20 - PILIHAN DAN KEPUTUSAN

17 2 0
                                    

Geysa menggerakkan jemarinya kesana kemari diatas kanvas,sudah tiga puluh menit lamanya ia berkutat di teras rumahnya melukis dengan kanvas. Minggu ini,Geysa memilih mengerjakan tugas seni budaya yang sudah diberikan guru dua minggu yang lalu itu. Jujur Geysa masih amatiran dalam seni lukis,meskipun tak seindah ekspektasi nya lukisannya hampir selesai walau terkesan sederhana.

Tak lama konsentrasinya buyar ketika sebuah jari kecil tiba tiba mengagetkannya dari belakang dan langsung menekan pipinya dengan cat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama konsentrasinya buyar ketika sebuah jari kecil tiba tiba mengagetkannya dari belakang dan langsung menekan pipinya dengan cat. Geysa berbalik menemukan Abraham yang sudah menyengir menatapnya. Entah sejak kapan cowok ini datang dan mulai membuat masalah.

"Diem jangan ganggu gue !" Geram Geysa kembali pada lukisannya.

"Lukis apaan lo?" Abraham beringsut bergeser hingga duduk di sebelah Geysa,cowok ini menatap detail karya Geysa yang menurutnya biasa saja. Dengan itu Geysa cepat membalas Abraham dengan mencelupkan kuasnya pada cat dan langsung memoles pipi cowok itu hingga menjalar menuju keningnya,cowok itu kaget dan langsung menggenggam tangan jail Geysa.

"Sini Ham gue lukis juga lo," Geysa masih tersenyum jail.

"Diem lo gak?" Abraham sudah melayangkan tatapan kesalnya.

"Makanya lo jangan gangguin gue," Cewek ini menyipitkan mata kesal.

Abraham tak tinggal diam. Ia kembali memoles Geysa dengan cat tepat di dahinya. Cewek itu malah makin kesal,lantas dambilnya beberapa sisa warna yang tersisa dalam palet itu kemudian Geysa arahkan menuju wajah Abraham,namun cowok itu cepat cepat menghindar sontak membuat Geysa kesulitan. Abraham bangkit berdiri menghindari Geysa,namun Geysa ikut berdiri mengejarnya. Abraham yang lengah berhasil Geysa tangkap kemudian dengan raut yang masih sebal gadis itu meraupkan cat keseluruh muka Abraham dengan telapak tangannya,ada rasa bangga tersendiri melihat muka Abraham yang sudah  berwarna ungu seluruhnya. Butifuli !

Abraham tak tinggal diam,cowok itu merebut palet ditangan Geysa lantas mengejarnya hingga masuk ke ruang tengah. Dengan itu Abraham berusaha mengejar tikus nakal itu walau terhalang perabotan rumah yang menghalangi. Tak lama setelahnya Abraham berhasil menarik tangan Geysa. Gadis itu panik dan masih memberontak melepaskan diri dari genggaman Abraham.

"Gue ajari lo gimana ngelukis yang bener di wajah manusia," Abraham masih mencari celah mengarahkan telapak tangannya yang sudah berlumuran cat. Cowok itu terpancing emosi.

"Enggak ! Udah Ham,siapa dulu yang main jail." Geysa berjalan mundur mencoba terus menghindar dari serangan Abraham,namun tak sengaja Geysa tersandung kabel yang melintang dibelakangnya hingga terjatuh bersama Abraham. Cewek itu jatuh terlentang dengan Abraham sudah berada diatasnya.

Geysa malah menatap iris mata Abraham lamat-lamat. Enggak nyangka juga cowok ini punya mata seindah itu,Abraham juga memperhatikannya sama sepertinya. Namun sedetik Geysa membola ketika Abraham malah meraupkan telapak tangannya pada wajahnya.

"Impas !" Abraham tersenyum miring lantas bergerak menjauh dari Geysa. Wajah cewek itu sudah berwarna biru.

"ABRAHAM !!"

HEY YOU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang