18 - Balapan 2

5 5 1
                                    

Johan membawa Saviera ke markas Delaz. Saviera dibawa ke suatu ruangan yang ditengahnya ada sebuah kursi. Terdapat banyak pajangan senjata didindingnya, serta ada sebuah brangkas dipojok kanan belakang.

Saviera didudukkan paksa serta tangan dan kakinya diikat.

"Johan! lo gila ya!" bentak Saviera.

"Dari dulu bukan?" Johan bersender dimeja seraya menyilangka tangannya.

"Lepasin gue!"

"Gue bakal lepasin lo, asal lo tetep disisi gue"

"Ga sudi"

Johan tertawa remeh kemudian mendekati Saviera, "Dengan Carlos tau lo bagian dari gue, dia akan ngebuang lo gitu aja,"

Johan berjongkok, "Cuma gue yang akan disisi lo" ucapnya sembari membelai wajah Saviera.

Saviera memalingkan wajahnya.

"Bos gue udah bayar polisi buat kasusnya Stella"

Tiba-tiba seseorang masuk memberikan informasi tanpa melihat bahwa didalam ruangan ada Saviera.

"Eh sorry bos"

Johan langsung berdiri, membukakan tali yang mengikat tangan dan kaki Saviera.

"Carlos bakal ngebuang lo, lo bisa dateng ke gue kapan aja, pintu gue terbuka lebar untuk lo"

"Lo anter dia pulang" perintah Johan kepada anak buahnya tadi.

"Gue bisa sendiri" Saviera segera pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Johan mendekati anak buahnya, "Lo udah ilangin semua jejak gue?"

"Udah bos,"

"Bagus"

Semenjak Johan tahu bahwa Zico menemukan topinya di TKP tempat kasus pembunuhan Carlos, ia sangat was was, namun ke waspadaanya itu berhasil teratasi saat ia mengajak kerjasama Bilal.

Dengan jumlah uang yang lumayan banyak, Johan dapat membuat Bilal berpaling kepada dirinya. Dan juga ia akan membuat Saviera kembali jatuh cinta padanya.

•••

Deru motor memasuki perkarangan markas Helluxa. Carlos masuk kedalam markas diikuti oleh yang lainnya.


"Argh! Anjing!" teriak Carlos seraya melempar botol kaca kedinding


"Jelasin ke kita, ada apa sebenernya?" tanya Carel.

Carlos melempar dua foto ke meja, Carel mengambilnya. Carel terkejut saat melihat foto itu sehingga membuat Zico merebut fotonya dari tangan Carel.

"Bang ini yang gue waktu itu mau kasih tau ke lo" ucap Zico membuat Carlos memandangnya.

"Foto ini yang hilang beserta topi yang waktu itu gue temuin di TKP,"

"Foto ini bukti kalo pemilik topi itu adalah Johan"

Melihat Carlos yang hanya diam Zico melanjutkan berbicara,

"Dan foto ini, ini cuman foto masa lalu Saviera dan Johan Bang"

Carlos sangat marah mendengar perkataan Zico, ia mendekati Zico dan menghajarnya.

"Kalo lo tau, kenapa lo ga ngasih tau gue dari awal!"

Zico memeganggi pipinya yang terasa perih.

"Sorry Bang, Saviera yang minta buat gue ga ngasih tau lo, karna dia mau ngasi tau lo sendiri kalo dia sama Johan cuma masa lalu"

"Kita harus dapetin topi itu balik" ucap Carel.

"Kita serang Delaz besok!" perintah Carlos.

"Ga Carlos, kasus lo masih berjalan, gue ga mau lo dapet kasus lain,"

"Gue punya cara lain" lanjut Carel. Carlos menaikan alisnya.

"Cari Bilal sampai ketemu"

•••

Saviera memasuki sekolah dengan tekad yang kuat, hari ini ia akan menjelaskan semuanya kepada Carlos, bagaimanapun caranya.

Saat dikoridor banyak pasang mata yang melihat Saviera tidak biasa, Saviera mempercepat langkahnya menuju kelas.

Hana langsung membanjiri pertanyaan saat Saviera sudah duduk dibangkunya.

"Lo putus sama Kak Carlos Sav?"

"Lo beneran punya hubungan sama Johan?"

Seluruh anak Widura tahu, musuh bebuyutan Helluxa adalah Delaz, yang dipimpin oleh Johan. Berita kemarin dengan cepat menyebar beserta foto Saviera dengan Johan.

"Johan mantan gue Han"

"Gue belum sempet jelasin semua ke Kak Carlos, tapi Johan udah adu domba gue sama Kak Carlos"

"Terus lo putus gara-gara itu?"

"Bukan" Hana penasaran, akhirnya Saviera memberi tahunya dengan berbisik.

Hana benar-benar terkejut saat Saviera memberi tahunya. Namun dengap sigap Saviera membekap mulut Hana agar ia tidak teriak.

"Wah gila gila gila,"

"Padahal dia murid berbakat loh, gue aja sampe minder sama dia" kata Hana.

Saviera mengangkat bahunya, "Tapi gue akan berusaha untuk jelasin ke Kak Carlos biar dia ga salah paham"

Hana mengsupport Saviera. Saviera melihat Zico masuk ke dalam kelas, namun Zico sama sekali tidak menatapnya. Saviera melihat Zico sambil tersenyum paksa. Saviera tidak menyalahkan Zico, ini adalah salahnya.

•••

Saat istirahat Saviera tidak dapat menemukan Carlos. Sehingga saat pulang sekolah ia masih mencari Carlos. Saat melewati gudang belakang, Saviera mendengar dua orang yang sedang bertengkar. Ia familiar dengan suara tersebut.

"Pokoknya aku mau kamu kamu bilang ke orang-orang kalo kita pacaran!"

"Ga akan"

"Yaudah, aku bakal kasih tau semua orang kalo aku hamil anak kamu!"

"Lo bisa diem ga!"

"Ga! Kenapa sama Saviera kamu berani ngumumin didepan banyak orang?! Kenapa!"

"Lo kenapa jadi gini sih Bel!"

Bella memaksa Carlos untuk mempublish hubungannya. Carlos frustasi mendengar permintaan Bella.

Merasa telah menemukan Carlos, Saviera tidak akan melewatkan ini, dirinya harus menjelaskan semuanya sekarang.

"Kak"

Carlos dan Bella melihat ke arah Saviera.

"Lo ngapain disini?! Lo nguping?!" sensi Bella.

"Gue ga akan bilang siapa siapa ko Kak,"

"Gue disini cuma mau ngobrol sama Kak Carlos"

Carlos melihat ke arah Saviera. Sungguh dirinya sangat kecewa dengan Saviera, namun rencananya bersama Helluxa tidak boleh gagal, jadi Carlos mengendalikan diri untuk tidak luluh kepada Saviera.

"Lo liat, Carlos ga mau ngomong sama lo" sinis Bella.

Saviera melihat ke arah Carlos. Carlos segera pergi dari tempat tersebut.

"Kak, tunggu dulu!" Saviera ingin mengejar Carlos namun ditahan oleh Bella.

Bella mendorong Saviera hingga terjatuh.

"Inget ya, mulai sekarang Carlos milik gue, dan lo,"

Bella menoyor Saviera dengan jari telunjuknya, "Jauhin Carlos"

Kemudian Bella pergi dari hadapan Saviera.

365Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang