ashes & dust - albedo

1.2K 103 25
                                    

pair : albedo x fem!reader
genre : angst to fluff
pov : author

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

【 𝐀𝐋𝐁𝐄𝐃𝐎 ;𝗮𝘀𝗵𝗲𝘀 & 𝗱𝘂𝘀𝘁 】

【 𝐀𝐋𝐁𝐄𝐃𝐎 ;𝗮𝘀𝗵𝗲𝘀 & 𝗱𝘂𝘀𝘁 】

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆★☆

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

albedo, seseorang yang memegang peran sebagai ketua alkemis, knights of favonius, yang memiliki julukan atau nama lain kreideprinz, nama yang indah dan unik bukan? benar sekali. tidak jarang pula orang menyebutnya seseorang yang 'jenius'.

"(name), jadwalmu hari ini padat?" tanya albedo.

kau menggeleng, "hari ini jadwalku ga terlalu padat, memang kenapa?"

"mau temani aku ke kota?"

sudah menjadi kebiasaan mu menemani albedo di waktu senggangmu, meskipun kamu harus berkelana kesana kemari mencari saudara kembarmu dan mengungkap rahasia serta 'kebenaran' dari dunia ini, kau tetap meluangkan waktumu untuk dirinya.

dimatamu, albedo, dia lebih dari seorang teman. kau memandangnya dengan pandangan berbeda, terlebih setelah dirimu bertemu dengan dirinya yang lain dan kalimatnya dulu yang masih menggaung dipikiranmu.

"(name)?" albedo melambaikan tangannya didepan wajahmu.

"e-eh? ya?" kamu tersadar dari lamunanmu.

"kau baik baik saja?"

"aku baik baik saja kok, oh! ayo ke kota." kau bangun dari dudukmu dengan senyum menghiasi wajahmu.

albedo ikut tersenyum tipis setelah melihat dirimu yang selalu antusias menemani dirinya kemana pun ia pergi. setelah albedo selesai dengan urusan dan pekerjaannya di kota, ia mengajakmu berkeliling sejenak dan memberikanmu hairpin yang sama seperti tanda bintang di lehernya sebagai ucapan terimakasih.

"syukurlah, kamu terlihat cocok dengan itu." ucap albedo setelah memasangkan hairpin di rambutmu. ukurannya yang kecil tidak memerlukan dirimu melepas bunga yang kau kenakan.

"umn! terimakasih banyak, albedo." kamu tersenyum.

seperti itulah keseharianmu dengannya, saling membantu dan melengkapi satu sama lain. saling bertukar suka dan duka, semua yang kalian lewati tertulis di memori kalian.

dirimu senang dapat melihat seorang alkemis introvert yang tidak terlalu ekspresif ini menjadi orang yang sedikit lebih ekspresif dan terbuka mengenai perasaan dirinya.

sampai suatu malam, rembulan bersinar lebih terang dari biasanya, bintang bertaburan menghiasi angkasa. pemandangan yang sangat indah, namun tidak dengan panorama di depan netramu sekarang.

"you carry the aura of the stars"

seseorang yang kau 'cintai' berubah menjadi seseorang yang tidak kau kenal.

"a-albedo?! ini- ini bukan dirimu! tolong... kembalilah!" hatimu berteriak, lisanmu terdiam.

dengan berat hati, kau mengangkat pedangmu, pertarungan diantara dirimu dengannya berlangsung dengan tidak mudah, berulang kali kau memanggil namanya namun semua itu sia sia.

"can i rely on you to stop me?"

sampai pedangmu berhasil mengenai lehernya, tepat di mana tanda bintang tersebut berada. albedo menatapmu. kau yang awalnya mundur perlahan, kini mendekati dirinya, kau dekap dirinya tanpa menatap netra miliknya, "terimakasih, (name)." sepatah kalimat yang keluar dari sang pemilik suara.

seseorang yang selalu kau kagumi dan selalu ingin kau lindungi.

deru nafas tidak lagi kau rasakan dari diri yang sedang kau dekap, kau sudah tau apa yang terjadi namun dirimu tetap tersungkur bersama dengan tubuhnya sampai air mata mu mengering.

"gagal? aku gagal? benar, aku gagal melindungnya, aku gagal."

☆★☆

kamu terbangun dengan kondisi lenganmu diperban, matamu meneelah sekeliling. "mimpi? tunggu, itu mimpi bukan...?"

pikiranmu tidak dapat mengingat apa yang sebelumnya terjadi pada dirimu sehingga dirimu terluka. kamu mencoba berdiri mendekati cermin diruanganmu, "darah?" kau mendapati ada bercak darah di lehermu.

"jadi... itu semua—"

"(name)! jangan kemana mana dulu!" barbara tiba tiba masuk keruanganmu.

"barbara...?"

"lukamu belum semua ku bersihkan, oh ya, albedo! (name) sudah sadar!"

"tunggu— albedo?!"

sesosok yang dirimu pikirkan kini berada diambang pintu.

"(name)—"

"jangan kemana mana, kumohon, jangan bahayakan dirimu, jangan melakukan hal hal yang membuat keselamatan dirimu—" kau langsung memeluk dirinya erat.

albedo yang sepertinya mengerti apa yang barusan kau alami selama dirimu pingsan dan melihatmu panik hingga kesulitan bernafas pun memelukmu lembut, ia perlahan menenangkan dirimu, pakaiannya terbasahi air matamu.

"aku tidak akan kemana mana, aku di sini bersama (name)." ucap albedo dengan suara lembutnya sembari membelai rambutmu.

"kita akan saling melindungi satu sama lain, kita akan mengungkap kebenaran dunia ini bersama."

"—hingga hanya waktu yang bisa menjadi pemisah diantara kita."

perlahan, dirimu menjadi lebih tenang. "kamu istirahat dulu, kamu kelelahan sampai sampai tadi mengerjakan bounty malah kamu yang hampir sekarat."

"e-eh..." sekarang ingatanmu pulih, kau lupa kalau dirimu sedang melakukan bounty mingguan dan permintaan warga mondstadt.

kamu menengadah kepalamu kearahnya, tangannya mengusap air matamu. kecupan hangat mendarat di keningmu, menyisakan semburat merah pada wajahmu.

"nanti aku kesini lagi, see you." ucap albedo dengan suara lembutnya lalu meninggalkan ruanganmu.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

hi hii, yang ini ga panjang kayak biasanya soalnya dateng dari ide boleh lewat t___t hope you like it!! klo ada request boleh langsung drop detailnya! see you~

𝗹𝘂𝗰𝗲𝗻𝘁 ;genshin impact oneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang