28 - TAK SEHARUSNYA

13 2 0
                                    

Pritt,,,,

Suara peluit dari Pak Wito memulai kegiatan stresshcing sebelum pelajaran olahraga dimulai. Kelas Geysa sudah dibariskan di lapangan yang mulai terik itu,disisi lain Raya yang juga kebagian jadwal orkes hanya duduk manis dibawah pohon pinggiran lapangan mengamati mereka dari kejauhan. Hari ini Pak Bambang tidak mengajar,alhasil kelas Raya bebas di jam olahraga.

"Ayoo,,angkat kaki kalian. Yang bener,biar enggak cedera." Pak Wito masih mengamati mereka dari depan barisan.

"Pak,,panas banget sih pak. Nanti item nih kulit,kenapa enggak di aula aja." Eluh Faradila sambil menyeka keringat di dahinya.

"Bagus kalo panas,makin keringetan makin sehat." Pak Wito mengangguk santai sambil berkacak pinggang.

"Enggak bagus juga sih pak,soalnya kalo udah pemanasan cowok cowok pada bau ketek semua." Sanggah Risa tanpa dosa. Kini,ia sudah ditatap sinis oleh beberapa anak cowok kelasnya.

"Udah ini kita lari lima menit putar lapangan,biar bau keteknya mengudara. Sapa tau hilang." Ujar Pak Wito diselingi cengiran.

"Capek pak,masak tega sih pak." Faradila mengeluh lagi.

"Nduk,ini kelas olahraga. Wajar lah kalo saya minta cuma lari putar lapangan. Kalo emang enggak mau lari,yasudah enggak usah ikut kelas saya. Ehem,,lagipula saya enggak butuh kamu,tapi kamu yang malah butuh saya." Ucapan guru ini langsung membuat Faradila mingkem.

"Anjai bisa aja Pak Wito." Gumam Dita langsung mesem di barisan tengah tepat disebelah Geysa.

Gito memicingkan mata melirik malas ke arah Faradila. "Eh Far,lo itu kudu bersyukur punya kaki lengkap begituan. Biasanya dipake,,bukan–"

"Stop it !! Mulut lo bau kentut." Kilah Faradila dengan tatapan sinisnya. Detik berikutnya cewek ini melengos dengan bersedekap dada.

"Daripada lo,mulut bau bau dosa." Cekal Panca mendukung Gito teman dekatnya itu. Akhirnya dua cowok ini lepas untuk tertawa meledek Faradila.

Satu sisi Faradila malah membulatkan mata kesal. "Eh,,Lo kalo–"

Prittt

"Lari !" Seruan Pak Wito malah membuyarkan adu mulut mereka,kini mau tak mau semuanya ikut berlari berputar lapangan. Dengan itu,Raya pasang ancang-ancang untuk ikut berlari di barisan paling belakang. Cowok itu bergabung ke kelas Geysa tanpa diketahui oleh Pak Wito. Tak lama Raya akhirnya mendahului Fara yang sebelumnya ada didepannya.

"Alamak ! Raya?!" Faradila terkejut bukan main tatkala melihat Raya sudah berlari bersebelahan dengannya. Cewek ini memasang wajah berseri-seri.

"Apa sih lo Far,Raya mulu otak lo. Duhh,,baru aja lari udah capek banget." Sahut Risa dengan nafas yang mulai ngos-ngosan. Sesekali ia menyeka keringat di keningnya dengan punggung tangan. Namun setelahnya,cewek ini juga terkejut tatkala Raya yang tiba tiba saja berlari disebelahnya.

"Aaaaa !!" Risa langsung terpekik histeris dan menghentikan langkahnya. Faradila sontak langsung menabrak Risa yang tiba tiba berhenti di depannya,jadilah keduanya terjatuh lebay di tanah. Satu sisi Raya malah terkekeh kecil meninggalkan Faradila dan Risa yang sudah tertinggal di belakang.

"Lo apa apaan sih Far nabrak gue segala !" Eluh Risa masih tak mau bangun dari tempatnya.

"Ya lo sih main stop aja di depan gue !" Balas Faradila tak mau kalah. Keduanya saling menyalahkan hingga mengundang perhatian Pak Wito.

"Lanjut,gausah banyak drama." Koar Pak Wito yang masih berdiri di pojokan lapangan melihat keduanya. Dua orang itu mungkin mencari cara agar lolos dari jam orkes,pikirnya.

HEY YOU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang