04. tangga darurat

403 80 0
                                    

Di lantai dua, hanya ada Jimin, Hoseok dan Yoongi di sana menunggui Seokjin.

Sejin ia sedang pergi sebentar katanya, namun tas pinggang kecil milik Sejin tertinggal di samping mereka.

Hoseok masih terisak, ia sangat merasa bersalah karna tidak melarang hyungnya itu, lalu Jimin masih setia mengatakan kalau ini bukan hanya salah Hoseok.

Sedangkan Yoongi, ia beranjak dan menjulurkan kepalanya keluar jendela kaca yang terbuka karna penasaran dengan suara teriakan dari luar.

Sejurus kemudian mata sipit Yoongi bertambah sipit di sertai kerutan di dahi dan antara alisnya.

Di bawah sana, banyak orang yang tergelepar kejang-kejang di tanah, beberapa mulai memuntahkan darah dari mulutnya, dan suara yang Yoongi dengar adalah suara tangisan ibu-ibu yang mengguncang-guncang tubuh anaknya yang tak mau berhenti kejang-kejang.

Tak lama, Taehyung, Namjoon, dan Jungkook datang sambil berlari.

Jungkook mendadak berusaha membuka pintu ruangan Seokjin tapi tidak bisa, pintunya di kunci, dan butuh kartu identitas untuk masuk.

Jimin dan Hoseok heboh bertanya, sedangkan Namjoon dan Taehyung masih panik berusaha membantu membuka pintu.

Yoongi, anak itu masih penasaran dengan yang terjadi di bawah, hingga mata gelap sipit nya melihat anak tadi berhenti kejang-kejang.

Sang ibu menangis mengucap syukur namun suara ibu itu menjadi sangat melengking kala sang anak malah melahap leher ibu nya sendiri, pembuluh darah di leher ibu itu putus seketika, ibu itu mati di tempat sedangkan si anak tetap menggigit-gigit leher ibunya yang banjir darah.

Seluruh tubuh Yoongi merinding, bibir Yoongi bergetar, kaki kurus Yoongi mundur perlahan. apa ini?

Semua orang yang tadinya kejang-kejang mulai berdiri dan menerjang orang lain yang berlari ketakutan.

"Ki-kita harus pergi sekarang!" Seru Yoongi mengejutkan para member.

Yoongi segera meraih tas pinggang milik Sejin dan mengeluarkan kartu dari sana, Jungkook, Namjoon dan Taehyung minggir dari pintu dan Yoongi menggesek nya ke tempat yang tersedia.

Pintu kaca tebal itu pun terbuka.

Sialan kenapa tidak dari tadi, kata umpatan sedang memenuhi kepala Namjoon, Taehyung dan Jungkook.

Mereka meringsek masuk, sedangkan Jungkook pergi ke sudut ruangan.

"Hei!! Kalian ini kenapa?! Katakan sesuatu!" Hoseok berteriak marah.

"Maaf, tadi aku sangat panik, pokoknya kita harus pergi dari sini, semua orang menggila" ucap Namjoon menenangkan Hoseok.

"Tapi kan Seokjin hyung harus di rawat" ucap Jimin berusaha menghentikan Yoongi dan Taehyung yang melepas seluruh alat pada tubuh Seokjin.

"Tempat ini sudah tidak aman jim, tidak! Jangan di cabut! di situ ada jarumnya!" ucap Yoongi sambil meneriaki Taehyung yang hendak mencabut selang infus dari tangan Seokjin.

Jika saja Yoongi telat menghentikan Taehyung, bisa-bisa darah Seokjin akan mengucur dari pembuluh nadinya.

"Maaf, aku tidak tau" Taehyung menunduk dan menjauh beberapa langkah.

Yoongi mengambil gunting, dan menggunting selang infus setelah di jepit.

Jungkook pun kembali dengan kursi roda, mereka mengangkat Seokjin yang tidak sadarkan diri dengan jubah pasiennya ke kursi roda.

"Kau tau lift menuju parkiran?" Tanya Yoongi ke Namjoon.

"Seperti nya lewat sini"

Mereka langsung mempercepat langkah karna mendengar beberapa suara teriakan dan eragan di belakang.

Namun tiba-tiba muncul seorang pasien dari belokan lorong, mereka mengerem mendadak, karna pasien itu terlihat mengerikan.

Baju rumah sakit berwarna biru garis-garis itu penuh darah, mata pasien itu tidak dapat fokus, dan mulutnya yang terbuka terus mengerang-ngerang.

"PUTAR BALIK!!!" Namjoon bertariak menginterupsi.

Mereka semua berlari sambil mendorong kursi roda Seokjin, pasien gila itu mengejar di belakang. Semua mengikuti Namjoon yang mengarahkan mereka ke tangga darurat.

Saat sedang sibuk melarikan diri, ponsel Jungkook berdering keras.

"Sial!" Umpat Jungkook lalu berusaha meraih ponsel dalam sakunya namun tetap menjaga kecepatan berlari.

"Jungkook! Tetaplah berlari!" Teriak Jimin di belakangnya karna hampir tertabrak Jungkook.

Jungkook tidak membalas, dan menyambungkan sambungan karna nama Sejin tertera di layar ponselnya.

"PERGILAH KE MINIMARKET ARAH BARAT RUMAH SAKIT!!!" hanya teriakan itu yang di dengar Jungkook dari Sejin dan sambungan terputus dari seberang padahal Jungkook belum sempat berbicara.

"BELOK SINI!!" teriak Namjoon, dan mereka langsung berbelok dan menemukan tangga darurat.

Pintu langsung di buka kasar, mereka masuk berdempet-dempetan. Taehyung langsung mengangkat Seokjin dari kursi roda nya di bantu Yoongi, namun saat mereka sudah masuk semua ke tangga darurat, Hoseok putar balik dengan maksud ingin menutup pintu.

"HOSEOK JANGAN!!"

Hoseok tidak memperdulikan teriakan Yoongi, ia tetap naik dan meraih knop pintu, namun Hoseok sedikit terlambat.

Ternyata pasien tadi sudah sampai di depan pintu dan langsung melompat ke Hoseok, menerjang dan menggigit bahu Hoseok.

"AAAARGG!!!"

Semua ikut putar balik dengan panik kecuali Taehyung bersama Seokjin di punggungnya.

Pasien itu terlepas dari Hoseok setelah Namjoon menendang kepala pasien itu, Jimin dan Jungkook membanting pasien itu ke luar pintu dan mengunci pintu segera sedangkan Yoongi langsung menekan luka pada bahu Hoseok.

"Jangan.. di tekan.. sa-sakit" rintihan Hoseok melukai hati para member. Jungkook dan Jimin tak mampu menahan air mata mereka keluar.

Namun Namjoon mengangkat Hoseok ke punggungnya sehingga rintihan Hoseok bertambah jelas.

"Kita tak punya waktu lagi" suara Namjoon bergetar, semua menurut dan melanjutkan berlari ke bawah.

Di parkiran, tidak ada raungan atau teriakan, para member langsung berlari ke arah mobil mereka, dan segera menuju tempat yang di perintahkan Sejin tadi.

Namun di arah keluar parkiran, ada tiga orang yang sedang melahap seseorang yang berpakaian penjaga gerbang.

"Tabrak saja hyung" desis Namjoon ke Yoongi yang sedang menyetir.

TBC.
Sorry for typo.

MUST SURVIVE (BTS Zombie Apocalypse) #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang