Saat sampai di dorm mereka langsung mengemasi barang masing-masing di bantu oleh Sejin hyung mereka.
"Hyung! apa kau lihat sepatu kulit ku?"
"Tidak tau! Jangan ganggu aku!"
"Hyung earphode ku kembalikan"
"Kau lihat sepatu kulit ku yang kemarin?"
"Tidak lihat"
"Ah! Kau jangan menabrak orang seperti ini dong!"
"hyung yang lari-lari kenapa aku yang salah?!"
"Kookie lihat sepatu kulit ku tidak?"
"Kemarin lihat, sekarang tidak"
"HYUNG EARPHODE KU KEMBALIKAN!!"
"Iya iya! tidak usah berteriak"
"ADA YANG MELIHAT SEPATU KULIT KU YANG KEMARIN?!!"Sejin yang sedang mengemasi sedikit makanan pusing karna keributan yang tak kunjung usai. Ini adalah salah satu alasan kenapa Sejin tidak meberitahu masalah rumit ini kepada para member, bisa-bisa berdarah telinga Sejin nanti. Lebih baik mereka tidak tau apa-apa dan cepat-cepat berangkat kan?.
Namjoon datang ke dapur dan mengambil sebotol minuman dingin dari kulkas.
"Sudah selesai?, kenapa cuman suara mu yang tidak terdengar?" Tanya Sejin sambil melirik ke Namjoon yang sedang sibuk menenggak air.
"Sudah hyung" jawab Namjoon pelan dengan nada lesu.
"Hey,, ada apa dengan mu?" Sejin meninggalkan aktifitasnya sebentar dan menumpahkan perhatiannya ke Namjoon yang masih di depan pintu kulkas yang terbuka.
"Aku punya firasat buruk hyung" Namjoon menoleh, menatap manager yang sudah lama bersama mereka, yang sudah lama menjadi saudara mereka juga.
"Memang, sesuatu akan terjadi nanti, tapi kau harus semangat!! Oke?! Leader Bangtan tidak boleh lesu" Seru Sejin menyalurkan energi positif ke Namjoon.
Namjoon tersenyum dan kembali meletakkan botol air yang tinggal sepertiga, lalu Ia duduk di meja makan dan merenggangkan sendi-sendinya.
"Kau yakin tidak ada yang tertinggal?" Tanya Sejin meyakinkan Namjoon, Namjoon hanya mengangguk mantap.
"Charger ponsel mu memang sudah?" tanya Sejin dengan nada meledek. Namjoon mendengus sebal.
"Sudah"
"Sikat gigi?"
"Sudah"
"Ah! Iya! Pasport?"
"Hyung berhenti meledek ku!" Namjoon mengerucutkan bibirnya lucu setelah meluncurkan aksi protes, Sejin tertawa sambil menggeleng-geleng.
Karna jengkel Namjoon berusaha mencari hal lain agar bisa mengalihkan topik pembicaraan, namun seketika alis nya mengernyit heran melihat sesuatu yang tertutup tudung saji di meja makan.
Dua kotak kemasan makanan terpampang setelah tudung saji terbuka, tulisan merah yang besar di permukaan kotak itu membuat tampilannya sangat menonjol, My Burger.
"Hyung, kenapa ada burger di sini?" Tanya Namjoon yang langsung direspon panik oleh Sejin.
Setelah di buka dengan tergesa-gesa oleh Sejin, terpampang lah dua buah humburger yang masih hangat, yang satu masih utuh, namun satunya sudah tinggal setengah sehingga keju isian burger itu lumer keluar melumuri sebagian kotak kemasan.
Mata sipit Sejin terbuka lebar, tangannya bergetar dan dengan kalap membuang makanan terkutuk itu ke tempat sampah.
Namjoon terkejut, kenapa Sejin semarah ini?,, memang ada apa dengan burger nya?.
Ternyata adegan tadi ditonton oleh Hoseok yang sekarang mematung takut di ambang pintu dapur.
"Se-sejin Hyung,, a-aku.. maaf kan aku" Hoseok ketakutan menunduk memainkan jari-jari nya yang gemetar, belum pernah Hoseok melihat pria dengan tubuh tinggi besar melebihi Namjoon itu marah seperti ini.
"Kau yang makan burger ini tadi?" Tanya Sejin dengan suara rendah namun penuh tekanan.
"Bu-bukan, aku baru saja ingin me-.. memakannya,, anu.. itu,, itu milik Seokjin Hyung" jawab Hoseok jujur.
Lima belas menit yang lalu.
Saat mereka baru sampai di dorn, ternyata jasa pengantar makanan online yang Seokjin pesan sampai bersamaan dengan mereka.
"Hobi.. burger nya cuman ada untuk kita berdua, ini rahasia, oke? Nanti kau menyusul saja di dapur, aku makan duluan" Seokjin pun menerima pesanan makanannya diam-diam setelah Hoseok mengangguk pelan setuju.
Ia tahu, Namjoon dan temannya yang lain itu sangat patuh pada PD Nim, nanti yang ada Seokjin kena marah.
Tapi Hoseok, se-jujur-jujur nya Hoseok, ia belum pernah menolak permintaan Seokjin, apapun itu.
Memang sih, Seokjin adalah member yang paling susah di atur, itu kata PD Nim, lihat saja tragedi saat ia memotong poninya sendiri dengan gunting dapur, atau memosting foto aib nya yang jelas-jelas sudah di blur oleh agensi, PD Nim dan manager BTS sering pusing dibuatnya.
Namun kejadian kali ini, terlalu serius untuk dapat di atasi dengan sekedar meminta maaf.
Setelah mengetahui kebenarannya dari cerita Hoseok. Sejin tidak buang-buang waktu lagi, ia langsung menghampiri Seokjin dan menyeret nya tanpa sepatah kata penjelasan.
"Tidak-ada-yang-keluar-sebelum-aku-kembali" kalimat super tegas, jelas, dan penuh penekanan di setiap katanya mampu membuat para member bergidik ngeri.
Seokjin yang memohon penjelasan dan merintih sakit karna di tarik paksa langsung di bawa masuk ke mobil yang melaju kencang seketika.
Semua masih terdiam, duduk bersama di ruang tamu.
"Sebenarnya apa yang terjadi hyung?" Akhirnya Jungkook memberanikan diri bertanya ke arah Namjoon yang.. ekspresi wajahnya kini sangat jauh dari kata baik-baik saja.
"Aku juga tidak mengerti" Namjoon mengusak rambut nya kasar.
"Maaf kan aku" Hoseok membuka suara, semua menoleh ke Hoseok.
"Aku dan Seokjin hyung tadi beli burger, lalu Sejin hyung mengetahuinya"
"Memang kenapa sih?, Kenapa Sejin hyung marah sekali cuman karna burger?" Ucap Taehyung jengkel, ia tak habis bikir dengan managernya ini.
"Iya, sampai Seokjin hyung di paksa ikut pergi seperti itu" sahut Jimin mengiyakan ucapan Taehyung.
"Pasti ada sesuatu di burger nya" gumam Yoongi.
"Sesuatu?" Tanya Jungkook penasaran sampai alisnya menyatu.
"Iya, semacam racun mungkin?" Tebak Yoongi.
"Tapi burger itu sudah ada di pasaran semenjak kemarin kan?" sangkal Taehyung.
"Benar, bahkan antrian di berbagai cabang tokonya ramai sekali" sahut Jimin membenarkan Taehyung lagi.
"Kalau begitu coba lihat berita" usul Namjoon. Televisi di depan mereka dinyalakan dan Yoongi mengganti-ngganti chanel, mencari berita yang mereka maksud.
Namun tak ada berita yang bersangkutan tentang burger yang beracun atau berbahaya, yang ada hanya iklan burger yang sangat menggoda.
Yoongi terus menekan remot, terus mengganti chanel, sampai yang lain mulai bosan dan mulai mencari di ponsel.
Hingga Jimin menemukan berita yang mungkin tidak terlibat namun menarik perhatian Jimin untuk membukanya.
70% warga korea terserang demam tinggi secara mendadak.
TBC.
Sorry for typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUST SURVIVE (BTS Zombie Apocalypse) #TAMAT
Horror@misochan_05 Seoul, kota kami yang indah menjadi mengerikan dalam sehari. Mobil yang kami gunakan terhenti karna banyak orang gila yang menghadang, mereka menjijik kan dengan tubuh tidak lengkap dan darah bercampur air liur yang meleleh dari mulut m...