CH⁹

1K 58 0
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.

.

.

Jaewon memasuki ruangannya dan tidak melihat kekasih mungilnya. Dia pun memeriksa di kamar mandinya siapa tahu Jaemin ada di sana.

"Baby? Kau di mana?" teriak Jaewon sembari memasuki ruangan istirahatnya.

Dan tidak ada siapapun, ia berusaha tidak panik karena perusahaan nya aman dan tidak ada hal perlu di khawatirkan. Ia pun keluar dari ruangannya dan menanyakan keberadaan Jaemin kepada sekretarisnya.

"Kau melihat kekasihku?" tanya Jaewon.

"Tadi berjalan ke arah sana Tuan." jawabnya dengan sopan sembari menunjukkan arah kepada Jaewon.

Jaewon pun berjalan santai sembari mengedarkan mata tajamnya mencati keberadaan sang kekasih. Dia tiba-tiba saja berhenti lalu menepuk dahi lebarnya. Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi sang kekasih namun tidak ada jawaban. Ia pun melihat di mana letak gps ponsel Jaemin, dan tersenyum lebar saat keberadaan ponsel Jaemin tak jauh darinya.

Ia pun terus berjalan mengikuti peta di ponselnya, ia berhenti di kamar mandi untuk staff nya.

Cekleek

Dan pintunya terkunci, Jaewon mengetuk pintunya beberapa kali.

"Baby kau di dalam?!" Jaewon mulai panik.

Ia menghubungi ponsel Jaemin dan terdengar nada dering ponsel sang kekasih dari dalam. Tak lama pun panggilannya di tolak oleh sang kekasih. Okay, sepertinya ada yang tidak beres. Ia mengambil beberapa langkah mundur lalu-

BRAAK!

Dengan sekali tendangan yang kuat ia berhasil membuka pintu tersebut dengan paksa. Membulatkan matanya terkejut saat melihat tubuh sang kekasih tengkurap dengan terdapat seorang pria yang sibuk menjilati anal sang kekasih.

"BRENGSEK!" teriak Jaewon murka.

Secepat kilat ia menarik rambut pria tersebut lalu menghantamkannya ke dinding.

DUGH! DUGH! DUGH!

Jaewon murka sekali melihat kekasihnya dilecehkan seperti itu. Dengan brutal ia membenturkan kepala pelaku ke dinding hingga darah segar muncrat kemana-mana. Dia bukanlah pria yang akan diam saja melihat kekasihnya diperlakukan seperti itu.

.

.

.

Jaewon menggenggam tangan dingin Jaemin yang masih terbaring di ranjang rumah sakit. Keadaan nya secara fisik baik-baik saja, namun kata dokter yang memeriksa Jaemin tadi-dia tidak yakin jika mental Jaemin baik-baik saja. Jaewon khawatir sekali dan ketakutan melihat Jaemin yang belum juga bangun padahal sudah 4 jam sejak kejadian.

Jasad pelaku yang telah melecehkan Jaemin sudah diurus oleh anak buah Jaewon, dia tadi benar-benar tidak bisa menahan amarahnya dan menjadi brutal seperti tadi. Dia tidak perlu khawatir akan tertangkap polisi atau apapun itu, karena dunianya sama buruknya dengan dunia sang daddy.

Dia juga sudah menghubungi kedua orang tuanya dan juga orang tua Jaemin, dan mereka sangat terkejut terutama Jimin yang seketika murka mendengar kabar darinya. Dia sudah mempersiapkan diri jika harus mendapat pukulan atau bahkan lebih dari calon daddy mertuanya tersebut.

"Baby bangun." Jaewon mengecup punggung tangan Jaemin dengan penuh kasih sayang.

Dan akhirnya Jaewon pun terlelap dengan menggenggam erat tangan Jaemin. Hingga terdengar suara derap langkah yang terburu ke arah ruang rawat Jaemin.

STILL By : fujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang