3. Academy exam test

29 14 6
                                    

***

Zella pov

Pagi ini setelah sarapan di Cafetaria, kami di bawa menuju ke arah lapangan, semacam lapangan tertutup.

Lapangan ini sangat luas seperti berada di dalam Stadion.

Kami di kumpulkan menjadi satu, untuk mengikuti Ujian tes pelatihan, sebelum menjadi murid resmi.

Dari tempat duduk, Aku melihat di depan sana. Senjata api tertata rapi dengan sasaran beberapa meter di depannya.

Di sana juga ada sebuah laboratorium, sepertinya itu untuk mereka yang ahli dalam Bidang Ilmiah.

Beberapa komputer juga tertata, Aku menebak pasti yang memilih tes komputer sangat ahli di bidang hacking.

Arena Beladiri juga ada di sana, Itu sangat cocok sekali untuk Anna yang memang ahli dalam bidang Beladiri.

Aku juga melihat peralatan, seperti kabel-kabel yang terputus dan juga terhubung satu sama lain. Sepertinya itu termasuk ke dalam sesuatu yang berhubungan dengan bongkar pasang alat teknologi.

Apa mungkin itu yang di namakan dengan telematic?

Aku mendesah kecewa. Apa tidak ada tes ujian tulis? Aku lebih memilih tes tulis seperti di sekolah pada umumnya.

Aku tidak ahli melakukan tes seperti ini. Memegang senapan saja tanganku masih gemetar.

Aku selalu berlatih menggunakan pistol kecil. Tapi aku pernah menembak tepat sasaran saat berlatih dengan Ayah di rumah, dan itu adalah pertama kalinya aku berhasil menembak tepat sasaran menggunakan senapan.

Hanya sekali aku berhasil melakukannya, saat beberapa kali aku gagal saat mencoba.

Mungkin saat itu, Dewi Fortuna sangat kasihan kepadaku, saat Ayah tidak akan menyudahi waktu latihan sebelum aku berhasil.

Tapi kali ini, apa aku akan berhasil?

Namaku saja belum di panggil, tapi badanku sudah bergerak gelisah.

Aku melirik ke arah Anna dan Thea yang duduk di sampingku. Posisiku memang berada di tengah-tengah keduanya.

Mereka berdua, duduk dengan sangat tenang, seperti tidak memikirkan apa yang nantinya akan terjadi saat mereka akan gagal.

Aku sangat percaya jika kedua gadis itu sangat ahli dalam tes kali ini. Begitupun dengan Anna, dari ceritanya saja dia sudah banyak meraih kejuaran di bidang Beladiri.

Walau aku tidak tau bakat apa yang di miliki Thea, tapi aku yakin Dia sangat ahli dalam salah satu bidang di antara tes lainnya.

Melihat bagaimana cara Thea duduk dengan tenang, sambil fokus menatap ke arah depan sudah menjelaskan bahwa ia begitu santai, yang artinya dia pasti punya kemampuan yang bagus

Aku sangat gugup sekarang. Sepertinya hanya aku yang sangat bodoh disini, Aku sama sekali belum memiliki persiapan .

Awalnya, aku merasa tes Fire Topia tidak ada untungnya untukku. Kalau semisalnya aku gagal, aku akan kembali pulang dan melanjutkan sekolah di tempat biasa, sekolah pada umumnya.

Namun kali ini, aku merasa harus bisa menyelesaikan tes dengan baik, agar aku lolos.

Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, untuk membuat Bunda bangga padaku. Aku hanya bisa berdoa, agar nanti aku berhasil dan tidak memalukan saat ujian tes tengah berlangsung

"Zella, di depan sana tidak ada Handgun, Kau yakin ingin menggunakan senapan?" tanya Anna dengan nada sedikit berbisik

"Mau bagaimana lagi? Aku akan mencobanya" lirihku

Fire Topia Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang