Contrary Rear - 25

9.6K 421 66
                                    

Okay, first of all i want to apologize to my all dear and lovely readers. Karna aku udah lamaaaaaa banget update. Really, like a long long time. Jadi maaf. Oke, selama 6 bulan ini, aku mandet. Otak ku ini ga ada inspirasi sama sekali buat ngerjain ini. Stuck. Mungkin ini namanya writer's block. Dan jujur, ga enak banget. Cuman bisa ngengantungin kalian tanpa harapan pasti. Jadi maafiin aku yaah guys.

Kedua, bakal ada pov bokap nya Zahra. Dan aku mau minta maaf kalau misalnya aku salah nama emaknya Zahra. Aku sendiri yang nulis lupa nama mama emaknya Zahra. Bahkan aku sampe ngerecokin orang yang katanya fans nomor satu ku yang katanya bener - bener hapal seluruh cerita CR dan nanya siapa nama emaknya Zahra.

Ketiga dan terakhir, aku harap kalian semua fans setia ku -maksudku fans setia cerita ini, puas dengan cerita ini. Dan jangan lupa vote and comment.

p.s: this is for you my dearest friend neikaa_ dan Tania_ta yang katanya cinta mati sama Dylan.

p.p.s: neikaa_ udeh gue update ye cin. puas kan lo tara pacar evin?

p.p.p.s : neikaa_ semoga aja gue ga dihajar ama lo besok senen karna manggil lo tara. wkwkwk. maaf ya. gue cuman becanda kok.

p.p.p.p.s: guys, jo in sung itu ganteng banget yah? aku menggila banget sama dia. apalagi yang difilm it's okay that love. pada nonton ga? bagus loh. astaga dia sexy banget disitu. kang min hyuk juga ganteng. tapi tetep aja gaada yang ngalahin sukanya aku sama kang gary wkwkwk. abis dia so sweet sih. ada yang setuju ga sama aku?

* * *

Setelah kejadian yang super super memalukan itu, -kejadian dimana Aidan menciumku begitu saja- akhirnya aku dan Aidan turun dari panggung disertai dengan wajah ku yang memerah. Sangat sangat merah.

Aidan sendiri kini berjalan disampingku dan melirikku sesekali. Ia masih memasang wajah bodohnya itu -membuat ia terlihat manis- dan ia juga masih menertawai wajahku yang memerah karena ulahnya. Dan tentu saja itu membuatku kesal.

"Ketawain aja terus." sahutku sewot saat kami sudah berada pada sisi ruangan yang lebih sepi.

Aidan tertawa mendengar ucapanku sebelum akhirnya ia mencubit pipiku dengan gemas. "Pacar kesayangan ku ini kenapa sewot sih? Masa ga seneng liat pacar gantengnya ini ketawa. Lagian aku ga ketawain kamu tau."

Aku hanya menatapnya datar. "Bohong itu dosa. Kamu jelas - jelas ketawain aku tau."

Ia terkekeh pelan. "Iya, aku ngaku deh. Tapi aku ketawain kamu kan karena kamu bikin aku gemes banget. Jadi jangan marah ya sweetheart?"

Tanpa kusadari pipiku merona mendengar panggilannya itu. "Iya deh iya. Aku ga marah. Asalkan kamu ga nyebelin ya."

Aidan tersenyum miring saat mendengar jawabanku. Dan menjawab. "Kalau itu sih aku ga jamin ya. Soalnya kamu tuh bikin aku gemes. Jadi maaf ya kalau aku bakal bikin kamu sebel terus."

Aku menatapnya kesal lalu merajuk. "Ih Aidan!!" kataku merajuk lalu memukul pelan lengannya. Dan ia hanya tertawa melihatku yang merajuk seperti anak kecil. Lalu ia membawa ku dalam rangkulannya.

Mau tidak mau aku tersenyum. Ah inilah akhir yang kuinginkan. Tidak, yang benar adalah, ini adalah akhir yang ku butuhkan. Karna sejak awal akhir ini yang aku nantikan. Akhir inilah yang bisa membuatku bernafas dengan lega dan tersenyum senang. Dan ternyata, bahagia itu sederhana. Tidak sesulit yang kupikirkan. Bahagia itu dapat kita raih hanya dengan bersama orang yang kita sayangi dan cintai. Tentunya, selain Mom, Dad dan Dylan tentunya. Asalkan kita bisa memaafkan dan menerima kesalahan kita masing - masing, semuanya akan terasa lebih mudah. Dan seharusnya kita lebih mengutamakan perasaan daripada gengsi. Kadang, gengsi atau keegoisan adalah salah satu penghalang besar dalam hubungan yang ingin kita bangun. Dan juga kejujuran. Cinta bukanlah satu - satunya yang dibutuhkan untuk suatu hubungan. Masih dibutuhkan kejujuran, sifat tidak egois, dan yang lainnya. Aku banyak belajar tentang itu belakangan ini. Membuatku sadar dan mengerti. Dan jujur saja, aku bersyukur dengan pengalamanku ini. Aku bersyukur dengan peristiwa ini. Karna sekarang aku jadi mengerti.

Contrary RearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang