5×2=, Kepergok.

1.2K 106 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Rafael menggigit jarinya panik. Setelah beradu dengan ayahnya tadi, dua pemicu malah datang untuk menangkapnya. Tak lama, ia mendengar suara bel rumah berbunyi kencang. Lantas, dengan kecepatan bagai superhero di film marvel ia berlari sampai menabrak tante tantenya. Namun apa daya? Ia kalah cepat dengan sang ayah yang tengah mengopi ria di depan sana. "Tamat gue!" batinnya lirih, menunduk, memegang lutut sambil memulihkan nafasnya yang tersengal sengal. Mereka berdua —Lele dan Hugo—
Terlihat mengenaskan.

"Siapa ya?"

"Kurir langganan nak El, pak," itu kata pak Lele. Tapi Hugo ikut berujar, "Kalau saya, calon om!"

Cakra mengernyit kan dahinya, "calon apa ya?" Hugo langsung spontan melihat kearahnya. Wajahnya yang tadi terhalang oleh punggung ayahnya itu di miringkan ke kanan, lalu ia mengedipkan mata sebelahnya. "Ada ya El!" pak Lele tersenyum, ikut memiringkan kepalanya memberi jempol dan melihatkan tentengan mereka.

Baju mereka yang terlihat seperti dicakar kuyang itu yang mengenaskan. Namun bodohnya, mereka tersenyum dengan membawa tentengan martabak manis, martabak asin, pisang keju, es buah, dan tak lupa pentol.  Rasanya ada yang menggelitik, tak tau dimana tapi ia tertawa lepas.

...

"Nak Hugo," pak Lele berbisik lirih.
"Ada pawangnya, ga bisa beraksi saya."

Cakra berdehem, Wanda seketika terkekeh. "Wah, manis banget ya bu," pak Lele tersenyum centil sambil melayangkan tangannya. Seperti ibu ibu arisan ketika menggoda seseorang. "Manis apa toh pak?" Cakra menjawab, tak lupa melihat kearah tangan pak Lele. "Hehe, akhlaknya." Hugo mencubit reflek pak Lele. "Dimakan ya om, tan. Ini kalau di rating google enak kok."

Sayangnya, wajah Cakra terlihat masam. Belum lagi tatapannya terus melihat kearah Hugo tajam. Rafael sadar kok, dengan wajah Hugo yang seperti menahan mules.

...

Singkatnya kedua tamu mendadak itu diantar oleh Wanda ke kamar tamu. Berhubung jam juga sudah menunjukan pukul 11 malam, Rafael juga ingin berbobo ria. Jadi, tanpa peduli ia meninggalkan Hugo, pak Lele, serta mamanya.

"Nah, pak Romeo dan dek Hugo. Disini ya kamarnya. Maaf tidak terlalu bagus dan hanya punya satu ranjang," ujar Wanda lirih lalu pergi.

 Maaf tidak terlalu bagus dan hanya punya satu ranjang," ujar Wanda lirih lalu pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Temen Apa Temen? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang