"Kita juga baru menikah, kenapa harus buru-buru untuk mempunyai anak." ucap Hazel langsung berdiri melangkah menjauh dari Aron dia menuju ke meja rias.
"Yasudah tidak apa-apa kalau kamu memang belum siap untuk mempunyai anak," ucap Aron terlihat sangat kecewa dan memilih keluar dari kamar.
Terlihat juga raut wajah menyesal dari Hazel karena sudah menolak keinginan suaminya yang sudah sangat ingin mempunyai anak.
"Perihal anak, bukan perkara mudah untukku.Menjadi istri seorang tentara yang pertemuan satu tahun bisa dihitung jari,dan pekerjaanku, aku merasa belum bisa membagi waktuku untuk mengurus anak.Aku tau,suamiku sangat ingin sekali kita segera mempunyai anak,tapi aku belum siap menjadi ibu.Menjadi istri yang baik saja aku belum bisa, apalagi menjadi seorang ibu.Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk nantinya, jika dari diriku sendiri saja masih belum siap." batin Hazel.
Sementara itu diluar, Aron duduk di sofa sambil menyalakan televisi dan mulai terpikir sesuatu.
"Karena alasan apa sebenarnya Hazel tidak ingin mempunyai anak, padahal ini sudah satu tahun pernikahan.Apa sebenarnya dia masih mergukanku, atau tidak mencintaiku.Aku juga merasa sekarang Hazel seperti menghindariku akhir-akhir ini." pikir Aron.
Di kamar, Hazel yang memang capek dan butuh istirahat.Dia memang langsung tidur dengan pulas, tanpa memperdulikan kepulangan suaminya.Aron yang masuk kamar dan melihat istrinya tertidur pulas dengan wajah yang sangat kelelahan, tidak ingin menganggu Hazel dan merapikan selimut, menutup jendela, lalu mematikan lampu.
"Apa kamu selalu tidur seperti ini setelah pulang kerja? sangat tidak terurus." gumam Aron terlihat sedih, karena merasa gagal menjadi suami yang baik untuk Hazel.
Karena Hazel tidur, Aron menyiapkan makanan dengan memasak.Walaupun sudah lama tidak pernah menyentuh dapur untuk masak, tapi Aron masih hapal tata cara memasak dengan baik.Ada beberapa menu makanan yang dia siapkan untuk dirinya dan istri.Setelah masak, dia juga melihat rumah sangat kotor mungkin Hazel memang tidak sempat untuk membersihkan rumah, tanpa ada kata istirahat Aron langsung membersihkan rumah.
Tak lama kemudian, Hazel bangun dari tidurnya.Tubuh lelahnya sudah cukup beristirhat, saat bangun dia mengingat kalau tadi ada Aron, apakah dia hanya bermimpi atau memang ada.Hazel langsung bergegas mencari keberadaan Aron, melihat di kamar mandi tidak ada.Keluar kamar tidak ada juga.
"Apa aku hanya bermimpi ya." batin Hazel, lalu melangkahkan kakinya kedapur, senyum dibibirnya langsung mengembanh saat melihat pungung suaminya yang sedang sibuk mencuci piring.Artinya dia tadi tidak sedang bermimpi, dan dengan girangnya langsung memeluk Aron dari belakang.
"Sudah bangun sayang." ucap Aron dengan lembut.
"Hm sudah,tadi aku pikir aku hanya bermimpi bertemu denganmu." ucap Hazel.
"Pasti sangat sering, kamu bermimpi tentangku ya." ucap Aron berbalik memegangi wajah istrinya.
"Ya gapapa dong mimpiin suami sendiri, kamu mau aku mimpi laki-laki lain." ucap Hazel.
"Berani-beraninya mau mimpi laki-laki lain," ucap Aron mencubit manja pipi istrinya lalu mengecupnya karena sangat mengemaskan menurut Aron.
"Ayo makan dulu," ucap Aron membawa Hazel duduk dimeja makan, betapa terkejutnya dia saat melihat makanan dimeja sangat banyak dan terlihat enak.
"Sayang, ini kamu masak sendiri?" tanya Hazel seolah tak percaya suaminya masak semua itu.
"Iya dong, spesial untuk istriku tersayang." ucap Aron lalu menyuapkan Hazel masakannya.
"Gimana?" tanyanya.
"Enak banget, suamiku hebat kenapa tidak jadi chef saja." ucap Hazel.
"Aku mau jadi chef untuk istriku saja." ucap Aron.
"Hm pinter sekali sekarang merangkai kata-kata manis, belajar dari mana sih kapten galak satu ini."
"Siapa juga yang galak,aku sudah pernah bilang kalau untuk perempuan yang aku cintai, aku tidak akan galak." ucap Aron.
"Iya sayang, aku bercanda." ucap Hazel.
"Mau keluar jalan-jalan malam ini?" tanya Aron.
"Mau banget dong, kamu dapet libur berapa hari?" tanya Hazel.
"Dua hari," jawab Aron.
"Setelah itu kapan pulang? dua bulan lagi? atau dua tahun lagi?" tanya Hazel.
"Sayang," ucap Aron meraih tangan Hazel untuk digengamnya.
"Kita bisa terus bersama dan bertemu, kalau saja kamu mau ikut tinggal disana." ucap Aron.
"Aku mau selalu bersama denganmu Aron, tapi bukan berarti aku harus melepas pekerjaanku kan." ucap Hazel.
"Iya sudah,nanti kita pikirkan lagi cara terbaik untuk kita." ucap Aron.
Mereka pun melanjutkan makan dengan tidak emosi, karena Aron berusha untuk tidak terlalu egois kepada istrinya.
Sementara itu, Wisnu sejak tadi siang menunggu di rumah Ara.Dia beberapa kali menelepon Ara tapi tak satupun telepon atau pesannya di balas oleh kekasihnya.
"Masih belum dijawab teleponnya nak?" tanya mama Ara terhadap Wisnu.
"Belum, tante." jawab Wisnu.
"Kemana anak ini, tadi katanya mau pergi denganmu,nomornya tidak aktif ya ini." ucap mama Ara heran.
"Tante,Wisnu cari ditempat lain saja ya.Takutnya ada terjadi sesuatu yang tidak baik," ucap Wisnu khawatir.
"Iya nak, tante jadi khawatir juga ini.Kabari tante segera ya kalau ketemu,tante coba tanya-tanya ketemannya juga." ucap mama Ara.
Wisnu langsung bergegas mencari keberadaan Ara.Walau sebenarnya dia juga tidak tau harus mencari kemana,Wisnu sangat kurang komunikasi dengan kekasihnya sehingga dia tidak banyak tau apa yang disuka oleh Ara, seperti tempat kesukaan Ara, caffe kesukaan Ara, atau bahkan makanan kesukaan Ara pun dia tidak tau.
"Kamu kenapa sih Ara." batin Wisnu.
Sampai malam pun tiba, Wisnu tetap mencari keberadaan Ara.Kemudian dia mendapat telepon dari mama Ara, yang mendapat informasi dari temannya bahwa Ara sedang berada di tempat hiburan.Wisnu langsung melajukan mobilnya dengan sangat cepat ke lokasi yang disebut oleh mama Ara.
Ara memang sedang bersenang-senang di dalam sebuah club malam, dengan kembali memakai pakain seksi kesukaanya dia berjoget sesuka hati bersama laki-laki disana.Ara memang sangat kesal terhadap Wisnu yang mengabaikannya hari ini lalu memilih jalan bersama dengan kakak iparnya.Karena itu dia melampiaskan rasa kesalnya di club malam, padahal semenjak bersama dengan Wisnu, dia tidak pernah menginjak tempat seperti itu.
Wisnu masuk ke club malam untuk pertama kali dalam hidupnya, dia agak sedikit pusing dengan keramain dan lampu yang berkelap-kelip membuatnya kesulitan untuk menemukan Ara.Tetapi saat melihat ke depan yang menampilkan aksi Ara yang ditonton seisi club.
"Ara," ucap Wisnu tidak habis pikir melihat kekasihnya melakukan hal seperti itu.
Dia langsung maju dan menarik Ara.
"Aw, apa ini." ucap Ara terkejut ada yang menariknya.
"Lepaskan!" bentak Ara menarik tangannya, dia masih belum tau kalau yang menariknya adalah Wisnu.Lalu Wisnu berbalik menatap kearahnya membuat Ara sedikit terkejut,ada Wisnu dihadapannya.Dan langsung pasrah ditarik Wisnu keluar dari club.
"Kenapa sih?"tanya Ara dengan nada marah.
"Nanti kita bicarakan lagi," ucap Wisnu kembali menarik lengan Ara untuk masuk ke mobilnya, namun Ara menarik lengannya lepasa dari Wisnu.
"Aku bisa pulang sendiri," ucap Ara, tetapi Wisnu kembali menarik lengan Ara dan membuat Ara sangat kesal.
"Aku mau pulang sendiri! kamu urus saja Hazel! perempuan terpenting dalam hidupmu itu!" ucap Ara sangat kesal.
"Ara, kamu ini bicara apa?" tanya Wisnu bingung melihat Ara terlihat sangat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Aron 2
RomanceBaca dulu cerita kapten Aron 1 dan jangan lupa follow dulu sebelum baca. Menjadi sepasang suami istri dengan profesi yang sama-sama sibuk, membuat rumah tangga Aron dan Hazel kembali terjadi konflik. Sikap Aron yang sangat posesif kepada Hazel juga...