√256= Pentol #lastbutnotleast.

986 74 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

"Gue suka sama lo!" Hugo berteriak, menggema satu ruangan namun Moreno menggeleng gelengkan kepalanya.










"Ganti ganti, ga laki amat confess begitu badannya geter geter." Setelah Moreno berkata demikian, Hugo berdecak kesal. Seraya berancang ancang akan berkelahi dengan Moreno. 

"YA LO NGAPAIN NYURUH GUE CONFESS TAPI KAYAK ANAK SMA NEMBAK CEWEK? GUE MAU NGELAMAR DIA TOLOL!" Adu cekcok pun dimulai, dengan Moreno yang berkata bahwa akan lebih mesra dengan bumbu muda dan pendapat Hugo yang lebih ingin terlihat dewasa. Mereka tak berdua saja di ruangan itu, ada pak lele dan tentu saja kesayangannya, Sabrina.

"Kak, saran aja nih. Mau gak?" Mendengar perkataan Sabrina, keduanya langsung diam dan mendekati Sabrina.

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan perut yang kini tengah meronta ronta, Rafael masih saja mendengar musik musik mellow yang sempat diberi para fans-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan perut yang kini tengah meronta ronta, Rafael masih saja mendengar musik musik mellow yang sempat diberi para fans-nya. Menurutnya Hugo jelek kok daripada dia, mengapa bisa galau seperti anak SMP baru mengenal cinta sih? Masa dia buta? Apa katarak? Mang Ntol yang disebut Rafael itu biasanya nangkring di dekat supermarket. Ya biasalah, Indomay dan semacam itu. Rasa gilanya seperti tak berujung, mana ia melihat bayangan Hugo lari mendekati ia. "Ya tuhan, gue ga mau mati sekarang, ini udah dekat sama pentol loh," bisik Rafael pelan. Tapi tak dipungkiri bahwa derap langkah dan nafas itu makin mendekat makin terasa nyata. Aromanya, suaranya, bahkan brand bajunya. Hugo!

Diliatnya lelaki berkulit sawo matang itu  memegang kresek, lalu secepat kilat memberhentikan langkahnya di depan ia dan memberi kresek tersebut dengan tergesa gesa lalu berlari lagi. Agak heran, Rafael membuka kresek tersebut dan menemukan sebungkus cimol dan secarik kertas.

"HUGOBLOK!" Rafael berlari kearah Mang Ntol yang ingin naik ke sepedanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"HUGOBLOK!" Rafael berlari kearah Mang Ntol yang ingin naik ke sepedanya. "MANG, SAYA MINJAM DULU YA! MANG DIBELAKANG AJA." Secepat kilat ia menarik Mang Ntol dan melaju. Hampir membuat pria berumur 50-an lebih itu jantungan dibuatnya. Untungnya Hugo si pengecut itu tidak jauh disana.

"HUGO MAKSUD LO APA?"

"GUE MAU NIKAH SAMA LO."

"LO GILA YA ANJING? HABIS NGILANG TIBA TIBA BARU NGELAMAR? LO KIRA GUE MAINAN, BLOK?!" Rafael mengumpat, membuat Mang Ntol yang berada di belakangnya mengelus punggung Rafael sambil melihat sepeda usangnya yang dikayuh kasar oleh Rafael.

"GUE BARU AJA SADAR GUE BELOK YA BANGSAT! GUE GA TAU INI APA. GUE TAKUT! ASAL LO TAU AJA, PAS KITA TIDUR DI MOBIL GUE RASANYA MAU NYIUM LO RAFAEL. GUE RASANYA MAU GEGER JANTUNG PAS MUKA KITA DEKETAN PAS PHOTOSHOOT! ASAL LO TAU YA TAI, GUE TAKUT BANGET PAS KE SURABAYA BAPAK LO NGUSIR GUE YA KONTOL! GUE SUKA SAMA LO," Hugo mengumpat tak kalah keras, membuat Mang Ntol pun juga tak tau mau berbuat apa.

"KOK LO IKUTAN NERIAKIN GUE? LO SERIUS MAU NIKAHIN GUE BABI? ADA ORANG BEGITU?" Rafael tak sengaja mendengus sehabis mengatakan itu. "Lo tahan amat lari lari sambil teriak, ga cape?"

Hugo langsung berhenti berlari setelahnya. Rafael juga memberhentikan sepedanya.

"Lo ngelamar gue pakai ini?" Rafael mengangkat kresek yang dibawa Hugo. Hugo mengangguk, "Ini cimol goblok. Gue sukanya pentol."

"Mbah-"

"Mang! Ga sopan Lo Hugo!"

"Mang, mau minta tusukan sama pentol nya satu ya?" Hugo menusuk pentol keju terbesar di panci itu lalu menyodorkannya pada Rafael. "El, gue suka— bukan. Lebih bagusnya cinta. Gue cinta sama lo, yang Omelan tadi maaf katanya kasar."
















"Rafael Lo mau ga jadi temen gue?"

Temen Apa Temen? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang