Begitu Abraham datang berkumpul dengan empat orang temannya ini di kantin,suasana di antara mereka langsung senyap. Jupiter,Yordan,Arya dan Bagas hanya meliriknya lekat.
Abraham menggubrisnya,ia duduk manis di sebelah Jupiter dan berganti bermain ponselnya.
"Ehhmm,," Suara deheman Jupiter disebelah Abraham membuat nya kembali kaget,ia menoleh dan kembali mendapati mimik flat dari teman-temannya ini.
Yordan sengaja batuk batuk hingga kembali mengalihkan perhatian Abraham. Namun,Bagas menyusulnya dengan bersin keras,so kalo itu enggak sengaja :)
"Ahh kampret lo Gas." Cetus Yordan sedikit kesal.
"Kalian lagi pada sakit?" Abraham memicingkan mata.
Yordan akhirnya mulai batuk batuk lagi,untuk menggoda Abraham yang dari tadi enggak peka peka.
"Lo kenapa Dan?" Tanya Abraham mulai mengerutkan alisnya.
"Penyakitnya kumat,udah divonis TBC sama dokter." Jupiter menyahut tanpa dosa.
"Baca koran di pinggir danau,lo pacaran kita gatau?" Arya sigap dengan pantunnya.
Abraham terdiam,mulai menyadari mimik aneh mereka sedari tadi.
"Maksud kalian apaan?"
"Happy weekend sama pacar lo?" Yordan mengangkat ponselnya dan langsung menunjukkannya pada Abraham. Postingan Instagram Geysa kemarin kembali membuat Abraham terkejut,ia baru tau cewek itu akan mengunggah fotbarnya di sana.
"Ini yang bakal buat heboh satu sekolah Ham,lo akhirnya punya pacar. Yahh walaupun sebelumnya punya Raya." Yordan seketika menjauhkan ponselnya lalu kembali menatapnya dengan sengiran.
"Pacar? Gue enggak pacaran sama Geysa." Kini,pandangan Abraham tak lepas dari keempat temannya itu. "Dia cuma-"
"Tetangga lo yang kebetulan juga temen masa kecil lo dulu,gitu?" Bagas menginterupsi dengan nada yang masih serius. Sontak membuat yang lain hanya diam menyaksikan.
"Itu lo tau,kenapa masih tanya." Abraham beralih menautkan kedua tangannya lalu ia letakkan dibawah dagunya.
"Kalian backstreet ya?" Ucap Bagas tanpa basa basi lagi.
"Backstreet kata lo? Gue aja enggak punya hubungan apapun sama dia. Ngacak lo Gas," Abraham hanya mengangkat alis sesekali merotasi bola matanya menuju Yordan,Jupiter dan Arya.
"Lo kenapa sih Gas kepo amat,cemburu lo ya?" Yordan akhirnya menimpali.
"Ya kalo dugaan gue bener cewek itu pacarnya Abraham,berarti April aman enggak deketin lo lagi Ham." Bagas langsung melayangkan tatapan menusuk ke arah Abraham. Suasana disekitar sudah mulai serius. "Kasian dia ngejar orang yang salah." Ketusnya kembali.
Abraham hanya tersenyum lalu menghela nafas samar. Ia tak bisa berkata-kata lagi,perkataan Bagas memang benar. Bukannya cowok itu tidak peduli pada April selama ini,namun Abraham sudah kehilangan cara untuk membuat cewek itu menjauh darinya. Ia cukup mengenal April yang terlalu terobsesi dengannya.
"Dia enggak harus ngejar sesuatu yang enggak mungkin kayak lo Ham. Jadi kalo lo udah punya pacar,ya gpp. Malah buat April mikir dua kali atas perasaannya sama lo selama ini." Tutur Bagas dengan nada berat.
"Get spirit dapetin Aprilia Yuswandari Gas ! Sayangi dia selayaknya lo sayang sama Yordan." Jupiter mencoba mencairkan suasana tegang itu.
"Asekk." Arya mendukung.
"Alah bacot !" Bagas mendengus jenuh.
"Yaudah Gas,gue minta maaf kalo emang selama ini perlakuan gue sama April buat lo ga nyaman,gue paham perasaan lo,tapi gue serasa buta cara buat April ngerti kalo gue enggak suka dia. Biar April enggak lagi ngejar-ngejar gue yang justru buat lo begini." Abraham benar benar memasang raut bersalah,ia tak mau Bagas mulai menjauh hanya karna masalah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY YOU || END
Teen Fiction[REVISI] NOTE : Beberapa part masih amburadul, penulisan belum sesuai kaidah PUEBI. Dimaklumi dulu ya gess ------- Blurb : Hidup di tengah manusia tampan semacam Raya dan Abraham, itu sudah biasa. Tapi bagaimana jika dua makhluk eksotis itu adalah m...