CH⁵

1.3K 73 2
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.

.

.

Bugh! Bugh! Bugh!

Jaewon memukul telak rahang Jaehyung berkali-kali membuat Jaemin membulatkan matanya karena terkejut. Semua orang di sana berteriak histeris melihat kelakuan Jaewon.

"HYUNG! SUDAH!" teriak Jaemin berusaha menarik tubuh Jaewon yang sedang menduduki perut Jaehyun.

Jaemin kualahan karena badan besar Jaewon, bahkan dia harus berkali-kali terjatuh karena prianya tidak bergeser sedikitpun akibat tarikan nya. Jaemin mengerang tidak suka.

"Berani-beraninya kau menyentuh milik Kim Jaewon." ujar Jaewon dengan nada rendahnya.

Tangan nya masih memukuli wajah Jaehyun yang sudah dipenuhi dengan darah. Tatapan Jaewon sangat mematikan, berkabut amarah yang sangat kental seakan ingin membunuh Jaehyun.

"Akh!" pekik Jaewon kecil saat merasakan sakit di bisepnya.

Dan ternyata itu Jaemin yang sedang menggigit bisepnya. Terlihat sekali jika Jaemin mengerahkan kekuatan nya sebesar mungkin untuk membuat Jaewon sadar.

"Baby.." panggil Jaewon dengan deep voice nya.

Menatap datar pria mungil yang dicintainya. Mata Jaemin melebar, melepaskan gigitan nya. Mengecap bibir nya berasa rasa kain dan parfum Jaewon, tersenyum takut menatap Jaewon.

"Hehe.. apa sakit Hyung?" ringin Jaemin sembari mengusap bekas gigitan nya di bisep Jaewon.

Jaewon berdecak tidak suka, tanpa berkata sepatah katapun ia mengangkat tubuh Jaemin ala karung beras. Jaewon memberi kode melalui tatapan kepada anak buahnya, mereka segera mengangkut Jaehyun.

"Nakal sekali." Jaewon memukul pantat Jaemin membuat sang empu memekik.

Jaehyun benar-benar sudah tidak sadar dipukulan ke-4 Jaewon. Untunglah dia tidak merasakan rasa sakit yang luar biasa di bogeman setelah-setelahnya.

Jaemin hanya diam dipanggul oleh Jaewon, di masukkan Jaewon ke dalam mobil mewahnya. Jaemin menatap Jaewon dengan tatapan rindu, Jaewon masuk ke dalam mobil. Memasangkan sabuk pengaman untuk si kesayangan. Jaemin tersenyum senang, ia segera memeluk tubuh Jaewon erat.

Jaewon hanya diam, tidak membalas pelukan sang tunangan. Dia masih dikuasai oleh amarahnya, marah karena Jaemin menyusulnya sendirian ke sini. Marah karena Jaemin dipeluk oleh pria brengsek tadi.

"Hiks.." Jaemin terisak kecil, semakin mengeratkan pelukan nya.

Jaewon menghela napasnya, membalas pelukan Jaemin tak kalah erat. Menyerukkan wajahnya di perpotongan leher Jaemin, dia sangat rindu dengan pria kecilnya. Mereka berdua meluapkan rasa rindu mereka melalui pelukan.

"Jaemin merindukan Hyungie hiks- sangat." ujar Jaemin.

Jaewon tidak membalas, ia pun juga tahu jika prianya sangat merindukan dirinya. Dilihat dari betapa eratnya Jaemin memeluknya pun ia tahu. Ia sama rindunya dengan Jaemin, sangat rindu hingga rasanya ia ingin mati.

Cukup lama mereka berpelukan hingga mereka menyudahinya. Jaewon mengusap air mata Jaemin dengan jempol besarnya, menatap teduh sang kekasih. Tangan mungil Jaemin meraba wajah Jaewon, memastikan jika yang berada di hadapan nya ini bukanlah ilusi semata. Mata Jaemin kembali berkaca-kaca, mereka saling mendekatkan wajah mereka.

Bibir mereka menempel dengan pelan, mata Jaemin terpejam hingga air matanya berjatuhan. Jaewon juga memejamkan matanya, mereka segera memagut bibir pasangan masing-masing. Ciuman mereka sangat berantakan karena rasa frustasi akan kerinduan.

STILL By : fujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang