𖣁 menyerah 𖣁

5.2K 427 22
                                    

Happy Reading ~!

˙︶˙

Suara mobil berhenti tepat di depan rumah besar berwarna hitam, dan keluar sosok pria yang menggenggam tangan nya sendiri, Jeno.

"keluar lo bangsat! "

Jeno menendang pintu utama rumah itu, setelah pintu berhasil terbuka, Jeno masuk dan berjalan kearah kamar yang pintunya tertutup.

"park jisung! "

Duk! Duk! Duk!
Duk! Duk!

Jeno menendang nendang pintu tersebut yang tak bisa terbuka, seperti ada yang menghalangi pintu itu dari dalam.

Emosi nya tentu sudah mencapai batas yang ada, apalagi saat tahu apa yang dilakukan sahabat nya itu.

Mari kita lihat apa yang diperbuat oleh lelaki bermarga Park ini, sampai Jeno bisa semarah ini.

Flashback...

Jaemin menatap Jisung dengan tatapan yang tak bisa diartikan dengan kata kata.

Mereka masih berada di mall yang tadi, dan sekarang mereka menjadi pusat perhatian seluruh orang yang berlalu lalang.

"gue kecewa banget sung, lo pria paling tolol yang pernah ada"

"stupid! "

"lo harusnya nanya dulu sebelum ambil tindakan "

Jaemin memajukan langkahnya, dan berdiri didepan pria jankung itu.

"chenle-"

"jangan sebut nama itu lagi"

Jisung menekankan setiap kalimat nya, sambil menatap Jaemin, lalu pergi dari sana, dan meninggalkan Jaemin seorang.

Jaemin memandangi punggung Jisung, ia tak mengejar Jisung, langkahnya malah buru buru untuk menemui Chenle, yang ia lihat pergi kearah toilet.

Sampai nya ditoilet Jaemin tak menemukan Chenle, ia buru menghubungi kekasihnya, kali ini biarkan Jaemin egois.

"no, sahabat lo bangsat"

'nana? '

"urus sahabat lo, gue bakal urus sahabat gue"

'na-'

Panggilan terputus dan Jaemin buru buru memesan taxi online, Jaemin harap Chenle tak terlalu menganggap ucapan Jisung dengan serius.

Hubungan nya dengan Chenle lebih lama dari pada bersama kekasihnya itu, dan Jaemin tak mau jika kesalah pahaman ini berlanjut dan memutus tali persahabatan antara dirinya dan Chenle.

Off

Seorang pria bersandar di pintu kamar nya yang tertutup dengan rokok di sela sela jari tengah dan jari telunjuknya.

Kepulan asap pun memenuhi kamar nya itu, bahkan di dekatnya banyak sekali sampah rokok yang berserakan, tak hanya satu atau dua, bahkan pria itu sudah menghabiskan sepuluh bungkus rokok sendirian, Jisung.

[√] Semanis coklat <jichen>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang