"Lupakan saja, aku mau pulang sendiri." ucap Ara dia sadar emosinya yang tak terkendali.
Tetapi Wisnu kembali menarik Ara ke mobilnya, dan langsung membuka bagasi mobil, terlihat lah kotak buang yang sangat besar berisi 100 bunga mawar putih,dan dilengkapi dengan tas brand ternama yang memang Ara inginkan.Dia terperangah sebentar karena sangat tidak menyangka kekasihnya yang kaku ini ternyata menyiapkan hal seromantis ini.
"Kamu melihatku bersama dengan Hazel tadi? dia ya bantu pilih bunga dan kado untukmu." jelas Wisnu, yang direspon anggukan dan mata yang berkaca-kaca dari Ara.Dia memang gadis yang mudah luluh.
"Maafin aku ya." ucap Ara memeluk Wisnu dengan manja, karena dia sudah salah paham dan melakukan tindakan tidak baik dengan kembali memakai baju seksi dan datang ke club malam.
"Ayo pulang," ucap Wisnu mengajak Ara ke mobil.
Saat di mobil, Wisnu memasangi sabuk pengaman untuk Ara.Lalu mengambil selimut tipis yang memang disediakannya di dalam mobil, untuk menutupi tubuh Ara yang memakai baju sangat minim.
"Cuaca sangat dingin,memakai baju yang tipis." gumam Wisnu.
"Maaf ya." ucap Ara dengan ekspresi takut.
"Jangan diulangi lagi." ucap Wisnu singkat padat dan jelas sambil mengelus kepala Ara setelah itu dia langsung menelepon mama Ara untuk memberikan kabar kalau Ara sudah bersamanya.
"Sudah makan?" tanya Wisnu.
"Belum," jawab Ara berbohong padahal dia tadi makan sangat banyak sekali, tetapi karena ingin bersama dengan Wisnu, dia mengatakan belum makan.
"Kamu masih program diet kan?"
"E.. itu i-iya." jawab Ara kembali berbohong, karena sebenarnya dia juga tidak menjaga pola makannya.
Wisnu sempat memilih restoran yang mewah dengan makanan yang terkenal sangat enak, tetapi saat ingin turun dia berhenti sejenak.
"Tunggu, tidak jadi makan disini." ucap Wisnu.
"Kenapa? disini makananya enak kok." ucap Ara penuh semangat.
"Pakaianmu itu,kita take away saja."ucap Wisnu membuat Ara sedikit kecewa karena dia sangat ingin makan bersama Wisnu.
"Tunggu disini sebentar, aku pesan makanannya." ucap Wisnu mau turun dari mobil tapi Ara menghentikannya.
"Tidak usah, kita beli makanan ditempat lain saja.Disini pasti lama kalau take away." ucap Ara.
"Oke," jawab Wisnu.
"Pulang aja deh," ucap Ara karena merasa Wisnu tidak peka terhadap keinginannya yang sebenarnya ingin makan bersama.
"Kamu belum makan," ucap Wisnu.
"Bisa makan di rumah," jawab Ara.
"Yasudah kalau begitu," ucap Wisnu langsung mengambil jalan arah pulang.
"Susah banget ya buat dia sadar kalau aku sebenarnya tidak benar-benar ingin pulang.Tapi dia lurus sekali dan sama sekali tidak mengerti kode dari perempuan, menyebalkan tapi aku sayang." batin Ara.
Sampai di rumah Ara, ternyata ada Hazel dan Aron sedang berkunjung ke rumah orangtua mereka.
"Ini anak nakal yang ke club malam dengan baju seksi tadi, buat orangtua khawatir saja." ucap Aron langsung menjewer Ara.
"Aw aw sakit abang," ucap Ara.
"Sudah besar masih saja membuat onar, mau dikirim ke USA lagi ha?" ucap Aron marah yang hanya bisa dilihat oleh yang lainnya.
"Ngga, lepaskan sakit! malu tau." ucap Ara sambil melirik ke arah Wisnu, lalu dia langsung bergegas masuk ke kamarnya.
"Bisa naik darah tinggi kalau ngurus Ara, mama kenapa bisa selalu sabar sih sama Ara." protes Aron.
"Mau gimana namanya juga anak, mama lihat Ara dulu ya.Kalian lanjutlah ngobrol."ucap mama langsung menyusul Ara ke kamar.
"Kakak belum pulang dari tadi?" tanya Hazel.
"Belum, dari mengantar kamu tadi sampai sekarang belum pulang ke rumah karena mencari Ara.Dia lihat kita di toko bunga tadi,dan pikir yang tidak-tidak karena itu dia ke club malam." jelas Wisnu.
"Oh ya ampun salah paham, sudah makan ngga? pasti ngantuk banget ya kak, kan tadi malam jaga." ucap Hazel sangat khawatir.
"Gapapa," ucap Wisnu.
"Ada nasi goreng sama spaghetti mau yang mana?" tanya Hazel.
"Nasi goreng aja." ucap Wisnu.
Mereka mengobrol berdua, yang hanya dipantau oleh Aron."Aku tak terlihatkah?" batin Aron sambil menatap ke arah mereka berdua.
"Makan dulu ya kak." ucap Hazel langsung berdiri untuk mengambil makanan karena dia tau sekali Wisnu belum sempat makan dari siang tadi.
"Gapapa Hazel, kakak ambil sendiri saja." ucap Wisnu sudah merasa tidak enak dengan tatapan Aron.
"Udah ah, duduk aja dulu capek kan pasti dari tadi ngga ada istirahat." ucap Hazel.
"Sayang mau makan lagi ngga? tadi ada cemilan buah tu mau?" tanyanya kepada Aron sebelum ke dapur untuk mengambil makanan.
"Ngga, udah kenyang banget." ucap Aron.
"Oh oke." ucap Hazel dengan santai dan tidak merasakan aura cemburu dari Aron.
"Tiap hari diperhatikan seperti itu dengan Hazel, enak ya." ucap Aron kepada Wisnu.
"Sudah kuduga pasti dia masih cemburu." batin Wisnu yang sudah bisa menebak.
"Mau dijelaskan seperti apa nih? meributkan hal yang itu itu saja, kita sudah punya pasangan masing-masing.Anggap posisi aku sama sepertimu, aku kakaknya Hazel sama sepertimu abangnya Ara.Aku tidak pernah tu ada timbul rasa cemburu dengan kalian." ucap Wisnu.
"Kamu tau? Ara tadi mengirimkan foto kalian berdua saat jalan bersama, dan dia mengatakan kalau kamu lebih banyak waktu bersama dengan Hazel daripada dengannya, lagi pula aku tidak bisa menyamakan posisi kita, kamu pernah ada rasa dengan Hazel." ucap Aron.
Wisnu menghela nafasnya sedikit kesal, karena kondisinya yang sedang capek menghadapi Ara, sekarang ditambah lagi menghadapi Aron yang sifatnya hampir sama.
"Yasudah mulai besok aku pindah pekerjaan saja agar tidak bertemu dengan Hazel, lagi pula seharusnya kamu berterimakasih kepadaku karena aku selalu menjaga Hazel, kamu mau kalau dia bersama dengan laki-laki lain? waktu satu bulan atau bahkan enam bulan, itu bukan waktu yang sebentar bagi perempuan untuk melakukan semua hal sendiri ketika ditinggal suami,dia tidak punya siapa-siapa selain aku dan keluargaku.Kalau yang dikatakan Ara tadi aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama Hazel, karena memang kita rekan kerja, dan dia adik angkatku apapun yang terjadi terhadapnya selama tidak ada kamu didekatnya itu termasuk tanggung jawabku apa itu salah?" ucap Wisnu.
"Kalian bertengkar lagi?" ucap Hazel yang sudah datang membawakan makanan.
"Kakak pulang ya, sudah capek banget." ucap Wisnu berdiri ingin meninggalkan tempat tersebut.
"Eh,apa sih? aku udah ambil makanan loh makan dulu pokoknya." ucap Hazel menarik Wisnu untuk duduk, Wisnu pun tidak bisa menolak dan menuruti Hazel.
"Kamu cemburu lagi dengan kak Wisnu?" tanya Hazel kepada Aron, namun Aron tidak menjawab dan diam saja.
"Sayang ayo lah, jangan bersikap seperti anak kecil.Kita ini keluarga, apa yang harus kamu khawatirkan apalagi cemburu tidak jelas seperti itu." ucap Hazel.
Aron langsung berdiri meninggalkan ruang tamu.
"Kakak makan yang banyak ya, tunggu sebentar." ucap Hazel mengejar Aron.
"Hei kenapa?" ucap Hazel menarik lengan Aron untuk menghadapnya.
"Kamu bilang aku cemburu tidak jelas kan? salah aku kalau cemburu sama laki-laki yang pernah suka sama istrinya?" ucap Aron membuat Hazel membulatkan matanya karena terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Aron 2
RomansaBaca dulu cerita kapten Aron 1 dan jangan lupa follow dulu sebelum baca. Menjadi sepasang suami istri dengan profesi yang sama-sama sibuk, membuat rumah tangga Aron dan Hazel kembali terjadi konflik. Sikap Aron yang sangat posesif kepada Hazel juga...