25 - AKSI TAK TERDUGA

18 3 0
                                    

Typo masih banyak bertebaran,,tandain !
⚠️Terdapat adegan kekerasan dan kata kata kasar⚠️
Adegan tidak untuk ditiru !

Bel pulang sekolah berbunyi,Geysa dengan lemas dan malas mulai merapikan barang-barangnya. Sedari tadi tidak ada interaksi lain dengan Dita. Dita sudah duduk lain bangku dengannya,jujur membuat Geysa jengkel sendiri. Kali ini pun sama,Dita sudah pergi pulang dulu meninggalkannya. Seperti inikah jika Dita marah dengannya?

Di lorong koridor tak sengaja Geysa bertemu Diko lagi,sempat pula cewek ini menghela nafas samar. Alhasil ia tersenyum mendapati Diko yang benar-benar datang menghampirinya.

"Kok tumben lo pulang belakangan?" Diko melayangkan pertanyaan yang aslinya malas untuk Geysa jawab.

"Nunggu sepi aja." Lagi lagi alibi yang Geysa lontarkan.

"Pulang sendirian?"

Geysa diam lantas mengangguk,cewek ini mencoba untuk tidak menatap cowok ini. Entah mengapa,canggung begitu amat terasa.

"Mau bareng sama gue?"

"Mm,,enggak deh. Gue ntar masih ada urusan,deket kok dari sini. Jadi enggak langsung pulang." Geysa beralasan lagi.

Jadi ntar gue duduk dulu di warnet deket sini sampe Diko bener bener pulang.

Rencananya dalam hati.

"Oh yaudah,bareng aja ke gerbang. Gue sekalian ke parkiran."

Mau nolak ga enak,ga nolak juga ga enak.

Geysa pasrah hanya bisa mengangguk. Jadilah mereka bisu diperjalanan menuju area gerbang.

"Gey,waktu itu gue minta maaf sama lo ya. Atas kelakuan kurang ajar gue,sama tingkah keras gue yang udah ngebentak lo di rooftop."

"Lupain aja,udah gue maafin kok. Santai." Geysa tersenyum kecil menghilangkan rasa risihnya.

"Ngomong ngomong,Raya kemana? Enggak pulang sama dia?"

"Oh itu,katanya ada urusan di luar. Jadi enggak sempet nganter gue."

"Gey,sorry ya." Ucapan Diko langsung membuat Geysa menoleh menatapnya.

"Kenapa?"

"Gue ga maksud buat lo enggak nyaman sama gue,dan gue harap lo enggak berubah sama gue karna ini. Untuk itu,seenggaknya biarin gue jagain lo kayak abang lo sendiri." Ucap resah Diko.

Geysa hanya tersenyum tak percaya, "Diko,lo emang setingkat di atas gue. Lo kakak kelas sekaligus senior gue. Tapi gue anggap lo udah kayak sahabat baik gue dari dulu,dan lo bisa lah anggep gue adek lo sendiri."

Diko yang mendengarnya langsung terkekeh diikuti Geysa.

Mereka sampai di gerbang dan berpisah,Diko menuju parkiran sementara Geysa menuju luar gerbang. Ternyata suasana sudah terlihat sepi,ia terlalu lama duduk melamun di kelasnya hanya memikirkan Dita.

Tak jauh dari pintu gerbang,tiba tiba sebuah mobil hitam berhenti disebelah Geysa. Seseorang keluar menarik tangannya masuk,Geysa terkejut lantas memberontak. Gelang maniknya sampai lepas dan pecah tercecer di tanah. Ia berteriak meminta bantuan,namun sudah tidak ada orang lain disana. Selanjutnya satu orang ikut keluar membantunya agar cewek ini masuk ke dalam mobil. Perlawanan Geysa lengah,akhirnya cewek ini diangkut paksa.

Disisi lain,Diko yang masih berdiri tak jauh dari gerbang jelas mendengar suara keras Geysa. Cepat ia berlari menuju asal suara, dilihatnya mobil hitam melaju meninggalkan area sekolah. Botol minum yang tak asing bagi Diko sudah tergeletak tak jauh darinya, disampingnya sudah tercecer juga manik manik gelang yang terlepas. Dengan dada berdebar lekas cowok itu melesat mengambil mobil jeep nya dan berniat mengejar mobil hitam asing itu.

HEY YOU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang