***
"Bagaimana hasilnya?" tanya Mr.AlexsanSaat ini, para Senior dan Agent tengah berkumpul di ruang petinggi bersama Mr.Alexsan.
"Sampel bom sudah di bawa ke laboratorium tadi malam. Setelah di periksa para peneliti, Bom yang mereka gunakan berbentuk granat. Bom itu akan mengeluarkan asap tebal jika di aktifkan oleh sang pemilik." ucap Agent Pin Ilmuwan
"Lalu?" tanya Profesor
"Dan hasilnya, Bom tersebut mengandung virus yang cukup berbahaya untuk Makhluk hidup lainnya." jelas Agent Ilmuwan kembali
"Apa sudah ada korban dari virus tersebut?" tanya salah satu Dewan Guru
"Sudah banyak korban yang berjatuhan dalam waktu kurang dari satu hari. Karena penyebarannya melalui udara, Virus ini menyebar begitu cepat, sebelum kami cegah" jawab Agent Ilmuwan
"Apa yang terjadi pada korban?"
"Korban yang terkena virus, akan merasakan beberapa penyakit seperti demam tinggi, kesulitan bernapas atau sesak napas, kesulitan berbicara atau bergerak. Jika tidak di tangani dengan cepat, korban akan kehilangan nyawa dan mengakibatkan jumlah kematian yang meningkat." jawab Senior yang memiliki Pin Laboratorium
"Setelah melakukan penghancuran tempat kejadian, Mereka mulai menyebarkan virus ini dan setelahnya pergi" sahut Flo
"CCTV sempat merekam kelompok pelaku penyerangan tersebut. Mereka menggunakan masker dan juga baju pelindung berwarna serba hitam khusus, hingga para pelacak sulit untuk mendeteksi wajah mereka"
"Mereka juga telah meng-Hack sistem keamanan sehingga tidak banyak petunjuk yang mereka tinggalkan. Namun, mereka melewatkan satu jaringan hingga saya bisa membuka rekaman CCTV di tempat kejadian, sebelum CCTV itu mati karena terbakar" jelas Flo kembali
"Setelah ini, bagaimana pendapat para petinggi untuk murid kelas satu?" tanya Aland
"Kelas satu, Fokus untuk ujian yang di adakan dua hari lagi. Kelas dua dan tiga, latihan akan di tingkatkan. Mereka tidak perlu memikirkan masalah virus ini." jawab Mr.Alexsan, yang di angguki para petinggi lainnya.
***
DORRZella menatap lelah ke arah bidikan yang berjarak sekitar 10 meter di depannya.
"Aku tidak ahli dalam menggunakan Senapan seperti ini" lirih Zella
"Kau harus bisa menggunakan senjata seperti itu. Berlatihlah dalam menggunakan senjata lain , jangan mengandalkan Handgun terus" ucap Aland
Setelah rapat tadi di ruang Dewan dan juga beberapa diskusi lainnya, Aland langsung pergi ke gedung pelatihan, dan bertemu Zella di ruang penembak. Hingga berakhir dengan keduanya yang berlatih bersama.
"Ayo sekali lagi!! habis itu kita pergi ke Cafetaria untuk makan terlebih dahulu, lalu kesini lagi untuk jam pelatihan" ujar Aland
Zella langsung berdiri di depan bidikan yang berjarak sekitar 10 meter di depannya.
Zella mengangkat tangannya, Memfokuskan Senapan dan sasaran yang berada tida jauh dari matanya, setelah semua di rasa sudah siap, Zella langsung menarik pelatuknya
DORR
Peluru tidak mengenai tepat di tengah sasaran, hanya saja di pinggiran. Zella berdecak malas, sedangkan Aland berdecak kagum.
Bagi Aland itu sangat lumayan untuk para pemula seperti Zella. Aland sangat yakin jika Zella terus berlatih, maka bidikannya akan tepat sasaran.
"Sudahlah, kita ke Cafetaria. Pasti sahabatku sudah berada disana" ucap Zella
"Ayo!" seru Aland
Benar apa yang dikatakan Zella, di Cafetaria semua sahabatnya sudah berkumpul dengan Flo yang ada disana
"Hai Zella, Aland!!" sapa mereka saat melihat Zella dan Aland menghampiri mereka
"Bagaimana latihanmu, Zella?" tanya Flo
"Cukup baik" jawab Zella.
Semenjak kejadian di lapangan saat itu, Flo menjadi lebih sering bersama mereka.
"Dimana Argas?" tanya Zella saat tidak melihat Argas di sini
"Kau merindukannya?" goda Anna
"Tidak! aku hanya bertanya" sentak Zella
"Sepertinya dia sedang mengadakan rapat Agent di lantai 6 gedung pelatihan" sahut Aland yang di angguki Zella
"Apa dia tidak menjalankan misi? Lagipula sekarang kan sedang ada kasus berat" Thea bertanya sambil mengerutkan keningnya
"Sepertinya misi itu di ambil alih oleh Agent lainnya. Ia akan stay disini sampai serangan tiba Di New York" jawab Ray
"Aku kira dia Agent yang seenaknya" ucap Thea
"Kau kira Agent itu main-main!" kesal Ray
"Hei, lihatlah di depan!! ada berita terbaru!" pekik Anna sambil menunjuk ke arah televisi besar yang berada di Cafetaria
Berita menyiarkan beberapa titik sudut kota yang sudah terkena virus, berita juga memberitahukan, jika Rumah sakit penuh dengan pasien yang terkena wabah penyakit yang sama.
Virus ini sangat berbahaya, Korban akan merasakan sesak nafas dan juga kesulitan bernafas. Pada akhirnya berujung dengan kematian.
Zella menggigit jari kukunya, Rasa takut tiba-tiba mendominasi pikirannya, Ia takut keluarganya tidak baik-baik saja disana.
Walaupun berita belum memberitahu jika Virus sudah menyebar hingga New York. tapi tetap saja, Rasa takut melanda dirinya.
Dirinya akan aman berada di Fire Tipia, namun bagaimana dengan orangtuanya yang berada di rumah? Zella mendadak cemas.
"Zella, Are you okay?"
Thea bertanya saat menatap sahabatnya bergetar ketakutan"I'm not good, I'm afraid my family is not okay at home" lirih Zella
"Semuanya akan baik-baik saja, percayalah!!"
Flo mendekap tubuh Zella yang gemetar hebat"Aku tidak baik Flo, Disini aku aman walaupun harus berlatih keras, sedangkan kedua orangtuaku, aku takut!!" Lirih Zella
"A-ku juga mencemaskan nenek dan juga Ayah!!" sahut Anna
"Hei, semuanya akan baik-baik saja. Zella,, Anna,, Tenanglah!!" ujar Aland
"Sebaiknya kita beristirahat di asrama, Ayo aku antar kalian!!" ujar Flo yang di setujui semuanya
"Pergilah, aku akan disini bersama Aland!!" sahut Ray
"Ayo girls , kita ke asrama!" ajak Flo
Zella berdiri dari duduknya, Wajahnya tampak memucat dan berkeringat dingin.
Walau begitu matanya masih terfokus dengan berita yang masih di siarkan di televisi
"Zella, Ayo!" seru Flo
"Kau, tidak apa-apa?" tanya Thea yang melihat Zella tidak beranjak dari tempat ia berdiri
"Ya, aku-"
Brakk
Zella langsung tidak sadarkan diri, Anna dan Flo memekik terkejut. Hingga Semua orang yang berada di Cafetaria langsung berdiri, keadaan mulai terdengar ricuh.
Flo segera meminta Ray dan Aland untuk membawa Zella ke ruang kesehatan. Namun sebelum Aland ingin menyentuh Zella, Teriakan dari depan pintu Cafetaria membuat Aland mengurungkan niatnya untuk membawa Zella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire Topia Academy
Misteri / Thriller[REVISI TOTAL] Kehancuran dunia yang di anggap sebagai lelucon, kini sudah terjadi di depan mata. Sebuah virus ciptaan yang paling mematikan, menyebar luas membuat negara hampir musnah. Di tambah lagi dengan beberapa serangan teror bom, membuat sem...