𖣁 j*l*ng 𖣁

4.7K 428 49
                                    

Happy Reading! ~

˙︶˙

Jisung menatap lelah kearah kedua anak adam yang asyik bermesraan di teras kamar nya, ingin rasanya Jisung mengusir kedua anak adam itu, Jeno dan Jaemin.

"lo berdua ga ada agenda lain? "

"ga, ya ga sayang? "

Jaemin menganggukkan kepala, dan kembali memeluk tubuh kekasih nya yang sedikit lebih besar dari dirinya.

Sudah hampir dua bulan Jaemin dan Jeno menjalin kasih, dan mereka tampak bahagia.

"nono, nana lupa beli buku gambar buat tugas kesenian"

Jaemin menatap mata kekasih nya, Jeno tersenyum sambil mengusap lembut rambut kekasihnya.

"mau beli sekarang? "

Jaemin menganggukkan kepala.

"hari ini, besok mapel nya"

"yaudah ayo"

Jaemin tersenyum, lalu memeluk tubuh Jeno lebih erat, dan mencium kekasih nya itu.

Astaga sepertinya mereka melupakan seseorang yang menatap keduanya dengan tatapan menjijikkan, Jisung.

Jeno dan Jaemin sedang sibuk merapikan pakaian mereka, kegiatan Jeno berhenti ketika suara dering ponsel membuat nya mau tak mau mengangkat panggilan masuk itu.

"sebentar ya nana, nono mau angkat telepon dulu"

Jaemin menganggukkan kepala semangat, Jeno mencium kening Jaemin, lalu pergi masuk kedalam kamar Jisung, tinggalah Jaemin dan Jisung yang sama sama menatap dengan tatapan tak suka.

"apa lo? "

"apa? Lo pikir gue takut sama lo? Badan doang di gedein"

Sabar, sabar, Jisung hanya bisa mengusap usap dadanya, berhadapan dengan Jaemin hanya akan membuat nya terkena darah tinggi.

Jeno kembali dengan ponsel yang masih digenggam.

"kenapa lo? "

Jisung menatap raut wajah Jeno yang seperti lesu, dan tak bersemangat, padahal masih ada Jaemin kekasih nya paling tersayang, ada apa ini?

"nana, kayanya nono ga bisa antar nana deh"

Jaemin menatap kekasihnya dengan tatapan kecewa, tapi kemudian dirinya tersenyum, ia memaklumi bahwa Jeno sangat sibuk akhir akhir ini, karena beberapa alasan tertentu, hey dirinya dan Jeno sudah lama menjalin kasih, dan tak mungkin jika Jeno berbohong, dan Jeno pun tak berani untuk berbohong pada kekasihnya itu, karena dirinya sangat mencintai Jaemin, ya Jaemin seorang.

"sebagai gantinya jisung bakal anter nana, ya? "

Jaemin menganggukkan kepala, tapi kemudian mendapatkan protes dari orang yang disebut namanya, apa apaan mereka? Belum dapat persetujuan sudah ambil keputusan sendiri, ini melanggar norma namanya, norma untuk berpendapat.

"ga, naik gojek aja, ntar gue pesenin"

Jeno menoleh pada Jisung, dirinya tersenyum, tapi Jisung sudah apal betul dengan sahabat nya ini, senyum itu seolah mengatakan tak ada bantahan, atau tidak, perkelahian yang akan menjadi solusi nya.

[√] Semanis coklat <jichen>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang