2. Kehadiran Sosok Baru

61 47 16
                                    

🌺🌺🌺
Terkadang manusia lupa
Akan lingkungan sekitar nya
Hanya karna sibuk mencari
Dan bertengkar dengan pikiran sendiri
Sehingga mereka tidak sadar
Akan kehadiran sosok baru

Hari pun berlalu. Bianka pun sudah mulai terbiasa dan juga nyaman ditempat barunya .

" Fa ... Apa kabar ni ??? "

" Baik . Kapan nih main ketempat aku lagi ? Aku rindu tau . Aku itu pengen bangat main bareng , masak masak , nonton Drakor , foto foto lucu , semuanya deh pokoknya ! " Bianka habis habisan diocehin sama Fandra tanpa henti .

" Aku juga rindu tau ! Tapi udah ya jangan ngoceh lagi . Kalau ngoceh terus , bisa-bisa panas dan hangus nih kuping ku . "

" Maaf ... Emang tinggal dimana sih Bi ? Aku pengen deh main kesana ! Siapa tau ada cogan baru , hehehe ... "

" Ehh... Mulai nih bucinnya ! Cogan ya , kayaknya aku belum pada liat cogan deh . Soalnya aku sibuk dirumah aja . Tapi kalau ada cogan baru , yang lama mau dikemanakan? Mau dicampakkan aja gitu ! Heheh... "

" Ah yang lama ngak usah dipikirin kali ! Lagian aku juga udah lama ngak dikabarin. Mungkin dia juga udah ada yang baru ! "

" Aduh ... Aduh ... Kasian bangat sih Sabahat aku ! Tapi jangan galau juga . Kan masih banyak yang lain . Ntar ada cogan aku kenalin deh ! Tapi ngak janji ! "
Mereka berdua terus saja bicara tanpa menghiraukan baterai hpnya yang sudah habis . Mereka bicara seolah sedang bertemu . Mereka tetap saja bertingkah konyol dan juga bercanda .

" Udah dulu ya Fa. Aku mau tidur dulu . Soalnya udah malam , mataku juga udah lima Watt nih ! Bye bye ... Assalamualaikum

" Bianka mematikan hpnya dan langsung tidur.

Hampir dua Minggu bianka tinggal , tapi iya tidak pernah menyadari bahwa dia selalu dilirik dari kejauhan oleh seorang pria berpeci . Bahkan ia tidak punya teman disini . Dia hanya bermain dengan keseharian sendiri .

🌺🌺🌺

Hampir setiap hari Raidan selalu menyempatkan dirinya untuk melihat Bianka dari kejauhan . Sebenarnya Raidan tidak tau bahwa ada warga baru di kompleks nya . Waktu itu azan magrib berkumandang. Raidan seperti biasanya datang lebih awal untuk membantu ustad Rizki membersihkan mesjid . Dan hari dimana pertama kalinya Bianka kemesjid semenjak awal pindah . Tapi juga awal Raidan melihat dan mengenal Bianka .

" Rai ... " Sapa Denada sambil memukul pundak Raidan.

" Ehh... Dena , ngapa sih ? " Sahut Raidan terkejut.

" Ngak cuman becanda aja . Eh.. liat deh Rai , itu cewek siapa ya ? Aku baru liat deh kayaknya! " Sahut Denada sambil memperhatikan Bianka dari balkon mesjid .

" Yang mana sih Dena ? " Sahut Raidan cuek seolah acuh tak acuh .

" Ituloh yang pakai mukena coklat bunga bunga. "

" Owh yang itu ... Ngak tau juga , baru liat juga aku kayaknya. " Jawab Raidan lalu pergi untuk mengambil wudhunya.

Denada pun berlalu pergi . Denada adalah teman Raidan , bukan hanya teman tapi mereka juga bersahabat sekaligus bertetangga . Namanya , Denada Giorgino . Denada terkenal dengan cowok playboy . Tapi diakui Denada memang ganteng dan juga Sholeh . Dia akrab dipanggil Dena .
Semenjak Dena memberi tahu bahwa ad warga baru, Raidan mulai penasaran dan berusaha melihat tanpa diketahui orang orang . Terutama pastinya Bianka. Bukan hanya itu , tapi Raidan juga menyempatkan dirinya untuk duduk di balkon mesjid sesudah dan sebelum solat hanya untuk bisa melihat Bianka .

" Rai ... "

Lamunan Raidan ambyar. Dena tiba tiba mengejutkan nya . Raidan berusaha mengalihkan pandangannya agar Dena tidak tau bahwa ia sedang memperhatikan Bianka .

" Ya Dena . Ada apa ? Ngagetin aj nih ! "

" Hehehe ... Lgi liatin Bianka ya Rai ? "

" Hah ... Ya ngak lah . " Raidan berusaha mengalihkan bicaranya ke hal yang lainnya .

" Bianka cantik ya Rai . Dia beda bangat dari yang lain gitu . Dia rajin , Soleha , cantik lagi . Dia juga ngak suka main sana sini ! "

" Hmmm... Lo suka ya sama dia ? " Tanya Raidan penasaran.

" Hmmm ... Gimana ya ? Ngak tau juga . Tapi rasanya beda aja gitu ! Tapi mungkin aj kan cuman penasaran . Lo kan tau sendiri gua gimana ! " Denada menjawab santai tapi seolah ragu .

" Owh ... Tapi mungkin suka kali ya . "

" Mungkin juga sih . "

" Oke ... " Raidan menjawab dengan keadaan patah hati dan kecewa . Raidan tidak menyangka bahwa dia dan temannya menyukai satu wanita yang sama .

🌺🌺🌺
  
Haripun berlalu . Hal yang terjadi tidak akan diualang atau dirubah kembali . Sama halnya dengan Raidan yang selalu memikirkan tentang Bianka. Bukan hanya tentang Bianka , tapi juga tentang perkataan Dena yang menyukai Bianka.
  
Sudah hampir tiga hari , Raidan tidak bisa tidur dengan nyenyak . Dia selalu kepikiran apakah Bianka menyukai Dena ? Atau Bianka malah menyukai dirinya ? Ntah lah sungguh membingungkan! Jam menunjukkan pukul 03.00 . Dia sudah tak tahan dengan semua yang ada dipikiran nya . Semuanya begitu konyol .
  
" Ya Allah kenapa kau beri aku cobaan yang begitu berat . Jika dia memeng bukan untukku lalu kenapa kau berikan aku rasa cinta yang begitu dalam ? Aku hanya pria biasa , yang tak tau harus bagaimana mengatasi persoalan hati ini . Bantu aku yaallah . Amiinn . " Batinnya dalam doa .
  
" Raidan ... " Buk Nessa mengejutkan Raidan yang sedang menangis lesu diatas sajadahnya .
  
" Ma . " Raidan terkejut dan berusaha menghapus air matanya agar tidak dicemaskan oleh mamanya .
  
" Kamu kenapa nangis ? Kamu lagi ada masalah ? Kalau kamu ada masalah pasti ada jalan keluarnya. Itu tandanya kamu kuat . Mangkanya dikasih cobaan yang berat juga . Jadi jangan nangis lagi ya ! " Ujar buk Nessa sembari memeluk erat anaknya.
  
" Iya ma . Makasih ya ma , udah selalu support aku . "
  
" Iya . Udah jangan lemah gitu . Anak mama pasti kuat . "
  
Seusai solat dua rakaat malam ini , raidan sudah merasa legah dengan pikirannya . Suara azan sudah berkumandang , ayam pun mulai berkokok ...
  
" Ma , Rai solat subuh dulu ya ma ! Assalamualaikum... "
  
" Walaikum salam . "

🌺🌺🌺
  
Kini raidan mulai kembali tersenyum , dengan seiring berjalannya waktu Raidan mulai percaya akan takdir dan rencana Allah .
  
Haripun berlalu bulan pun berganti . Sudah hampir dua bulan bianka tinggal disini .
  
" Umi ... Bianka kemesjid dulu ya . Assalamualaikum. "
  
" Iya sayang . Walaikum salam. "
  
Bianka pergi dengan begitu bahagia . Tapi tidak pernah disangka maupun terpikirkan. Bianka tidak sengaja disenggol Dena .
  
Brukkk...
  
" Aaaa... " Gerutu Bianka menahan sakit .
  
" Astaghfirullah... Maaf ya dek ! "
  
" Iya ngak papa kak ! "
  
" Sini dibantu ... " Dena menjulurkan tangan dengan niat hendak membantu. Tapi sayang , bianka langsung menolak mentah-mentah tawaran Dena ! " Makasih . Kalau gitu aku duluan ya kak ! " Ucap bianka sembari kesal dan juga malu .
  
" Iya ... Astaghfirullah, benaran hari ini aku bicara sama Bianka! Ini ngk mimpi kan ! " Ujar Dena bahagia sembari memukul pelan pipinya .
  
" Woiii .. ada apa nih ? Bahagia bangat kayaknya ! "
  
" Iya dong Rai . Kapan perlu hari ini gua traktir! Karna hari ini Bianka bicara sama aku . "
  
" Owh ... Bianka ? Emg siapa ? "
  
" Ituloh Rai ! Yang baru pindah . "
  
" Trus namanya tau dari mana ? "
  
" Tau dari ig sih ! "
  
" Owh , " sembari mematikan kran air yang msih hidup .
  
Raidan kembali kecewa mendengar cerita Dena . Dia kembali patah hati , terluka , dan juga kecewa . Bukan hanya itu , Raidan juga lelah dengan semuanya yang seolah-olah sedang mempermainkan nya .
  
" Hu... Begitu sulitnya mencintai seseorang dalam diam ya Allah ... Kuatkan lah hati hambamu ni yaallah ! " Batinnya sembari merapikan posisi sholatnya.


Jangan lupa follow dan vote cerita aku ya 😊😊😊

Kehendak TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang