10 - Foto dan Topi

8 7 1
                                    

Saviera terbangun dari tidurnya, melihat jam dan langsung bersiap-siap untuk ke sekolah.

Tadi malam Carlos lah yang mengantarkan Saviera pulang, Saviera mengingat dengan jelas wajah Carlos yang sangat panik mengkhawatirkan dirinya.

Soal Johan, ia berjanji akan segera menjelaskannya pada Carlos.

Setelah selesai bersiap-siap, Saviera turun untuk sarapan, ia heran mengapa rumahnya terasa sepi, lagi.

"Mamah kemana bi?"

"Nyonya udah pergi dari subuh non"

Saviera hanya bisa membuang nafas kasar, baru saja tadi malam ibunya meminta maaf, sekarang Saviera suda ditinggal lagi oleh Shinta.

Saviera memakan sarapannya, kemudian handphonenya bergetar.

1 Panggilan Masuk
Kak Carlos

Saviera mengangkatnya, "Halo Kak"

"Gue udah didepan rumah lo"

Saviera tersedak, buru buru ia meminum air "Ngapain
Kak?"

"Jemput lo, cepet nanti telat"

Saviera segera mematikan telefonnya, kemudian ia bergegas menghampiri Carlos.

"Pamit ya bi!"

"Hati-hati non"

Saviera melihat Carlos menunggu didepan gerbang rumahnya.

"Daritadi Kak?" Saviera basa-basi.

"Menurut lo?"

Saviera menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ngapain diem aja, naik"

Saviera tersenyum memamerkan giginya, lalu naik ke motor Carlos, "Udah kak" ucap Saviera, sambil berpegangan ke jaket Carlos.

Carlos menarik tangan Saviera memeluk perutnya, "Pegangan"

Saviera membeku, jantungnya lagi lagi berdegup dengan kencang, mulai saat ini perasaannya tidak bisa ia sembunyikan, sepertinya Saviera mulai jatuh cinta dengan Carlos.

Sesampainya disekolah tentu saja Saviera menjadi pusat perhatian, lagi. Kali ini banyak yang percaya dengan berita Carlos dan Saviera berpacaran.

Carlos mengantarkan Saviera ke kelasnya.

"Hari ini gue seharian bakal ada diperpustakaan bareng Bang Carel dan Hana, kalo lo butuh gue dateng aja" ucap Carlos sambil mengacak-acak rambut Saviera lalu pergi.

"Gila jantung gue aman gak ya" ucap Saviera dalam hati. Saviera lekas masuk ke dalam kelas.

Tentu saja teman sekelasnya menatap iri Saviera, ada juga yang menatapnya tidak suka.

•••

Saat ini Carel dan Carlos sedang berada diperpustakaan, mempelajari kisi kisi soal yang kemungkinan akan muncul di olimpiade.

Mereka sangat fokus dalam beberapa menit, namun Carel tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Lo jadian sama Saviera?" Carel membuka suara.

"Gak" acuh Carlos.

"Terus kenapa lo perlakuin Saviera kaya gitu?"

Carlos melepaskan pena ditanganya, lalu menatap Carel, "Lo tau, gue lagi mencurigai satu orang disini, besar kemungkinan dia orang suruhan Johan"

365Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang