Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☆★☆
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
bulan bersinar terang ditemani bintang bintang yang berkerlap-kerlip menambah keindahan langit malam. angin malam laut membuat rambutku sedikit berantakan, aku berjalan di atas pasir di pantai tempat di mana kita saling mengungkapkan perasaan yang terpendam di dalam diri masing-masing. memori memori itu kembali berputar di kepalaku.
netra matamu yang berwarna biru selalu terbayang setiap kali aku menutup kedua mata ini. suaramu yang memanggil namaku berderu ditelinga ini, suara yang sangat ingin ku dengar sekarang, walaupun terkadang suara yang menjengkelkan juga bagiku.
bagaimana aku bisa melupakanmu?
"kamu akan mengalahkanku suatu hari nanti, huh?"
aku tertawa, "sangat lucu."
sebuah starconch berada tepat di depan kaki ku, aku mengambil starconch tersebut dan mendekatkannya ketelingaku.
"suara dari ombak dan lautan dalam,"
"yang menyimpan misteri, kesedihan, dan banyak hal,"
"dan merupakan tempat tinggal bagi banyak flora dan fauna,"
"seperti paus yang mencari rumah baginya di kedalaman laut dan mengandalkan sonar di dalam dirinya,"
"tak jarang bagi mereka tersesat dan mati,"
aku berhenti sejenak, menghadap kearah lautan dengan ombak yang saling bertabrakan.
"kau pernah bilang kalau dirimu seperti salah satu dari paus tersebut,"
"—sampai kamu bertemu diriku yang kau panggil sebagai 'rumah'"
"meskipun sikap mu yang kadang membuatku kewalahan, namun aku mencoba mengerti dirimu, kondisimu, dan masa lalu yang harus dirimu bawa."
ku kepalkan tangan ini, ada rasa kesal yang mengemban dibenakku.
"kalau kau tak ceroboh,"
"kalau kau tidak jatuh ke dalam abbys,"
"kalau dirimu bisa lebih jujur mengenai dirimu,"
"kamu tidak akan berakhir seperti paus yang tersesat tersebut."
"tak apa, tidak perlu diri kita saling bertemu, asal dirimu baik baik saja, bahagia, dan memiliki masa lalu yang tidak kelam, masa kecil yang tidak ternodai,"
aku sudah tidak dapat menangis lagi, namun hati ini masih berat untuk melepasmu dan menganggapmu sudah lepas dari dunia yang kejam ini.
"dunia memang kejam, ya." netra ku menatap bintang yang bertaburan dan membentuk konstelasi.
"tapi, satu hal yang semoga saja terdengar oleh dirimu dari atas sana,"
"—if you're one of those whale, i can be the whole ocean, so everywhere you go — even though you've get lost, you'll get lost and return at your home."
"i might have not say this but, i love you, ajax."
"an idiot ginger head."
"aku memang rindu, tapi terimakasih sudah datang dan mewarnai sebagian dari kehidupanku."
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
aku bosen sama lagi kangen dia :) gomen yang ini pendek banget ueueu, see you next chap ☆
