CH²

1.7K 78 4
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.

.

.

Jaemin berlari kecil ke kelasnya, dia senang sekali karena pagi ini dia diantar oleh Jaewon. Ini pertama kalinya bagi dia, jadi dia sangat bahagia. Jika tadi tidak dilarang oleh Jaewon, maka Jaemin sudah merekam kejadian mereka saat di dalam mobil.

Saat dia masuk kelas, orang yang paling ingin ditemuinya pun sudah duduk manis di bangku nya. Kim Haejin orangnya, ia segera menghampiri Haejin setelah meletakkan tas sekolah nya di bangkunya sendiri.

"Haejinie~" Jaemin sengaja memamerkan tangan nya yang tersemat cincin.

Haejin hanya memandang Jaemin lesu, kantong matanya sangat kentara karena ia tidak bisa tidur. Tentu saja karena dia mengira dirinya lah yang hamil karena ucapan sang daddy semalam.

"Haejinie kenapa?" tanya Jaemin heran.

Haejin menghela napasnya berat sekali, ia menggapai tangan Jaemin kemudian ia letakkan di atas perutnya. Haejin memandang Jaemin sedih, sedangkan Jaemin mengerutkan dahinya tidak mengerti tingkah sahabatnya ini.

"Haejin hamil." lirih Haejin pelan sekali.

Jaemin semakin mengenyit saat tidak bisa mendengar ucapan dari Haejin. Ia mendekatkan telinganya di depan bibir Haejin.

"Haejin hamil." ulang Haejin.

Haejin memeluk leher Jaemin erat, dia sedih sekali karena dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan jika dirinya hamil seperti ini?!

"MWO?!" teriak Jaemin heboh membuat semua atensi menuju ke arahnya.

Jaemin tersenyum canggung sembari menggeleng pelan. Ia menarik tangan Haejin untuk keluar kelas, Jaemin membawa Haejin ke halaman belakang sekolah. Biarlah mereka telat masuk kelas, ini lebih penting dari pada terlambat.

"Haejinie hamil?! Dengan siapa?!" tanya Jaemin khawatir sekaligus penasaran.

Haejin menatap Jaemin kesal, memukul kepala sahabatnya itu dengan gemas.

"Hamil ya hamil saja! Kenapa bertanya dengan siapa pula?!" kesal Haejin.

"Eh?!" bingung Jaemin.

Setahu Jaemin, kalau perempuan hamil berarti ada yang membuahi. Dan pertanyaan Jaemin adalah dengan siapa Haejin hamil?! Ani, maksudnya siapa yang menghamili Haejin?!

"Haejinie punya kekasih?" tanya Jaemin, dia menghiraukan protes Haejin sebelumnya.

Haejin menggeleng, dia kesal sekali dengan Jaemin. Bukan nya memberi solusi malah bertanya yang tidak ada hubungan nya. Begitulah apa yang dipikirkan oleh Haejin.

"Lalu Haejinie- itu.. anu itu.. begituan dengan siapa hingga bisa hamil?!" tanya Jaemin bingung.

Dia bingung harus menggunakan kata apa untuk menyebut kata 'bencinta' dia terlalu malu untuk mengucapkan kata tersebut. Menurutnya terlalu vulgar untuk anak seusia mereka.

"Begituan apa?!" frustasi Haejin karena tidak paham makdsud Jaemin.

Jaemin menjadi kesal juga, dia mengehela napasnya kasar. Membawa tubuh Haejin untuk duduk di salah satu bangku. Dia menatap Haejin serius.

Dia merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini. Dia lupa jika otak Haejin terkadang perlu diberi bimbingan agar bisa berkembang.

"Haejinie dengarkan Jaemin oke?!" peringat Jaemin dengan wajah serius.

Haejin mengangguk patuh seperti anak anjing.

"Haejinie tahu dari mana jika Haejinie hamil?" tanya Jaemin berusaha tenang.

STILL By : fujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang