Sejin terdiam, terlalu berat untuknya memberi tahu para member tentang hal yang satu ini.
"Itu.. karna.. a-aku-" kalimat Sejin terpotong karna Seokjin membuka matanya tiba-tiba.
"HYUNG!!" Taehyung memekik membuat Hoseok ikut terbangun.
Mereka sangat bersyukur Seokjin sudah sadar, bahkan Jimin dan Yoongi tak mampu menahan air matanya lagi. Seokjin di bantu duduk oleh Namjoon dan di beri minum air putih.
Namun Seokjin menjauhkan wajahnya dari botol dan malah mengendus-ngendus botol di depan wajahnya dengan penasaran. Seakan ada petir yang menyambar, semua yang ada di sana melebarkan mata sambil membeku.
"H-hyung" panggil Hoseok membuat Seokjin menoleh dengan mata berbinar.
Seokjin tersenyum dan mengendus-ngendus Hoseok. Semua orang yang ada di sana berusaha menahan tangisannya, tak terkecuali Sejin.
"Hyung.. kau bisa dengar aku?" Tanya Hoseok lagi, air mata membuat pandangan Hoseok buram, yang lain menggigit bibir kuat-kuat tak kuat berkata-kata.
Seokjin berhenti mengendus dan tersenyum dengan bibir pucatnya, ia mendekat ke Hoseok dan mengusak-ngusakkan pucuk kepalanya ke dagu Hoseok.
"Hyung! Seokjin Hyung!!" Taehyung meraih Seokjin dan mengguncang bahunya, Jimin sudah menahan Taehyung sambil sambil menahan tangisan juga, tapi Taehyung tetap nekat.
Seokjin yang di guncang-guncang menggeram seakan tidak suka, Taehyung berhenti dengan tangan bergetar, lalu kedua tangan Taehyung naik ke pipi Seokjin, menatap mata hyung tertuanya lekat-lekat.
Seokjin yang sudah tenang tersenyum lebar lalu menjulurkan lidah nya sambil bersuara "Hah! Hah!".
Malam ini adalah malam paling berat yang mereka lalui, Hoseok tertidur bersama Jimin dan Taehyung yang terlalu lelah menangis.
Sedangkan Yoongi, Namjoon dan Sejin dengan sabar menjaga Seokjin yang tidak mau tidur lagi, kelakuan Seokjin mirip sekali dengan seekor anjing, merangkak ke sana ke mari, menjilati wajah para member dan tertarik dengan benda-benda bergerak.
Tapi Namjoon sadar, satu adiknya tidak terlihat di sana, "Jungkook kemana?"
"Ke toilet katanya" jawab Yoongi pendek.
Namjoon pun segera ke toilet dan mendapati suara Jungkook yang menangis tersedu-sedu di salah satu bilik kamar mandi.
"Jungkook, ayo keluar" suara Namjoon mengejutkan Jungkook, ia mengusap air matanya cepat-cepat.
Jungkook keluar dan pura-pura tersenyum, padahal matanya sudah bengkak dan wajahnya merah semua.
"Jangan menangis sendirian, kami ada bersama mu" Namjoon yang lebih tinggi sedikit itu memeluk adik nya sayang.
.
."Kita akan bergerak malam ini" ucap Sejin menjelaskan rencana setelah semua member berkumpul dan dibangunkan.
"Karna orang-orang buas itu penglihatan nya buruk" ucap Sejin hyung yang mengingatkan mereka pada mata orang-orang itu yang tidak bisa fokus.
"Jadi saat malam adalah kesempatan bagus untuk kita, tapi tetap saja mereka itu sangat buas, pendengaran dan penciuman mereka bagus sekali" para member menyimak Sejin dengan sangat serius.
"tujuannya kita ubah, bandara Gwangju terlalu jauh, PD Nim bilang kita bisa naik pesawat di bandara Incheon, Jadi saat kita keluar dari sini, tidak boleh berbicara terlalu keras dan harus berjalan setenang mungkin"
"Kita tidak bisa naik mobil?" Tanya Hoseok.
"Tidak, mesin mobil terlalu berisik, kita akan jalan kaki, mungkin butuh waktu lama karna kita hanya dapat keluar bebas saat malam, itu juga jika kita tidak kunjung di hubungi"
"Jadi maksud hyung kita akan dapat pertolongan?" Tanya Yoongi.
"Benar, PD Nim kita sudah sampai di jepang, mungkin pertolongan akan datang, tapi kita tidak boleh berharap banyak, kita tetap harus bergerak, jadi pertama-tama kita butuh sesuatu agar bau tubuh kita tersamarkan" ucap Sejin lalu menunjuk dirigen berisi bensin di pojok ruangan.
Setelah makan malam dengan makanan yang tersedia di mini market, mereka melumuri tubuh dengan bensin.
"Apa ini tidak berbahaya Hyung?" Tanya Jimin khawatir, apa lagi pada Hoseok yang menyimpan luka di bahu nya.
"hanya harus menghindari api, maka semua akan baik-baik saja" jawab Sejin dengan santai.
Anehnya Sejin malah sibuk mengemasi barang-barang yang sekiranya di butuhkan, tidak ikut mengoles bensin.
Jungkook dan Taehyung kesusahan berusaha mengoleskan bensin pada Seokjin, Seokjin terus menolak karna tidak suka bau nya.
"Ah,, Seokjin tidak perlu, dia akan baik-baik saja sama seperti ku, mereka tidak tertarik pada-" ucapan Sejin terpotong karna sadar ia mengundang pertikaian lagi.
"Pada apa hyung? Hyung sama dengan Seokjin hyung? Sama bagaimana?" Tanya Namjoon mengernyit heran, ia lupa pada pertanyaannya tadi yang sempat membuatnya marah, Seokjin yang sadar dari tidurnya benar-benar membuat Namjoon lupa.
"Tidak lupakan saja" Sejin meraih Seokjin dan menahannya agar bisa di oleskan bensin.
"Hyung! Jangan mengelak lagi!" Namjoon sudah tidak sabar.
Yang lain sebenarnya juga penasaran, tapi tidak terlalu paham kenapa Namjoon sampai memaksa seperti itu.
"Karna.. karna Seokjin sakit, mereka tidak mau memakan orang sakit" akhirnya hanya kalimat itu yang Sejin ucapkan.
"Ja-jadi Sejin hyung,, kau sakit?" Tanya Jimin tidak percaya. Semua langsung paham kenapa Namjoon begitu keras kepala menanyai masalah ini.
Sejin hanya terdiam, menunduk dalam merasa bersalah.
"Hyung jangan diam saja, jawab aku, kau sakit apa?" Namjoon terus mendesak Sejin.
"Hyung, kau tidak bisa seperti ini terus-terusan, kami benci melihat dirimu yang tiba-tiba jadi tertutup begini" ucapan Yoongi menusuk jantung Sejin
Dengan helaan nafas panjang Sejin menjawab dengan suara pelan "Aku.. mengidap kanker otak"
Sudah cukup!.. cukup untuk hari ini, hati para member serasa di remuk berkali-kali, mereka menatap nanar Sejin yang menunduk sedih
"Jadi karna itu hyung selama ini tidak terlihat?" Tanya Jungkook.
Sambil mengangguk sedikit Sejin kembali menghela nafas, "aku sebenarnya sudah berhenti menjadi manager kalian, tapi karna belum siap mengatakannya pada kalian aku memilih pergi, tapi... PD Nim akan menjamin keselamatan keluarga ku jika aku kembali dan membawa kalian ke jepang"
"Jadi PD Nim tau kalau Sejin hyung sakit?" Tanya Hoseok.
"Kenapa dia tidak memberi tahu kami?!" Taehyung yang kalap berteriak marah.
"Kenapa Hyung tidak beritahu kami?!" Teriakan Taehyung kembali menggelegar, namun sejurus kemudian tubuh Sejin di tubruk oleh pelukan super erat.
"Kenapa Hyung?..." Taehyung merengek dalam pelukan Sejin, semua sudah terlalu lelah menangis namun mereka juga tak mampu menghentikan tangisan tak berkesudahan ini.
Bahkan Seokjin yang tadinya berontak menjadi ikut sedih dan mengusak-ngusakkan kepalanya ke bahu Namjoon di sampingnya, berusaha menghibur.
TBC.
Sorry for typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUST SURVIVE (BTS Zombie Apocalypse) #TAMAT
Horror@misochan_05 Seoul, kota kami yang indah menjadi mengerikan dalam sehari. Mobil yang kami gunakan terhenti karna banyak orang gila yang menghadang, mereka menjijik kan dengan tubuh tidak lengkap dan darah bercampur air liur yang meleleh dari mulut m...