Temen Apa Temen? [✓]

5×3=, Mama dan Papa.

...

"Hah? Papa cerai sama tante?" Rafael yang kala itu sedang menggosok giginya tersedak lantaran tuturan salah satu istri papanya itu. Sebut saja tante Joana.

"Mama mu itu ajaib Rafael."

"Kok tiba tiba bahas ma-" telepon terputus begitu saja. Membuat ia menggaruk tengkuknya heran.

...

Rafael rencananya mau pergi ke Surabaya pagi ini. Pas sekali ia menerima telefon dari tante Joana saat menggosok gigi tadi. Sambil membawa kopernya ia berpikir dan berpikir. Apa papanya keselek buah naga?
Ah, tak mungkin rasanya papa ingin melepaskan tante Joana, mengingat mama yang tak pernah merasa terusik dengan tante Joana, dan papa yang terlihat mencintai tante Joana. Tak jarang keduanya—Papa dan Tante Joana— bercumbu di sore hari. Duh ngomong ngomong soal bercumbu, ia jadi penasaran apa enak ya gosok gosok gusi seperti itu? Kadang ia juga jijik sendiri melihat kemesraan mereka, belum lagi ibunya yang terlihat datar datar saja. Pokoknya ini memusingkan! 

...

Sampailah kini ia di Surabaya, tanah kelahirannya. Tak seperti bayangannya, ia masih melihat sepatu tante Joana tepat berada di depan pintu masuk. Masih ada sepatu tante Miranda juga kok! Apa jangan jangan ia dibohongi ya? Tanpa melupakan etika, ia mengetok pintu rumahnya dan benar saja tante Joana yang membuka pintu, namun ia memakai baju yang sangat rapi disampingnya juga ada tante Miranda yang berpakaian tak kalah rapi. Betapa terkejutnya juga ia, saat kedua istri papanya itu memeluknya dengan erat. Diikuti oleh papa yang tersenyum melihat Rafael.

"Pamit ya, Kak Cakra," ujar tante Joana diikuti oleh tante Miranda yang membawa koper keluar.

Saat pintu tertutup ia spontan bertanya pada papa-nya.

"Papa ceraikan dua duanya?"

"Iya."

"Kenapa? Kalau tante Miranda kayaknya wajar, soalnya papa ga pernah memperlakuin dia kayak tante Joana. Papa cinta mati kan sama tante Joana? Aku lihat mama sama papa ciuman aja ga pernah. Kalau sama tante, mungkin ga terhitung," tanyanya, sekalian sarkas. Maaf ya papa.

"Maksudnya cinta mati sama mamamu?"

Kebingungan. Sungguh ia kebingungan. Mana daritadi tak terlihat batang hidung mamanya sedari tadi. "Bohong."

"Beneran kok papa, papa ga pernah berhubungan badan selain sama mamamu. Dan akan selalu begitu."

Rafael terdiam. Agak heran dengan perkataan papanya yang terlalu spontan?