CH¹⁰

1.1K 54 1
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.

.

.

Jaewon membuka pelan pintu ruangan Jaemin, kali ini dia secara diam-diam menjenguk kekasihnya tanpa sepengetahuan keluarga Jaemin. Jimin dan Yoongi sedang pulang ke rumah untuk mengambil keperluan Jaemin dan juga keperluan mereka berdua. Jaemin sudah dipindahkan ke rumah sakit milik Park Corp di Korea Selatan.

Dan Jaewon harus memohon kepada sang daddy untuk ikut kembali ke Korea Selatan. Untuk kali ini Taehyung tidak ingin egois, putra tersayangnya sudah terlalu menderita melihat kekasih tercintanya belum juga bisa mengenali siapapun.

Mata tajam Jaewon berubah menjadi sendu ketika melihat kekasihnya yang terbaring dalam keadaan kedua kaki dan tangan yang terikat. Jaewon memejamkan matanya erat ketika dadanya berdenyut sakit. Setelah menguatkan hatinya, ia kembali membuka matanya dan menghampiri Jaemin.

"Pagi Sayang." sapa Jaewon sembari mengecup dahi Jaemin.

Matanya memanas ketika merasakan hangatnya kulit Jaemin. Dia segera mengerjap-ngerjap dengan cepat menghalau agar air matanya tidak keluar.

"Maafkan Hyung hm?" pinta Jaewon sembari mengelus pipi Jaemin yang terlihat semakin tirus.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!" teriak Jimin menggelegar dari ambang pintu.

Kaki pendeknya melangkah lebar menghampiri Jaewon, menarik kerah kemeja pemuda tampan tersebut hingga keluar dari ruangan Jaemin.

BRAAK!

Jimin menghempaskan tubuh atletis Jaewon dengan kasar ke lantai. Jaewon dengan segera menahan kaki Jimin dengan erat.

"Maafkan aku Papa." mohon Jaewon dengan wajah memelasnya.

Jimin mengeraskan rahangnya, menarik kakinya dengan kasar lalu masuk ke dalan ruang rawat Jaemin dan tak lupa menguncinya dari dalam. Jaewon menghela napasnya panjang, bahunya meluruh seketika karena lagi-lagi mendapat perlakuan seperti ini.

"Sayang?" seseorang menyentuh pundak lebar Jaewon.

Jaewon mendongak lalu tersenyum kecil melihat Yoongi. Ia menerima uluran tangan Yoongi lalu mereka memutuskan untuk ke taman rumah sakit.

"Jangan menyakiti dirimu sendiri." nasehat Yoongi kepada Jaewon.

"Mama juga menyuruhku menyerah?!" Jaewon meninggikan suaranya.

Yoongi menghela napasnya pelan, ia mengelus rahang tegas Jaewon dengan sayang.

"Mama tidak bisa berbuat apapun. Semua tergantung keputusan daddy Jaemin." ujar Yoongi putus asa.

Sebenarnya dia merasa iba dengan Jaewon, ia merasa ini bukan kesalahan Jaewon sepenuhnya. Bahkan bisa dikatakan Jaewon tidak bersalah di dalam kejadian yang menimpa putranya. Namun, jauh di dalam lubuk hatinya-dia enggan memberikan kepercayaan kepada pria tampan di depan nya ini.

"Mama tidak percaya denganku?! Apa Mama tidak melihat kesungguhanku?!" mata Jaewon mulai berkaca-kaca.

"AKU SANGAT MENCINTAI JAEMIN!!" Jaewon berteriak penuh emosi.

Lalu ia pergi begitu saja dengan perasaan kecewa dan marah yang membuncah. Yoongi hanya bisa memandang Jaewon sendu dari kejauhan, dia sangat takut untuk memberikan kepercayaan putranya kepada orang lain. Dia hanya ingin melindungi anak-anaknya dengan suami tercintanya.

.

.

.

Mobil mewah Taehyung memasuki pekarangan mansion mewahnya. Terdengar suara Haejin yang sedang beradu mulut dengan istrinya. Taehyung tertawa kecil sembari menggeleng, ia pun masuk ke dalam dan suara keduanya semakin memekikkan telinga.

STILL By : fujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang