00.PROLOG

8.1K 228 8
                                    


00.15

Sebuah mobil mewah berwarna putih terdapat keluarga humoris di dalamnya yang tengah becanda ria akan kelucuan dan keantusiasan sang anak.

"Ayah kenapa kita berangkatnya malem banget?kenapa nggak siang aja kan kalau berangkatnya siang melemnya kita bisa istirahat"tanya beruntun seorang gadis cantik dengan ciri khas jepit merah muda tersampir di sisi kepala kirinya yang terlihat sangat manis di pakai olehnya.

"biar gak panas sayang,lagian kan ayah juga harus urus pindahan sekolah kamu dulu"jawab sang ayah sambil melihat anak gadisnya melalui kaca tengah yang hanya di balas anggukan.

"Kamu Seneng gak sayang kita pindah?"tanya sang bunda sambil melihat kebelakang dimana anak gadisnya duduk dengan senyum yang tak pernah pudar sedari tadi.

"Kayaknya anak ayah seneng banget deh"tebak Radit ayah aluna kala melihat anak gadisnya yang terlihat antusias sejak mereka menginjakkan mobilnya di ibu kota Jakarta,kota favorit aluna

"Ayah tau aja"jawab aluna dengan senyum hangatnya.

"Apa yang bikin anak bunda seneng banget hm?"tanya Sarah penasaran kenapa sedari tadi anaknya tidak melunturkan senyum manisnya.

"Aku bahagia banget bisa ke kota favorit aku bund,aku pengen kita jalan-jalan ke Monas,kan waktu kita kesini gak sempet keliling.lagian aku juga kesel banget waktu itu sama ayah,ayah selalu mentingin pekerjaan dari pada anaknya" jawab aluna dengan sedikit menyindir kala ia mengingat setiap ia mengajak ke Monas Pasti ayahnya bilang 'ntar aja sayang kalo ayah gak ada kerjaan nanti kita jalan-jalan ke tempat yang kamu mau' pasti itu jawabannya sehingga ia hapal dengan kata-kata itu.

"Iya,maafin ayah ya,besok janji deh kita pergi ke Monas dan jalan-jalan ke manapun yang princessnya ayah mau"bujuk Radit kala ia melihat wajah sang anak yang di tekuk dan tidak seceria seperti tadi.

"Selalu begitu jawabannya".

"Janji besok kita jalan-jalan sayang, lagian kan ayah 2 hari ini libur.jadi,kami siap mengantar princessnya bunda sama ayah kemanapun"ucap sang bunda yang di balas dengan senyum sumringah sang anak.

"Janji ya"ujarnya dan aluna pun menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan mereka sambil mengulurkan jari kelingking yang di balas mereka dengan senang hati.

Hening beberapa menit kemudian kala tidak ada lagi pembicaraan dari mereka Sarah pun membuka suara karena ada yang aneh dari samping tempat di mana sang suami duduk "kenapa mas?"tanyanya sambil menyerongkan badan ke arah Radit.

"Rem nya blong"jawab Radit setenang mungkin dengan muka menahan panik agar anak dan istrinya tidak ikut panik.

"terus ini gimana mas"panik Sarah kala baru pertama kali mereka dalam situasi seperti ini dan dimana beberapa jarak lagi mereka akan melewati jalanan turun

"Kalian tenang ok,kita pasti baik-baik aja"ucap Radit menenangkan istri dan anaknya yang dilanda dengan ketakutan.

"Ayah awas"teriak aluna dimana ia melihat mobil truk dari arah belakang yang terlihat oleng dengan kecepatan yang di bilang tinggi melaju ke arahnya.radit yang melihat itu pun segera membuka sabuk pengamannya dan melompat ke belakang dimana sang anak duduk.

BRAKK

Terdengar suara bising Antara dua kendaraan yang saling bertubrukan satu lama lain.

Mobil yang mereka tumpangi berguling dengan cepat karena jalanan yang turun dan truk yang menabrak dari belakang sehingga memudahkan mobil mereka berguling lebih cepat.

"Sshhh"ringis Radit kala mobil yang mereka tumpangi telah berhenti dengan keadaan mobil yang terbalik,Radit berusaha untuk sadar dengan tubuh yang berlumuran darah dan sekujur tubuh yang seketika mati rasa,ia menoleh ke arah samping dimana sang anak pingsan dengan darah yang bercucuran dimana-mana.

"Sayang,bangun hey,ana"ucap Radit pelan dengan mata yang terlihat sayu"ana ayo bangun,kita keluar sayang"ucapnya lagi dengan menepuk-nepuk pipi sang anak.

karena tidak ada pergerakan dari sang anak Radit pun berusaha untuk membuka pintu dengan susah payah.

