak bisa ikut ngocok arisan hari ini karena mertuanya baru meninggal tadi malam. Dia dirumah mertuanya sekarang." Ujar Ayen.

Beomgyu terdiam, tidak menyangka pagi-pagi dirinya sudah dapat berita duka dari tetangganya. Untung saja Sunoo bisa membujuk Jay untuk menemui Papanya kemarin, kalau tidak pasti Jay akan sangat menyesal karena tidak menemui Papanya untuk terakhir kali. Memang ya yang namanya umur itu tidak ada yang tau kecuali Tuhan.

21 Juni 2022

MASIH HALAL - Taegyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang