13. lift

340 60 0
                                    

Semua orang sudah berkumpul di dapur, air mata bahagia mengalir dari mata adik-adik TXT mereka, mereka sangat bersyukur dapat kembali bertemu.

Namun mereka juga sangat sedih karna kondisi Seokjin yang sangat tidak baik-baik saja.

"Aku rindu mendengar Seokjin hyung mengomel" gumam Taehyung sambil menyuapi hyungnya ini, ya, sekarang mereka sedang istirahat dan makan seadanya.

"Iya, seharian tidak mendengar suara Seokjin hyung, rasanya sepi sekali" Hoseok mengusap rambut Seokjin dua kali, Seokjin kegirangan lalu menjilati wajah Hoseok.

"Yak! Hyung nasi mu ikut keluar!" Semua tertawa, namun member TXT tidak, mereka masih tidak percaya, kenapa hyung mereka bisa jadi seperti ini.

"Bagaimana ceritanya kalian bisa terpisah begini?" tanya Sejin penasaran, Hana pun menjawab.

"Seharusnya kami sampai di bandara ini lebih awal, tapi ada kecelakaan di depan jalan, membuat kami terjebak selama dua jam, lalu saat sampai sini, keadaan sudah kacau, kami terpencar karna orang-orang yang berlarian terlalu buas"

"Kami terpisah dengan manager Noona saat sedang mengurus pemberangkatan, aku terjatuh dan terkilir saat berlari dan kehilangan semuanya Hyung" Soobin ikut menjelaskan.

"Iya, aku berbalik bermaksud mencari Soobinie hyung, tapi ada orang yang akan menggigit ku, aku berlari ke sembarang arah dan bersembunyi di toilet" Hyuka menceritakan bagiannya.

"Lalu saat itu kami sedang berlari naik ke lantai dua dengan eskalator berjalan, namun Beomgyu tergelincir dan berguling kebawah lalu pingsan, aku dan Taehyun kembali turun ke bawah, lalu kami berlari ke lorong samping karna orang-orang gila itu semakin dekat" ketakutan masih terpancar jelas pada sinar mata Yeonjoon saat berbicara, kejadian itu masih sangat jelas seakan baru saja terjadi.

"Jadi saat itu, mereka berhasil menggigit kaki ku Hyung, aku berusaha menendang-nendang kepala orang itu sambil terus bergerak, Yeonjoon hyung tidak dapat menolong karna ada Beomgyu di punggungnya, jadi aku melempar pot tanaman hias di sekitar koridor ke orang itu, aku berhasil lepas namun lukanya menjadi memanjang seperti ini" Taehyun bercerita dengan sangat bersemangat sambil memperagakan kejadiannya.

Yang lain sangat iba membayangkan betapa ketakutannya adik-adik mereka kala itu, entah bagaimana nasib orang-orang selain mereka yang masih bertahan hidup sampai sekarang.

Pasti lebih menyakitkan melihat keluarga atau teman-teman mereka meregang nyawa dan saling menggigit dengan brutal.

Mereka sangat bersyukur masih di beri kesempatan bertemu dan berkumpul dengan orang-orang kesayangan mereka.

Mereka pun terus bercerita, tentang Yena, tentang Seokjin, tentang luka Hoseok, tentang semuanya.

Karna dengan bercerita beban yang mereka rasakan dapat menjadi lebih ringan sambil menghabiskan makan malam seadanya yang terasa begitu nikmat.

Tiba-tiba Beomgyu terbangun, semua senang dan mendekat, saat baru saja bangun, bibir anak itu langsung melengkung ke bawah dan air mata langsung berjatuhan ke pipinya.

"Aku takut sekali" kata-kata yang semuanya juga mengatakannya beberapa saat yang lalu membuat hati mereka terasa nyeri.

Mereka langsung berpelukan bersama dan saling mengatakan kalau semua akan baik-baik saja.

Ponsel Sejin berdering keras membuat semua atensi teralihkan, untung saja pintu dapur tertutup rapat kalau tidak orang-orang itu akan bangun lagi.