1 menit telah berlalu dan 1menit itu pula Radit berusaha untuk membuka pintu namun hasilnya nihil tidak membuahkan hasil apapun.

sebenarnya ia bisa saja keluar lewat jendela mobil,kalau jendelanya tidak penyok terlalu parah.

Tanpa Radit sadari ia meneteskan air mata dan terus berusaha untuk membuka pintu karena ia harus keluar dan menyelamatkan 2 berliannya

Dan tak lama kemudian seorang laki-laki berjalan ke arahnya dan berusaha untuk membuka pintu

brakk

Pintu mobil berhasil terbuka lebar dan terlihatlah seorang laki-laki dengan perawakan tinggi dan tubuh Tegap yang entah datang dari mana.

"Mari om saya bantu"ujar laki-laki itu dengan muka tanpa ekspresinya seraya mengulurkan tangan.dan tanpa banyak bicara lagi,Radit pun segera menerima uluran tangan laki-laki itu.

"Nak kamu tolong bantu anak saya,saya mau menolong istri saya"ujar Radit yang di balas anggukan sang lawan bicara.

Laki-laki itu pun membawa Aluna ke tempat yang agak jauh dari sana karena mobil akan segera meledak.

DUAR

mobil yang mereka tumpangi tadi pun meledak dengan api yang begitu besar tapi begitu beruntungnya mereka telah berhasil dengan bantuan seorang laki-laki yang telah menolongnya.

"Makasih banyak kamu telah membantu saya"kata Radit dengan penuh rasa syukur kepada tuhan yang telah mengirimkan penolong untuknya.

"Sama-sama"jawabnya dengan datar.radit yang melihat ekspresi laki-laki itu pun hanya memakluminya mungkin memang seperti itu sifatnya 'pikirnya'.

"Ssh ss-sakit"ringis Sarah yang mulai sadar dengan wajah menahan sakitnya."mas k-kam-kamu jagain ana ya"ucap Sarah terbata-bata karena terlalu sakit untuk berbicara sedikit pun.

"K-kamu rawat dia sendiri ya,aja-k dia ke mm-monas dan ke manapun yang dia mau" ucapnya lagi dengan kesadaran yang mulai tidak terkontrol dan air mata yang sudah bercucuran.

"kamu ngomong apa sih, kamu harus bertahan ok,gada yang pergi dari antara kita"kata Radit dengan menahan air mata kala melihat kedua berliannya berlumuran dengan darah yang begitu banyak

"Hati-hati sama kar-"ucapnya lagi terpotong karena detak jantung yang seketika berhenti "Sarah bangun aku mohon jangan tinggalin aku sama ana,bangun sayang"teriak Radit dengan penuh luka dan air mata yang tidak bisa ia tahan lagi.

"A-ayah "ucap aluna setelah beberapa menit bundanya dinyatakan tiada dan dengan pelan aluna berusaha berbicara sebisa mungkin walaupun hanya gumaman"hey anak ayah udah bangun"kata Radit yang sadar akan gumaman aluna.

"ss-sakit yah"parau aluna yang terlihat mengenaskan dengan jantung yang berdetak tidak beraturan"ayah mohon kamu bertahan sayang,cuma kamu yang sekarang ayah punya"ucapnya panik kala melihat Aluna yang kembali menutup mata dan selang beberapa detik ambulan pun datang.

*****

"Saya sangat-sangat berterimakasih banyak nak kamu telah membantu saya jika tidak,mungkin kami akan terbakar dan meninggal tapi begitu baiknya tuhan mengirimkan kamu sebagai penolong keluarga saya walaupun nyawa istri saya tidak tertolong"ucapnya dengan senyum hangat sambil menepuk bahu laki-laki di sampingnya.

ia sangat bersyukur atas pemuda ini jika ia tidak ada mungkin kedua berliannya sudah tenang di sisi Tuhan tapi begitu beruntungnya anaknya dapat di selamatkan walaupun harus kehilangan sang istri.

"Hm sama-sama om,saya pamit "ujarnyaNya yang beranjak dari kursi dan melenggang pergi kearah luar.

Dan selang beberapa menit orang itu pergi seorang dokter keluar dari ruangan aluna "gimana dok keadaan anak saya?"tanya Radit setelah berdiri dihadapan dokter"anak bapak mengalami koma kerena luka dalam dan luka luar yang begitu parah sehingga membuatnya koma".


JAMGAN LUPA VOTE.........

AGRAHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang