Ketika baru keluar dari halaman sekolah, lukanya terasa sangat sakit. Membuat Chimon gak fokus.
Dia teringat pesan Pluem yg mana kalo sakit langsung tepikan mobil dan telpon mami atau papinya.
Dengan pelan Chimon menepikan mobil dan berhenti. Dia menatap nanar luka ditangannya yg kini sudah terlihat ada sedikit darah yg menembus perban lukanya.
Dia terlalu memaksakan pergerakan tangannya untuk memegang Setir mobil. Alhasil, lukanya kembali berdarah."Aku telpon siapa ini? Kalo papi takutnya Papi lagi sibuk, kalo Mami yg ada aku langsung dibawah ke rumah sakit seperti aku sedang sakit parah." Pikir nya bingung , seraya menatap luka ditangannya yg semakin terasa sakit
"Ah, Mami aja.." putusnya lalu mengambil ponsel dari dalam saku celananya
"Hallo sayang?" Ucap Gun diseberang sana
"Mami.." panggilnya sudah mau menangis karena luka ditangannya terasa sakit
"YAK SAYANG KENAPA? KAMU GPP KAN?" teriak Gun sangat Khawatir mendengar suara parau dari anaknya
"Mami , apa mami sedang sibuk?" Tanya Chimon
"Ngga, mami gak sibuk. Kenapa? Kamu kenapa hem? Bilang sama Mami ada apa?" Tanya Gun beruntun saking khawatirnya
"Mami, tanganku luka dan sangat sakit. Bisakah Mami kesini menjemputku?" Ngadunya Sudah menangis karena melihat Luka yg diperban ditangannya sudah terlihat ada darah
Mendengar penuturan dan permintaan anaknya Gun langsung menyambar Kunci mobil dan meninggalkan ponsel yg tergelatak manja dilantai yg terjatuh saat mendengar suara Chimon yg serak karena menangis.
Gak sampai 20 menit, Gun tiba didekat sekolah. Dimana dia langsung berhenti tiba² ketika melihat mobil chimon yg berada 200 meter dari sekolah.
"Sayang?" panggil Gun khawatir seraya membuka pintu mobil Chimon, dan langsung memeriksa tangan Anaknya dengan lembut
"Ini kenapa bisa luka ?" Tanya Gun sambil menarik Chimon keluar
"Astaga sayang ini lukanya berdarah" ucap Gun sambil menarik pelan Tangan Kiri Chimon
"Ayo, kita ke rs untuk memeriksa. Jangan nanti luka kamu infeksi. Ya Tuhan Mami akan mati jika kamu kenapa² karena luka ini" racau Gun seraya menarik Chimon kedalam mobilnya
Chimon bahkan belum berbicara satu kata, Dan Gun sudah sangat heboh.
Sayang dan cinta yg tulus dia berikan, membuatnya sangat tak bisa mengontrol khawatir yg dia rasakan."Tahan sayang yah? Kita akan segera sampai" ucap Gun lembut sambil mengelus kepala Chimon yg mengangguk
Dia bingung dengan sikap gun yg sudah sangat khawatir seperti Dia baru saja mengalami kecelakaan parah.
---
Setibanya di rumah sakit, beberapa dokter kalang kabut ketika pemilik rumah sakit datang bersama anaknya yg hanya luka saja, tapi Gun bersikap seperti Chimon baru saja ditabrak lari.
"YAK" ucap Chimon kaget melihat Papinya sudah ada, setelah lukanya selesai dijahit
"Sayang, kamu gpp kan ? Hanya luka ini kan? Gak ada lagi kan luka yg lain?" Tanya Off beruntun tak kalah khawatirnya
Chimon hampir saja pingsan karena terkejut dengan Orang tuanya yg sangat heboh itu.
"Mami, Papi Mon hanya Luka. Bukan baru saja ditabrak lari" ucapnya Gak habis pikir
"Kenapa bisa luka?" Tanya Gun yg dari tadi mau bertanya kenapa sampai tangan anak Emasnya itu luka
"Tadi kan Mon ditoilet. Nah, Mon cuci tangan, eh tiba² ada cewe datang² nabrak Mon membuat Mon hampir jatuh. Karena Mon takut jatuh, Mon bertopang dikaca dan karena tangan Mon basah alhasil tangan Mon tergelincir dan terkena Kaca yg pecah Mi Pi" jelas Chimon pelan, berharap Mami dan Papinya gak heboh lagi.
"Papi akan menggantikan kaca toilet itu" ucap Off tegas
"Kalo bisa hancurkan saja toilet itu, dan bangun lagi dan ganti kacanya dengan yg baru" sambung Gun tak kalah tegasnya
Chimon hanya bisa pasrah ketika Papinya menghubungi orang terpercaya keluarganya untuk membuat toilet itu diganti dengan yg baru dalam satu malam.
Bisa²nya Off Gun bersikap begitu, sedangkan itu hanya melukai Tangan Chimon. Mau tidak Mau Chimon hanya bisa pasrah dan menerima semua sikap Off Gun yg sangat amat menyayanginya.---
"Sayang, sini" panggil Gun saat mereka sudah dirumah
"Masih sakit lukanya hem?" Tanya Gun saat Chimon duduk disampingnya
"Sudah tidak terlalu Mami. Hanya perih saja" jawabnya Manja sambil memeluk Gun
"Tunjukkan ke Papi mana perempuan yg menabrak kamu" ucap Off tiba² membuat Chimon melotot
Dia teringat kata² Ohm tadi disekolah, kalo mana jika ada yg membuat Chimon kenapa² berarti hidup orang itu akan selesai.
Tiba² Chimon merinding membayangkan apa yg akan terjadi."Papi, Mon gak perhatikan orang itu. Mon udah takut karena darahnya banyak" jawab Chimon berharap agar Papinya mengurungkan Niat untuk membasmi manusia yg telah membuatnya terluka
"Huh, kamu ini. Seharusnya perhatikan sayang. Biar nanti Mami bantai manusia gak berada begitu" ucap Gun kecewa karena dia gak bisa berbuat apa² disaat anaknya yg dia jaga mati²an sudah luka.
"Mami, Papi Mon gpp. Hanya perih saja luka ini. Nanti, lain kali mon akan lebih hati. Maaf yah, Mon udah buat Mami dan Papi khawatir" ucapnya sambil memeluk Gun lalu memeluk Off
"Ya sudah kali ini orang yg membuat Kamu lecet Papi bebaskan. Jika terjadi lagi, tak segan² Papi melacak orang itu dari sidik tubuhnya ditubuh kamu" ucap Off tegas, membuat Chimon menelan ludahnya gugup
"Ya Tuhan Papiku sangat Psiko" pikir Chimon
"Iya Papi, terima kasih sudah menyayangiku seperti ini" ucapnya sambil dipeluk Off Gun
∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆∆
KAMU SEDANG MEMBACA
∆ Hadirmu Adalah Anugerah ∆| 💚 OffGun 💚
FanfictionMemiliki segalanya, dan bergelimang kemewahan sering kali membuat Gun mengeluh. Hingga dia dipertemukan dengan seseorang yg membuatnya menghargai yg dia punya..