Sejin langsung menerima panggilan dan men-loud speaker volume karna nama PD Nim tertera di ponselnya.

"Ya tuhan,, akhirnya aku bisa menghubungi mu, sedari tadi aku coba hubungi satu persatu tidak ada yang bisa! Ya tuhan!! Hampir gila rasanya" suara PD Nim mereka terdengar sangat khawatir.

"Dimana kalian sekarang?!"

"Kami di bandara PD Nim" jawab Sejin, yang lain mendengarkan dengan seksama walupun mereka juga ingin berbicara banyak dan meminta penjelasan pada PD Nim mereka itu.

"Tunggu apa lagi?! Cepat naik ke lantai dua! Pesawatnya akan meninggalkan kalian jika lewat dari jam empat! Tunggu!! Apa member TXT bersama kalian?!" Mereka terkejut dengan perkataan PD Nim mereka, jadi sedari tadi ada orang yang menunggu di lantai dua?.

"Hei! Jangan diam saja!!"

"Iya PD Nim, mereka bersama kami, kami akan menuju lantai dua sekarang" ucap Sejin panik setelah melihat jarum jam di tangannya.

Ini sudah jam tiga pagi, hanya tersisa setengah jam lagi!!. Sejin memutus sambungan dan menyuruh semuanya untuk cepat berkemas-kemas.

Mereka langsung bergegas, meninggalkan barang yang tidak diperlukan lagi dan berlari di koridor, pergerakan mereka menjadi lebih lambat karna sekarang ada lima orang yang harus di gendong.

Sialnya, ponsel Sejin berdering keras kembali, Sejin lupa menghabiskan volume dering ponsel.

Orang-orang gila langsung terbangun dan meraung. Kejadian seperti yang di sungai Han kembali terjadi, Sejin yang sedang membawa Soobin di punggungnya tidak dapat meraih ponselnya, rombongan mereka berhenti sebentar.

Hoseok langsung merogoh-rogoh tas pinggang Sejin dan mematikan ponsel tanpa peduli siapa yang menelpon, lalu mereka kembali berlarin sekuat tenaga.

"MAMA!!" Tiba-tiba Yena berteriak ke arah yang berlawanan, Jimin yang sedang menggendong Yena langsung menutup mulut gadis kecil itu.

"Sayang, jangan berteriak ya" ucap Jimin cepat-cepat karna nafasnya yang memburu.

"Oppa, tadi Yena melihat mama di sana" ucap Yena yang membuat bulu kuduk Jimin merinding, Jimin jadu parno sendiri, kata orang-orang kan anak kecil bisa liat hantu.

"Tidak sayang, tempat mama Yena masih jauh" ucap Jimin asal agar Yena mau diam.

"CEPAT BELOK SINI!" teriak Jungkook dan mereka pun langsung berbelok ke kanan, untung saja tidak ada ruangan lagi, hanya ada koridor panjang yang di ujung nya ada lift.

Mereka mempercepat lari mereka karna suara-suara raungan mulai mendekat, untungnya saat pintu lift terbuka tidak ada siapa-siapa di sana.

Mereka menghela nafas lega dan masuk berdesak-desakkan, karna tersenggol-senggol jepit rambut Yena terjatuh di luar di samping pintu lift, tepatnya di bawah tombol lift.

"Oppa" panggil Yena ke Jimin yang sedang menggendongnya, tapi Jimin tidak merespon karna terlalu panik.

Seketika hening, mereka terdiam mematung menunggu pintu lift tertutup namun pintu lift tidak kunjung tertutup!!.

Sederet kalimat muncul pada layar kecil di atas pintu lift membuat jantung mereka seakan jatuh ke perut. KELEBIHAN BEBAN. Sial!! lift tidak sanggup mengangkat beban mereka semua!!.




TBC.
Sorry for typo.

MUST SURVIVE (BTS Zombie Apocalypse) #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang