Jangan lupa tekan ⭐ ya!
.
.
.
"Bisakah kau berhenti memandangiku?!" jengah Jaewon kepada Jaemin.
Jaemin hanya tersenyum konyol kemudian kembali menyamankan kepalanya di dada bidang Jaewon. Jaemin mengangkat tangan nya yang sudah tersemat cincin tunangan dari Jaewon. Dia sangat bahagia sehingga tidak bisa menyembunyikan betapa bahagianya dia.
"Hyungie lihat." Jaemin memamerkan cincin tunangan nya kepada sang tunangan sendiri.
Jaewon merotasi bola matanya malas, sudah kesekian kalinya tunangan nya ini memamerkan cincin yang ia berikan. Dia pun menjadi susah untuk tidur, malam ini memang Jaewon menginap di rumah Jimin setelah acara lamaran tadi.
"Bisakah kau menjauh?! Gerah sekali." usir Jaewon dengan mendorong kepala Jaemin pelan.
Jaemin merengut, menggeleng tidak mau dan semakin erat memeluk tubuh Jaewon. Bahkan kaki kecilnya pun menindihi paha kencang Jaewon.
"Tidurlah~ tidurlah calon suami Jaemin~" Jaemin terkikik geli mendengar ucapan nya sendiri.
Jaewon mendengus geli, dia pun menyerah. Membalas pelukan si manis tak kalah erat.
Beberapa menit pun diam menyelimuti mereka, Jaewon sudah memejamkan matanya karena ini sudah sangat malam. Sedangkan kedua mata sipit Jaemin masih terbuka, mengerjap-ngerjap sembari memikirkan kejadian beberapa saat yang lalu.
"Hyungie.." panggil Jaemin pelan yang hanya di balas gumaman malas oleh Jaewon.
"Kenapa Hyungie tiba-tiba melamarku?" cicit Jaemin malu-malu.
Bahkan dia sempat-sempatnya memukul dada bidang Jaewon pelan yang mendapat dengusan tidak percaya dari sang dominan. Kenapa pria yang dicintainya ini begitu menjijikkan dan alay seperti ini?!
"Kau tidak mau? Kembalikan cincinku." jawab Jaewon datar.
Jaemin merengut lucu, bangun dari acara tidur nya kemudian melotot garang ke arah Jaewon. Alih-alih takut, Jaewon malah sedang menahan dirinya agar tidak menyerang Jaemin saat ini juga. Karena sungguh! Tunangan nya ini begitu menggemaskan.
"Tega sekali kau bilang seperti itu Hyung. Lelaki sejati tidak manarik ucapan nya!" ketus Jaemin sembari menyembunyikan tangan nya yang tersemat cincin dari Jaewon.
"Sesukamu saja. Sekarang diam! Aku ingin tidur." Jaewon tidur membelakangi Jaemin yang lagi-lagi semakin merengut.
"Apa benar dia mengajakku menikah beberapa saat lalu?! Kenapa sikapnya tetap sama!" gerutu Jaemin dengan pelan.
Ia pun tidur sembari memeluk Jaemin dari belakang, mengusakkan pipi gembilnya di punggung lebar Jaewon. Diam-diam Jaewon mendengar gerutuan lucu Jaemin dan tersenyum kecil.
Tanpa bicara dia membalik tubuhnya dan membawa tubuh mungil Jaemin masuk ke dalam pelukan nya. Yang dipeluk hanya senyum-senyum seperti orang gila.
"Jaemin cinta Hyungie." bisik Jaemin sembari tersenyum lebar.
"Aku tidak. Dan berhentilah bicara kumohon." geram Jaewon.
Jaemin cemberut namun setelahnya dia kembali tersenyum dan menyamankan tubuhnya di pelukan sang dominan.
.
.
.
"Ck!" decak Jaewon tidak suka saat ia merasa sangat gerah.
Dia pun menyingkirkan sesuatu yang menempel erat di tubuhnya. Bahkan tanpa sadar dia menendang sesuatu tersebut hingga terjatuh dari atas ranjang.
Bruk!
"Aduh!" pekik Jaemin saat dia terjerembab di lantai.
Mengusap kepalanya yang terbentur lantai, menatap kesal pria tampan yang menguasai tempat tidurnya. Apa benar Jaewon tunangan nya?! Kenapa dia sangat kejam kepada dirinya?! Begitulah pikir Jaemin dengan kesal.
Dia pun memutuskan untuk bangun karena hari memang sudah pagi, dia merasa haus dan turun ke bawah untuk mengambil air minum. Tersenyum senang saat mencium aroma masakan sang mommy.
"Mommy~" Jaemin memeluk Yoongi yang sedang memasak sarapan.
"Tumben sudah bangun sayang." ujar Yoongi sembari mengelus lengan sang putra.
Jaemin tidak menjawab, dia kembali memejamkan matanya sembari memeluk tubuh mommy kesayangan nya. Terkejut saat tubuh nya terasa melayang. Dan ternyata itu adalah sang daddy yang ternyata baru bangun juga.
Didudukkan tubuh Jaemin di atas meja makan. Kedua tangan Jimin mengurung tubuh Jaemin, sang putra langsung memeluk leher kokoh Jimin dengan manja.
"Daddy mengagetkan Jaemin." guman Jaemin.
"Jika masih mengantuk kenapa di sini hm?" Jimin mengelus punggung anaknya pelan.
"Jaemin terbangun Daddy~ Jaewonie Hyung menendangku hingga terjatuh." adu Jaemin dengan nada kesal di kalimat terakhirnya.
"Eh?! Jaewon tidur di sini?!" pekik Jimin terkejut.
"Tentu Dad. Semalam Daddy tidak ingat?!" sela Yoongi yang memberi kecupan di pipi sang suami.
"Semalam?!" Jimin berusaha mengingat-ingat.
Mata sipit Jimin membulat saat mengingat sesuatu. Melepaskan pelukan sang putra kemudian mengambil tangan kanan Jaemin. Membuka mulutnya kecil saat melihat sebuah cincin tunangan di jari manis milik sang putra.
"Anak alien itu benar-benar melamar putraku?" beo Jimin dengan pandangan kosong.
Jaemin mengangguk antusias, sedangkan Yoongi mengangguk kalem.
"MWO?! YAAKK!! KIM JAEWON" TURUN KAU!!" teriak Jimin menggelegar sembari melangkah lebar menuju kamar Jaemin.
"Daddy kenapa Mom?" heran Jaemin.
"Entah. Mungkin daddy lupa jika semalam dia sudah memberi restu kalian." Yoongi mengendikkan bahunya cuek.
Jaemin mengerjap-ngerjap bingung sembari menatap tubuh sang daddy yang sudah tidak terlihat.
.
.
.
Braak!
Jaewon seketika terduduk karena terkejut pintu kamar dibuka dengan kasar.
"YAK! BANGUN BOCAH!" sembur Jimin.
Jaewon membuka matanya, mengusak rambutnya kesal saat mendengar teriakan calon mertuanya ini.
"Kenapa Pa?!" kesal Jaewon.
"Kenapa kau bilang hah?!" Jimin memukul kepala Jaewon dengan keras.
Sang empu mengaduh kesakitan sembari menatap tidak suka Jimin.
"Berani-beraninya kau melamar putraku, kau tidak memikirkan perasaanya hah?! Dia harus menunggumu 4 tahun bocah! Dan kau meninggalkan nya begitu saja?! Setelah kau melamarnya begitu?!" ujar Jimin dengan emosi.
"Aku tidak ingin dia dimiliki orang lain." ujar Jaewon santai.
"Kau benar-benar! Bagaimana kau bilang kepadanya kalau besok kau sudah berangkat ke Amerika hah?!" tanya Jimin dengan kesal.
Jaewon hanya terdiam, itulah kenapa dia dengan cepat melamar Jaemin. Karena dia harus berangkat ke Amerika dengan cepat.
TBC..
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL By : fujoHere8
FanfictionLanjutan dari ebook ONYX II. Kisah cinta anak taekook. Jaewon x Jaemin.