3 - Pesan

10 7 5
                                    

Saviera duduk dibalkon kamarnya, menikmati semilir angin yang berhembus, memikirkan kejadian yang tak mengenakkan hari ini, membuat Saviera kembali merasakan pusing.

Ponsel Saviera bergetar, menandakan ada telefon masuk.

"Halo" Saviera mengangkatnya.

Namun tidak ada jawaban dari seberang sana.

"Halo? salah sam-"

"Dateng ke lokasi yang gue kirim, sekarang. Kalo gak, Zico bakal mati"

Saviera terkejut, Saviera sangat tau pemilik suara itu, Carlos. Ia merasa takut juga sekaligus panik karena Carlos melibatkan Zico.

Ting!

Nomor Tak Dikenal
Lokasi

Dengan cepat Saviera bergegas, dan segera menuju lokasi tersebut.

•••

Saviera tiba disebuah gudang besar yang sangat kumuh juga tidak terlihat ada orang didalamnya.

"Astaga, aku dijebak ya? tapi yang tadi nelfon itu jelas banget suara Kak Carlos" Saviera cemas. Ia memutuskan untuk pergi dari sana.

AHKK!!

Baru beberapa langkah, Saviera mendengar teriakan dari dalam gudang. Saviera penasaran tapi ia juga takut. Dari pada mati penasaran lebih baik ia mencari tahu, barangkali ada yang membutuhkan pertolongan, pikir Saviera.

Saviera mengendap ngendap masuk ke dalam gudang, ia menemukan segerombolan laki laki memakai jaket kulit berwarna hitam yang sama, dibelakangnya terdapat bodiran tengkorak yang lumayan besar dan bertuliskan HELLUXA, jumlahnya sangat banyak. Tapi ia tidak mengenali satupun orang disana.

Ditengah tengah kerumunan terlihat seorang yang sedang dipukuli habis habisan, sambil memegangi perutnya yang sedari tadi ditendangi oleh cowo yang nampak tak asing bagi saviera.

"Kak Carlos?!" Saviera menutup mulutnya sendiri, terkejut, melihat Carlos yang membabi buta memukuli korbannya itu.

"BANGSAT! BERANINYA LO NARUH JEBAKAN!" bentak Carlos sambil terus menendangi cowo tersebut.

"Lo pikir gue bakal ngaku?" jawab cowo tersebut tertawa remeh.

Carlos tersenyum miring, sebenarnya Carlos tau siapa dalang dari semua ini, ia hanya ingin membersihkan antek anteknya terlebih dahulu.

"Bilang ke Johan, kesabaran gue udah abis, berhenti ngusik gue, kalo gak mau gue kirim ke neraka" ucap Carlos sambil menginjak dada cowo itu.

"A-ahk, l-lepas" tangan cowo itu memegangi kaki Carlos, nafasnya sesak.

"Dan yang harus lo tau, seorang Carlos Xavier, gak akan pernah sekalipun bebasin orang yang udah mengusik hidup gue" Carlos mengeluarkan pistol dari balik jaketnya.

"Dan orang itu harus mati ditangan gue" Carlos mengarahkan pistolnya ke arah cowo tersebut.

Carlos bersiap menarik pelatuk.

"STOP!"

Seluruh orang yang berada di gudang tersebut mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.

Saviera sekarang menjadi pusat perhatian, ntah keberanian darimana ia berani berteriak, ia sangat ketakutan saat Carlos ingin menembak cowo itu.

Carlos megalihkan pandangannya ke Saviera.

Saviera mendekati Carlos. "Kamu gila?! Kamu mau bunuh orang?!"

365Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang