Chapter 10

1.9K 214 27
                                    

Setelah kalimat yang jeongwoo ucapkan waktu itu, membuat haruto berfikir keras dan tidak pernah lagi berkomunikasi yang banyak pada jeongwoo kecuali sebatas guru dan murid. Begitu juga jeongwoo.

Jeongwoo lebih memilih minta ajarkan saat di sekolah ketimbang di rumah nya atau dirumah haruto.

Hal itu menjadikan keduanya terlihat lebih canggung dan terkesan seperti orang asing.

" Woo ".

" Hmm ".

" Kok lo akhir akhir ini ga kek biasanya sih ".

" Apanya ".

" Ya, lo kan biasanya celamitan. sekarang lebih diem ".

" Hooh, lo kenapa dah ".

" Gue gapapa ".

" Seriusan ".

" Iya kyu ". Junkyu dan asahi hanya mengangguk.

" Lusa kita ujian kan. Mo belajar bareng ga ".

" Dimana ". Ucap jeongwoo.

" Dirumah lo aja woo ".

" Kenapa di rumah gue ".

" Mau nya di rumah lo aja, ya ga kyu ".

" Iya woo, soalnya kan kita jarang tuh ngumpul ngumpul bareng lagi dirumah lo ".

" Iya deh ".

" Yaudah, ntar sore kita ke toko buku dulu ya. Mau kan ".

" Gue di jemput bang woojin, kalo mau lo berdua aja yang ijinin ".

" Oke oke santai ".

Jeongwoo memang lebih pendiam akhir akhir ini, ia merasa ada yang kosong.

" Gue ke toilet dulu ".

" Mo gue temenin ga ".

" Gausah sa, gapapa gue sendiri aja ".

" Okedeh, ntar kalo lo ketemu si jae bilangin gue gabisa pulang bareng gitu ".

" Hmm ". Jeongwoo akhirnya keluar kelas dan menuju toilet sekolah. Ia perlu mencuci wajah nya yang kusut.

Selesai mencuci wajahnya, jeongwoo sudah ingin keluar tapi di depan pintu toilet itu sudah ada seseorang yang sedang menunggu dengan melipat kedua tangan nya di dada.

" Permisi pak saya mau lewat ".

" Ga, sebelum kita bicara ".

" Maaf pak, saya harus segera masuk kedalam kelas ".

" Ikut saya ". Tangan jeongwoo di tarik dan di bawa ke atap sekolah. Beruntungnya atap ini tidak ada orang.

" Lepasin ".

" Jeongwoo ". Ucap nya dengan raut wajah yang datar.

" Apa ". Jawab jeongwoo tak kalah datar nya.

" Saya tau mungkin ini terdengar aneh di dengar oleh kamu, tapi. Kamu perlu tau, saya gabisa tanpa kamu ". Ucap haruto dengan wajah memerah karena malu.

" Maksudnya ".

" Park jeongwoo, saya mungkin belum bisa memberikan status untuk kamu. Tapi, jujur saja beberapa hari ini saya tersiksa. Saya merasa kosong, saya butuh kamu ". Haruto menggenggam kedua tangan jeongwoo.

" Maaf pak, saya gangerti maksud bapak gimana. Saya mau ke kembali ke kelas dulu ".

" Adek ".

Degg

Jeongwoo berpaling mengarah ke haruto.

" Gue bukan adek lo yah, lagipula kita ga ada hubungan apa apa kan. Jadi, gausah sok sok an membutuhkan gue ".

Mas Haru { HAJEONGWOO } HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang