Happy Reading ~
˙︶˙
Seorang pemuda manis terdiam dengan baju piyama yang masih melekat ditubuhnya, tentu saja Chenle terdiam ketika matanya dengan tak sengaja dan kakinya yang terus melangkah ke sofa ruang tamu.Ada apa dengan ruang tamu?
"ganggu ya? Lele cuma mau ambil minum kok"
Chenle tersenyum manis, ia mempercepat langkah nya untuk mengambil minum, tak mau mengganggu ayah serta calon mommy barunya, ya Mark dan Haechan kepergok oleh Chenle sedang-
"kenapa senyum senyum? "
Itu suara Haechan yang sedang merapikan bajunya sambil memandang Chenle yang akan sebentar lagi menjadi anak nya, ya kalian tak salah baca, anak nya.
Chenle yang ditanya malah cengengesan, ia membawa pergi gelas yang berisikan air lalu bergegas berjalan ke kamar nya.
Bukan salah nya toh, ayah nya saja yang tak melakukan itu dikamar, melainkan di tempat terbuka seperti ini.
Jangan salahkan Mark, Mark sudah tau kebiasaan Chenle bangun siang, dan tumben sekali anak itu malah bangun di jam subuh seperti ini.
Setelah Chenle masuk kedalam kamarnya, keadaan menjadi canggung, padahal tadi hampir sekali mendekati puncak nya, CHENLE!!!
"kamu lapar? "
Haechan menoleh kearah Mark yang sedang menatap nya dengn tatapan kosong.
"lapar, bagaimana dengan mu? "
Haechan menganggukkan kepala, ia mulai bangkit dari sofa dan berjalan kearah dapur yang memang jaraknya tak terlalu jauh dari sofa, sementara Mark hanya terdiam di sofa, terpaku dengan tubuh Haechan yang sangat sempurna, astaga! Kenapa bisa anak SMA memiliki tubuh seindah itu?
Haechan yang sedang sibuk memasak didapur langsung diganggu oleh sebuah tangan yang melingkar indah di pinggang nya, tak tangan, bahkan dagu seseorang sengaja di sandarkan di bahunya, itu Mark -calon suaminya.
"kamu tak takut anak mu memergoki lagi? "
"tidak perlu takut, ia sangat menyetujui hubungan kita, chenle ku memang menginginkan mommy yang perhatian seperti mu"
Haechan hanya mengangguk saja, padahal pipinya sudah merona, mendengar ucapan Mark barusan, ada apa ini? Apakah dirinya terkena serangan jantung?
Mark mencubit pipi gembul Haechan.
"jangan usil, sana ajak anak mu kesini, kita makan bersama "
"anak kita"
"iya, anak kita"
Tanpa aba aba, Mark mencium pipi merah Haechan, lalu pergi dari sana tanpa wajah berdosa, tak memedulikan pemuda manis yang sedang mengendalikan detak jantung nya.
˙︶˙
Pintu kamar Chenle diketuk, lalu terbuka dan menampakkan sosok pemuda yang memeluk boneka lumba lumba nya sambil terus tersenyum penuh arti kearah ayahnya itu.
"kenapa senyum senyum mulu? "
"tidak ada"
Chenle menggelengkan kepala lucu, Mark jadi dibuat gemas dengan anaknya itu, bagaimana tidak gemas? Pantas saja banyak para dom diluar sana yang mengincar anak manis nya ini, tentu saja itu akan membuat kewaspadaan Mark naik menjadi 100 kali lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[√] Semanis coklat <jichen>
Historia CortaMengisahkan tentang seorang siswa manis yang menyukai kakak kelas nya, dengan berani ia menyatakan perasaan nya dengan sekotak kue coklat berbentuk hati. Walau terus di tolak berkali kali, ia tak akan mudah menyerah! Zhong Chenle namanya, ia harus...