19 - Kolam Renang

3 3 1
                                    

"Han ayo ke kantin" Saviera tak sabaran.

"Gue masih ngisi soal latihan nih Sav, lo duluan aja"

Saviera terburu-buru untuk ke kantin agar bisa bertemu dengan Carlos. Terhitung sudah seminggu Saviera berusaha untuk berbicara pada Carlos, namun tidak ada perkembangan.

Zico juga masih menghindari dirinya. Saviera juga sudah berusaha mengunjungi rumah Zico, tapi tidak mendapatkan hasil yang baik. Zico tidak menemuinya sama sekali.

Mata Saviera langsung mencari keberadaan Carlos begitu dirinya sampai dikantin. Carlos, Carles, Zico, Leo dan Bella sedang berada didalam satu meja yang terletak ditengah kantin.

Saviera menghampiri meja tersebut. Kedatangan Saviera ke meja Carlos menjadi pusat perhatian. Kabar Carlos kembali bersama Bella sudah lama tersebar.

Bukan maksud Saviera untuk mengganggu hubungan Carlos dengan Bella, Saviera hanya ingin menjelaskan kesalah pahamannya kepada Carlos. Setidaknya hubungannya dengan Carlos membaik.

"Kak"

Orang yang berada dimeja tersebut memusatkan perhatiannya pada Saviera. Tak terkecuali Carlos.

"Kak gue mohon, sekali aja kasih gue kesempatan buat jelasin"

Carlos mengacuhkan Saviera.

"Lo emang ga tau malu ya?," ucap Bella.

"Sadar diri dong, Carlos ga mau ngomong sama lo"

"Sadar diri dong, emang gue ngomong sama lo Kak?" Saviera membalikkan perkataan Bella.

Bella sangat kesal, ia segera menyiramkan minuman pada Saviera. Sontak seisi kantin terkejut melihat kejadian tersebut.

Carlos berdiri, "Cukup"

Carlos melihat ke arah Saviera kemudian mengode Carel, yang dibalas anggukan oleh Carel.

Carlos segera membawa Bella pergi dari kantin, diikuti oleh Zico dan Leo.

Carel mendekati Saviera, ia menarik lembut Saviera menuju ruang ganti. Setelah Saviera berganti pakaian, Saviera mendekati Carel yang sedang bermain ponsel.

"Lo marah juga sama gue ya Kak?"

Carel mengalihkan atensinya pada Saviera, "Engga"

"Maaf Kak, gue ga cerita dari awal" lirih Saviera.

"Lo ga perlu minta maaf ke gue, yang punya problem sama Johan bukan gue tapi Carlos"

"Kak, tolong bantu gue supaya bisa jelasin semua ke Kak Carlos"

"Sav, lo masih sayang sama Carlos?"

Pertanyaan Carel membuat Saviers terdiam.

"Kenapa diem?,"

"Apa yang ngebuat lo bersikeras buat jelasin semua ke Carlos, kalo bukan alesan lo masih sayang sama dia?"

"Apa gue berhak dapet kesempatan itu, sedangkan Kak Bella lagi ngandung anaknya Kak?" lirih Saviera.

Air mata Saviera membendung, "Gue emang masi sayang Kak Carlos, tapi gue ga bisa berbuat lebih, gue cuma mau Kak Carlos nganggep gue bukan sebagai penghianat" Saviera menyeka kasar air matanya.

Carel merasa iba saat melihat Saviera. Carel menarik Saviera kedalam pelukannya, mengelus kepala Saviera dengan lembut untuk menenangkannya.

•••

Malam ini Carel mengajak Saviera pergi ke sebuah cafe yang terletak dipinggir kota, sebagai permintaan maaf karna suda membuat Saviera menangis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

365Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang