***
Zella menatap langit-langit kamar asrama yang sudah beberapa hari ia tinggalkan, Rasa takut dan khawatir tidak terlalu mendominasi pikirannya saat ini.Saat rapat malam tadi, Petinggi Akademi memberi informasi terbaru. Para korban yang hilang kini terdeteksi oleh para Agent.
Mereka yang di nyatakan hilang karna tidak ada informasi, kini berada di tempat yang aman.
Rapat tadi menjelaskan beberapa informasi penting, yang sudah di dapat oleh para ahli dalam bidang Laboratorium, Medis, dan juga Ilmuwan.
Mereka bekerja sama, untuk mencari tahu informasi melalui jasad salah satu buronan dengan waktu yang singkat.
Terbukti jika mereka menemukan fakta, bahwa korban tersebut merupakan narapidana yang seharusnya mendapatkan hukuman mati karna pernah melakukan perampokan dan pembunuhan berencana.
Hal yang mengejutkan bagi para Agent adalah. Tato di dada kiri dengan angka 376, dan nama tim dari buronan tersebut terpampang dengan jelas di ukiran pisau lipat yang berada di slot senjata celana korban.
'Ruler of red blood'
Nama yang terdengar sangat tidak asing bagi para petinggi Fire Topia
Zella menghela nafas lelah, kehidupan dunia tidak sama dengan semestinya.
Para manusia sudah tidak lagi terlihat di berbagai penjuru kota. Hal ini di sebabkan oleh sebuah virus baru yang banyak menelan banyak korban.
Masyarakat sekitar tidak berani untuk sekedar membuka pintu rumah. Banyak bangunan yang memberhentikan operasi pekerjaan, perusahaan banyak yang kehilangan karyawan, begitupula dengan berbagai tempat utama bagi manusia lainnya.
Hanya satu tempat yang selalu ramai menjadi para incaran, Rumah sakit.
Bangunan kokoh itu kini ramai di padati masyarakat, Rumah sakit sudah bagaikan pasar diskonan.
Zella memijat pelipisnya, Hanya menanti dunia kembali normal tanpa bergerak adalah sebuah hal yang mustahil.
Virus tersebut masuk ke dalam sebuah virus yang di ciptakan oleh manusia, Zella kembali berfikir jauh. Jika Virus itu di ciptakan, berarti seseorang menginginkan para manusia musnah di muka bumi.
Lalu, Mereka yang berulah menjadi bagian penduduk yang menguasai seluruh permukaan bumi.
Ah apa jangan-jangan, Seseorang yang menciptakan Virus itu ingin menjadi pengusa muka bumi ?
Itu sangat tidak masuk akal. Tapi, jauh dari sebuah penelitian, semuanya masih belum terungkap apa yang akan terjadi, dan kenapa semuanya harus terjadi.
Dunia kini sudah hancur, Para manusia tidak bisa maju untuk menyerang dan melawan Virus ini, Hanya Teknologi yang kini akan di andalkan oleh sebagian umat manusia.
Dan berharap Agent Negara dapat memulihkan keadaan, ini adalah masa yang begitu berat.
***
Malam ini, semua murid mendapatkan jadwal pelatihan untuk mengisi hari kosong, melakukan pelatihan untuk menambah kemampuan mereka.
Sedangkan para Agent dan petinggi, sudah di sibukkan di dalam ruang lantai enam.
Zella mengasah kemampuannya dengan sedikit bermain dengan belati berwarna silver mengkilat di tangannya.
Memutar belati dengan gaya angkuh, lalu melempar belati tersebut ke arah sasaran dengan jarak sekitar dua meter dari hadapannya.
"Kau keren, tepat sasaran." Grisel menatap takjub dengan kemampuan Zella.
"Sepertinya, kau sangat senang bermain dengan belati" Anna berujar, walau matanya masih sibuk menatap kumpulan senjata tajam di hadapannya.
"Aku ingin belajar menggunakan pedang itu!" tunjuk Grisel ke arah pedang tua yang di pajang di dalam lemari kaca.
"Bukankah itu hebat?" ujarnya lagi
"Aku juga ingin belajar menggunakan pedang. Sangat bosan jika berlatih selalu menggunakan senapan." lirih Anna yang di angguki Grisel.
"Ngomong-ngomong, dimana Thea dan Ray?" tanya Zella
"Thea berada di ruang hacking bersama beberapa senior lainnya. Sedangkan Ray, anak itu berada di ruang Laboratorium" jawab Anna
"Kapan kita menjalankan misi lagi?" Pertanyaan Grisel membuat Zella membelalakkan matanya.
"Kau sangat bersemangat!" cetusnya
"Zella, kita harus sering menjalankan misi, agar bisa menjadi Agent hebat" seru Grisel
"Ya, aku mengerti."
"Aku khawatir dengan keadaan Flo"
"Aku juga, bagaimana kalau kita menjenguknya?"
"Belum bisa, Flo masih di nyatakan kristis." jawab Zella
"Sangat membosankan, Tim kita ada sepuluh orang, tapi disini hanya bertiga." Anna menyenderkan tubuhnya ke arah kursi.
"Argas dan El masih di sibukkan di ruangan khusus petinggi." jawab Zella
"Gergio dan Aland?"
"Aland melakukan pelatihan bersama senior lain. Kalau Gergio, entahlah, tadi ia pamit padaku untuk pergi ke ruang Teknologi" jawab Zella kembali
"Apa jam pelatihan sudah selesai? Perutku terasa sangat lapar" ujar Grisel
"Sebentar lagi, tapi sepertinya kita bisa pergi ke Cafetaria sekarang. Lagipula waktu pelatihan sebentar lagi habis"
***
"Hei, maaf baru datang." Thea datang bersama Ray yang langsung di sambut dengan tatapan menggoda.Saat ini, Zella, Anna, dan Grisel sudah duduk di Cafetaria dengan makanan masing-masing. Disusul dengan Thea yang datang bersama dengan Ray.
Anna melirik Thea dan Ray bergantian.
"Kapan kalian meresmikan hubungan?" tanya Anna yang sudah muak dengan keduanya.
Thea mengangkat sebelah aslinya dengan tatapan datarnya, "Apa maksudmu?"
"Kalian ini selalu berdua kemana-mana, jangan salahkan jika orang lain mengira kalian adalah sepasang kekasih!" jelas Grisel
"Lagipula, kalian berdua cocok!" ucap Zella menambah ucapan Grisel.
"Bisakah kalian bertiga mengizinkan kami berdua untuk duduk?"
Zella mendengus, sedangkan Anna dan Grisel sudah tertawa terbahak-bahak.
Anna memberhentikan tawanya, lalu menatap Ray sambil tersenyum geli "Aku kira kau tidak ingin duduk, Ray?"
"Sudahlah, aku ingin mengambil makanan." Thea berlalu pergi meninggalkan meja, di ikuti Ray yang berjalan di belakangnya.
"Aku rasa, keduanya memang punya perasaan lebih dari kata sahabat" ujar Grisel yang di angguki Anna dan Thea
KAMU SEDANG MEMBACA
Fire Topia Academy
Misterio / Suspenso[REVISI TOTAL] Kehancuran dunia yang di anggap sebagai lelucon, kini sudah terjadi di depan mata. Sebuah virus ciptaan yang paling mematikan, menyebar luas membuat negara hampir musnah. Di tambah lagi dengan beberapa serangan teror bom, membuat sem...