....
"Lapor, korban sudah siuman" lapor salah satu pengawal
"Kuy gengs" ajak Harit tak banyak bicara lagi.
Lalu semua bangkit dan menuju penjara bawah tanah
Senyuman iblis yg ditunjukkan membuat Pim gugup dan takut
"Le..lepasin gue" pinta Pim
"Apa Lepas?" Tanya Boun seraya mendekati Pim
"Gue mohon.. gue gak akan buat chimon kenapa² lagi.. ampuni gue" racau Pim pilu
"Lo pikir kita bodoh dan goblok seperti Lo?" Sambung Harit yg juga mendekati Pim
Seketika tubuhnya berkeringat dingin saat melihat aura mematikan yg ditunjukkan Harit dan Boun
"Maksud Lo beri Chimon racun di Ice Cream nya apa?" Tanya Ohm
"Gu..gue gak_
Plaaakkk
Tangan suci Prem mendarat dipipi Pim.
Dia sudah gak tahan untuk tidak menggampar manusia itu."Sudah diingatkan, eh malah ngeyel" sambung Nanon yg juga menarik rambut Pim kasar
"Aaawww" ucap Pim
Terlihat seorang Pelayan sudah memegang Go Pro dan merekam kejadian sejak Boun dkk datang.
" Gini aja, mau langsung mati, atau mau senang dulu. Biar saat lo mati masih bisa rasa enak dulu" tawar Boun sambil menarik baju Pim hingga kancing kemeja seragamnya terputus
"YAK" Teriak Nanon Frank dan Prem saat melihat atasan Pim
"Mata suci gueeee" ratap Nanon histeris sambil melotot menatap Pim
"Awww montok juga lo yah?" Ucap Perth seraya membuka gasper Pim
"Ow ow owwww" teriak Drake dan Mark bersamaan
"Gimana kalo kita buka semuanya?" Tawar Harit sambil mengambil gunting
"Gue pen liat gimana reaksi lo kalo bugil didepan cowo² gini" sambung Harit seraya mulai menggunting rok Pim
Pim berusaha berontak sambil menangis minta ampun ketika Harit dengan kasar menggunting roknya
"A...ampunnn gu..gue janji gak la_
Plaaaaakkk
"Aaawwww" teriak Pim sakit
Ditampar kedua kalinya oleh Prem
"Gak usah lo nunjukkin air mata sialan lo itu" ucap Prem sambil mengangkat wajah Pim dan menilai
"Cantik juga lo yah?" Ucapnya sambil tersenyum
Pelayan yg merekam ngeri sendiri ketika Bra yg digunakan Pim dibuka dengan kasar oleh Boun
"Shit ! Ini sangat menggoda" ucap Boun
KAMU SEDANG MEMBACA
∆ Hadirmu Adalah Anugerah ∆| 💚 OffGun 💚
FanficMemiliki segalanya, dan bergelimang kemewahan sering kali membuat Gun mengeluh. Hingga dia dipertemukan dengan seseorang yg membuatnya menghargai yg dia punya..