Dirumah Chimon kembali teringat perkataan Win. Entah kenapa dia penasaran.
"Apa yg mereka lakukan?" Tanya Dia pasa bayangannya dicermin
"Apa mereka melakukan kejahatan?" Ucapnya lagi
"Bagaimana kalau tidak hadirnya Pim itu , ada sangkut pautnya dengan mereka? Apa dia mati?" Pikirnya ngeri sendiri
Buru² dia berdiri dan berlari mencari Mami nya
"Nanny mana Mami?" Tanya dia ketika sudah mengelilingi rumah tapi gak ketemu
"Maminya lagi ke rumah Aunty New sayang" jawab Nanny
"Oh gitu, Em Nanny Mon susulin Mami yah? Dadah Nanny" ucapnya seraya pergi
"Kenapa mami pergi ke rumah aunty yah?" Pikirnya saat dia dijalan
"Lah, sana kan Bang Phem? Kok dia jalan kaki?" Tanya Chimon pada diri sendiri seraya menghampiri Pluem
"Bang?" Panggilnya
"Eh, Mon? Mau kemana ?" Tanya Pluem
"Masuk dulu" suruh Chimon seraya membuka pintu, lalu Pluem Masuk
"Kamu kok jalan kaki? Mobilnya mana?" Tanya Chimon
"Em tadi mogok, trus nunggu Frank jemput tapi gak tau mana ni anak. " Jawab Pluem
"Ya udah , Bareng Mon aja yah?"
"Memangnya Kamu mau kemana?"
"Kerumah Kamu, soalnya Mami disana"
"Oh gitu, em sini aku yg ganti nyetir?" Pinta Pluem
"Gpp Bang,Kamu duduk aja. Kan cape tadi sempat jalan kaki" tolak Chimon pelan
"Em gpp?"
"Gpp kok"
"Ya udah.."
"Em, Bang ? Kemana Pim? Kok dia gak hadir disekolah tadi?" Tanya Chimon membuat Pluem menatap Nya cepat
"Em .. Aku gak tau. Soalnya kan aku gak deket sama dia"
"Gak deket gimana ? Kan kemarin kalian pelukan"
"Astaga iya sampe lupa. Soal itu gak sengaja. Soalnya dia kesandung gitu, dan aku tolongin"
"Kenapa bisa kesandung? Trus, kok kalian berduaan di toilet?"
"Aku kebetulan masuk toilet dan ada dia. Trus tali sepatunya Terbuka dan saat dia melangkah diinjak gitu tali sepatunya dan jatuh,"
"Oh begitu. Aku pikir kalian pacaran"
"Yakali Mon"
"Terus, kenapa hari ini anak² semua aneh? Apalagi saat Kak Boun dan Kak Ohm datang. Mereka langsung menghindar."
"Aku gak tau Mon" jawab Pluem Berbohong
"Itu juga, kata² kak Iwin maksud nya apa? "
"Astaga Mon aku gak tau"
"Masa kamu gak tau? Kan kamu kaka"
"Yah kan aku emang gak tau. Intinya, gak hadirnya Pim tadi tuh kita semua gak tau apa². "
"Em yah udah"
"Udah yah? Lagian gak penting kan dia ada atau ngga? Malahan, kalo dia gak ada begitu kamu aman"
"Ih jangan dong, kan dia cewe. Apalagi dia siswa"
"Yah tapi kan Mon, dia udah jahatin kamu dua kali loh. Malahan sampe kamu masuk Rumah Sakit."
"Aku tau, tapi kan aku juga udah sembuh sekarang. Jadi Mon gak marah sama dia"
" Ya Tuhan anak ini kenapa sangat baik begini? " Pikir Pluem gak habis pikir
"Kaka yuk turun, udah sampe" ajaknya
"Iya Mon"
"Chimon? Pluem?" Ucap Off kaget
"Siang" ucap keduanya
"Loh, kok abang bareng Chimon?" Tanya Nanon heran
"Iya, tadi kebetulan ketemu dijalan. Em, mana Frank?" Tanya Pluem
"Dia lagi disuruh Ayah kamu anterin Kue ke Daddymu" jawab New
"Sini sayang duduk" ajak New pada Chimon
"Iya" jawab Chimon
"Em, Aku permisi dulu" pamit Pluem
"Mon, yuk kekamar ku" ajak Nanon
"Iya, Mami aku kekamar Nanon yah?"
"Iya sayang" jawab Gun lembut
"Hey, Lo tau gak kalo Pim itu udah mati loh" ucap Nanon polos
"HAH? KOK MATI?" teriak Chimon kaget
"Iya, em dibunuh sama gue"
"APAAA?" teriaknya lagi
"Aduh Mon jangan teriak².." ucap Nanon bete
"Ke..kenapa Kamu bunuh dia? Kan dia manusia !" Tanya Chimon takut
"Karena dia udah buat Lo masuk rumah sakitlah" jawabnya santai
"Ta..tapi kan Aku gpp. Aku hanya muntah². Ke..kenapa kamu bunuh dia?" Tanya Chimon makin takut
"Ah Lo gak asik. Orang macam Pim itu gak pantes hidup. Lagian bukan cuma gue kok, ada kita ber-9 yg disana bantai dia" jelas Nanon lupa akan perjanjian mereka untuk tidak kasih tau Chimon
"Ka..kalian ber-9?"
"Iya.. em ada Kak Harit, Abang, Kak Guns, Kak Frank, Kak Drake Aku dan juga Kak Boun dan Kak Prem Perth dan Mark." Jawab Nanon tanpa dosa
"Ya Tuhan kalian jahat" ucapnya takut seraya berdiri
"Mon ayolah, dia udah hampir membunuhMu"
"Ngga, aku gak mau begitu. Aku gpp sekarang, dan kalian .. kalian su..sudah membunuhnya.. a..aku takut dengan ka..kalian" ucapnya Seraya turun dari kasur
"Mon" tahan Nanon hendak memegang lengan Chimon
"Ja..jangan sentuh aku" ucapnya lalu mundur perlahan
"Mon, Ya Tuhan" ucap Nanon saat Chimon berlari keluar
Semua terdiam kaget saat Chimon berlari melewati mereka tanpa suara.
"Mon?" Teriak Pluem sambil mengejar Chimon
"Di..dia kenapa?" Tanya Gun
"Mami, aku gak tau. Aku susul dia dulu" jawab Pluem lalu mengejar Chimon
Beruntung Pluem bisa masuk kedalam mobil sebelum Chimon pergi.
Melihat Pluem duduk disampingnya , Dia makin merasa takut."Ka..kamu jangan dekat² Mon lagi. Mon gak mau dekat² sama Kamu dan Kalian " ucap Chimon sambil menatap Takut Pluem
"Eh ke..kenapa?" Tanya Pluem Kaget
"A..aku..aku gak mau dekat² dengan pembunuh " jawabnya gagap membuat Pluem mengerti
"Mon.. denger.." uca Pluem
"Ngga, Aku gak mau dengar apapun. Keluar kamu keluarrr" ucap Chimon seraya mendorong tubuh Pluem
Saat Pluem berusaha menangkis pukulan Chimon, tiba² tangan Chimon ditarik Pluem, alhasil Dia jatuh dipelukan Pluem.
Jarak yg sangat dekat antara keduanya, membuat Chimon Bisa mencium bau parfum milik Pluem.Saling tatap untuk beberapa Saat, lalu tersadar dengan sendirinya..
"Dengar dulu.." ucap Pluem
"Ngga. Aku mau pulang" ucapnya lalu menghidupkan mobil
"Sana kamu pergi" usir Chimon, tapi gak dipedulikan Pluem.
"Aku ikut kalo gitu" ucap Pluem seraya memasang pengaman
"Terserah" jawab Chimon lalu menjalankan mobil
Lupa akan tujuannya datang untuk mengikuti Maminya.
Rasa takutnya masih dia rasakan sampai mereka pergi meninggalkan rumah Nanon∆∆∆∆∆∆∆∆
KAMU SEDANG MEMBACA
∆ Hadirmu Adalah Anugerah ∆| 💚 OffGun 💚
FanfictionMemiliki segalanya, dan bergelimang kemewahan sering kali membuat Gun mengeluh. Hingga dia dipertemukan dengan seseorang yg membuatnya menghargai yg dia punya..