4 - Taruhan

11 7 2
                                    

Saviera mengerjapkan matanya, ia melihat sekitar, pemandangannya sangat berbeda dari kamarnya.
"Aku dimana?" gumam Saviera.

Saviera teringat kejadian tadi malam, "KAK CARLOS?!"
sambil memeggangi lehernya.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka.

Saviera terlonjak kaget, "Kenapa teriak Bang Carlos?" tanya Zico.

"Zico?!" kaget Saviera.

"Iya gue Zico, bukan Bang Carlos" jawab Zico mendekati Saviera.

"Ini dimana?" tanya Saviera.

"Rumah gue, tadi malem lo pingsan, Bang Carel yang bawa lo kesini" jelas Zico.

"Kak Carel nolongin aku lagi?" tanya Saviera tak menyangka.

Zico membalas hanya dengan anggukan kepala.

"Kok bisa ya Kak Carel sebaik itu, sedangkan kembarannya kaya iblis!!" teriak Saviera kesal.

Zico menatap Saviera dengan serius.

"Kenapa kamu natap aku gitu?" tanya Saviera.

"Lo gak kenapa kenapa kan Ra?, gue khawatir banget setelah tau ceritanya dari Bang Carel" jelas Zico.

"Aku gapapa kok, paling hampir mati doang" jawab Saviera polos.

Zico yang mendengarnya pun langsung menoyor kepala Saviera.

"Aduh! sakit tau!" protes Saviera.

"Mulai saat ini kalo ada apa apa kabarin gue ya Ra, lo inget kan janji gue waktu dulu, gue bakal jagain lo" ucap Zico.

"Yaudah sekarang lo siap siap gih, seragam lo waktu itu ada di lemari ya, udah gue cuciin waktu itu" lanjut Zico.

"Thanks ya Ko" kata Saviera.

"Nanti langsung turun ya, mamah udah nungguin"

"Ada tante Amel?!" tanya Saviera.

"Adalah, lo pikir ini rumah siapa kalo bukan rumah nyokap" kata Zico.

"Hehe iya juga ya" jawab Saviera cengengesan.

"Yauda gih sana, gue tinggal" pamit Zico, Saviera pun bergegas siap siap dan langsung turun kebawah.

•••

Saviera tiba disekolah bersama Zico, mereka berdua langsung menuju kelas.

Dikelas Saviera langsung duduk disebelah Hana, mulai saat ini Saviera duduk disebelah Hana, ia juga sudah meminta izin kepada Ario -mantan teman sebangku Hana.

"Sav 2 bulan lagi gue ikut olimpiade, terbuka untuk umum, nanti lo dateng ya!" kata Hana memberi tahu.

"Oh ya? aku pasti dateng!" jawab Saviera.

"Gue juga satu team bareng Kak Carel dan Kak Carlos" lanjut Hana.

Saviera yang mendengar nama Carlos menjadi sedih.

"Kak Carlos emang sejahat itu ya Han?" tanya Saviera.

"Kalo dari yang gue denger sih dia emang gak punya hati, cuman kalo sama gue biasa aja sih, ngomong seperlunya aja" jawab Hana. Saviera mengingat kejadian tadi malam yang hampir saja kehilangan nyawa jika Carel tidak menolongnya.

Melihat raut wajah Saviera yang sendu, Hana bertanya "Lo kenapa Sav?"

"Hah engga kok" jawab Saviera menutupi.

365Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang