"Gey lo tidur?" Abraham menemukan Geysa sudah tidur menyamping di sofa menghadap arah tv yang masih menyala. Cewek itu ketiduran ketika tengah menonton tv. Tak lama Geysa mengerjapkan matanya sebab mendengar suara samar.
Baru membuka mata sosok tinggi tegap sudah ada didepannya sontak membuat Geysa terlonjak kaget. Bagaimana tidak,Abraham datang dengan gaya seperti tukang teror menurutnya. "Aaaa,,jangan gangguin gue lo mau apa?!" Geysa langsung beralih ke posisi duduk.
Abraham tak menggubris tingkah Geysa waktu itu. "Lo liat tv apa tv nya liat lo?" Abraham duduk begitu saja disamping Geysa dengan muka kusut dan rambut yang sudah berantakan tak terjelaskan.
"Ihh,,belom mandi lo? Muka kusam begituan." Geysa bergeser menjauh dari posisi Abraham.
Abraham tak menjawab,cowok itu menutup rapat mulutnya sambil sedikit memajukannya pertanda kesal. Jujur itu lucu banget,Geysa aja gemeshh.
"Lo kenapa tiba tiba dimari? Main masuk aja enggak assalamualaikum kek,gendor pintu kek. Udah kayak setan aja sih,"
"Terserah,gue mumet dirumah," Abraham terlihat jelas menghela nafasnya panjang.
"Loh kenapa lagi? Om Damar?"
"Enggak,Mama ngomel ngomel enggak jelas."
"Jangan jangan lo buat salah lagi nih yee,"
"Enggak,Mama kesel cuma liat gue dari tadi rebahan doang dikamar. Enggak ngerti banget gue capek baru pulang."
"Yaudah minggir gue mau lanjut rebahan disini." Tukas Abraham masih dengan muka masamnya.
"Enak lo bilang begituan,ini rumah siapa? Sofa siapa? Tuan rumahnya siapa?" Cekal Geysa tak terima.
"Yaudah lo duduk dibawah aja,lo masak enggak ngerti gue sih. Capek."
"Siapa suruh tadi main basket?"
"Temen gue," Kilah Abraham,sebenarnya ia sengaja bermain basket hanya untuk menunggu Geysa latihan.
"Ya kenapa lo ikut ikut."
"Ahh diem bentaran bisa gak lo?"
"Enggak !!"
Spontan Abraham memasang posisi menyamping dan langsung meletakkan kepalanya di paha Geysa,gadis itu refleks membeku. Cowok itu meletakkan kedua tangannya di pipi nya sebagai bantalan kecil. Jadi liatnya makin gumushh,Geysa masih mematung. Beberapa kali mengerjapkan matanya,rasa kantuknya tadi hilang tiba tiba. Abraham kok jadi manja?
"Ham lo ngapain disitu?!" Mata Geysa masih membola tak percaya.
"Habis lo enggak mau pindah," Gumam cowok itu malas.
"Yaudah gue pindah sekarang." Geysa beringsut ingin berdiri namun cepat Abraham menahannya. "Enggak usah,lo disitu aja."
"Gue ga nyaman !" Tukas Geysa.
"Tapi gue nyaman."
Anjir gue kok deg-degan gini sih !
"Abraham,bangun gak !"
"Lo bisa diem bentar ga? Lo kenapa sih?"
Geysa akhirnya menghela nafas panjang sambil melipat tangannya,cewek itu kembali menonton tv. Memilih mengalah kepada the king of tengil ini. Selang beberapa menit Geysa lihat Abraham sudah tak bergerak,mungkin cowok itu sudah tidur. Cewek itu memberanikan diri untuk sekedar mengelus rambut spikey Abraham,namun niatnya gagal keburu dering ponsel Geysa lagi lagi menggangu.
"Gey,lo dimana?"
"Dirumah Dit,emang kenapa?"
"Gue di depan rumah lo,"
KAMU SEDANG MEMBACA
HEY YOU || END
Teen Fiction[REVISI] NOTE : Beberapa part masih amburadul, penulisan belum sesuai kaidah PUEBI. Dimaklumi dulu ya gess ------- Blurb : Hidup di tengah manusia tampan semacam Raya dan Abraham, itu sudah biasa. Tapi bagaimana jika dua makhluk eksotis itu adalah m...