Hiii , pakabar Pren ?
Oiya gue pengen bilang kalau gue lagi sedih ...
Sedih karna ngak bisa ketemu Adnan lagi .
Stopp , kita langsung lanjut aja
Lesgooo ...
_ ikhlas itu sebenarnya hanya sebuah tutupan bukan sebuah usaha . Manusia kadang lupa membedakan mana yang iklas dan mana yang terbiasa . Kata ikhlas dijadikan tutupan untuk sebuah usaha ! Usaha agar terbiasa tanpa hal yang biasa . Hingga akhirnya mereka bertemu dengan sebuah keikhlasan _ ♡ Kehendak Takdir ♡
Ruangan Adnan masih dipenuhi dengan tangisan , isakan , kehilangan , dan duka yang begitu mendalam bagi semuanya . Ditambah melihat Bianka yang begitu terpuruk kehilangan Adnan .
Bianka ! Perempuan yang ternyata menjadi ratu di parents burden . Perempuan yang ternyata sangat dilindungi dan dijaga segalanya oleh Adnan . Kenyataan ini justru terbongkar ketika dirinya sudah pergi untuk pulang .
Rasanya sangat menyedihkan . Menyedihkan ketika sebuah rahasia besar baru terungkap ketika nafas terakhir itu dihembuskan . Kenapa ? Kenapa Adnan harus jujur ketika dia justru akan pergi .
" De . " Sapa Raidan pelan mengagetkan Dena yang masih melamun menatap Adnan dan Bianka bergantian .
" Eh , Rai . Orang tua Adnan udah datang ya ? " Balas Dena mengalihkan perhatiannya .
" Bukan . Orang tua Adnan sedang perjalanan kesini . Dan mereka minta agar Adnan dipakaikan alat kembali . Mereka yakin Adnan belum pergi , dia hanya koma . " Desah Raidan lirih menatap haru .
" Yahh , kita ngak bisa komen . Kalau bisa aku minta bantuan ya Rai agar diminta pasangin alatnya lagi sama dokter . " Sergah Dena pasrah .
Raidan hanya membalas anggukan . Dengan tarikan nafas dalam , Raidan melangkahkan kakinya keluar ruangan . Disepanjang jalan menuju ruangan dokter , sebuah pertanyaan justru terlintas dibenak Raidan .
" Apa Bianka sedalam itu mencintai Adnan ? Bianka begitu terpukul , terpuruk , dan hancur kehilangan Adnan . Atau ... Atau mungkin itu hanya sebuah perasaan iba dari hatinya ? " Gumam. Raidan dalam hati .
Wajahnya terlihat gusar . Rambut acakan . Mata yang sedikit sayu kelelahan . Badannya yang tinggi seolah layu tak berdaya . Jalannya pun gontai .
Usai mengajukan permintaan pada dokter , Raidan langsung pulang lebih dulu . Dirinya rasanya sudah tak sanggup jika terus menerus melihat Bianka tersiksa begitu . Dan hatinya malah tak bisa diajak kompromi saat ini .
🌺🌺🌺
" Kak Dena . " Lirihnya pelan .
" Bi . Kebangun ya ? Maaf ya kakak ngak maksud buat bangunin kamu tadi . Tapi kakak cuman kasian liat kamu terpuruk gini . "
Bianka hanya menggeleng . Matanya masih saja jeli menatap Adnan yang masih berbaring .
" Kak , Adnan hidup lagi ? " Gumamnya berbinar . Tapi juga polos .
" Heh , bukan . Bukan hidup lagi . Tapi , " Dena terdiam sesaat . Rasanya sangat berat untuk melanjutkan perkataannya . Dengan tarikan nafas penenang , ia lanjutkan ucapannya , " Orang tua Adnan yang minta buat dipasangkan lagi alatnya . Sebenarnya kakak kasian sama Adnan . Harusnya kita bisa melepaskan dia pergi dengan ikhlas bukan malah membuat dia seolah hidup lagi . " Suaranya terdengar lirih terbebani .
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehendak Takdir
Romance⚠️ WARNING ⚠️ Baca yuk 🤗 Berawal dari iseng .... Lama-lama jadi suka ... Masukkan perpusnya .... Ikutin jejaknya ... # 1 Bianka ( 16 Juni 2022) Gimana rasanya dibuat nyaman dan jatuh cinta sama orang yang berbeda ?? Mau tau Jawabannya, baca terus...