Cape banget🙃
Ramein dong biar semangatku balik lagi:'))***
Jenan belum sempurna bangun saat bel flatnya terdengar. Seperti biasa, malamnya selalu terlewat dengan mengerikan. Mimpi aneh itu lagi-lagi mendatanginya, malah kini intensitasnya lebih sering dari yang sudah-sudah.
Bahkan Jenan sampai terbangun berkali-kali sebab adegan tenggelam itu muncul berulang kali.
Shit!
"Astaga, sabar!" desis Jenan geram sambil menuju pintu.
Pintu berayun terbuka, membawa sosok cantik berbalut blouse putih itu ke hadapan Jenan yang bahkan belum menyentuh air sama sekali.
"Good morning! Astaga ini jam berapa Jenan? Lo baru bangun??" cerocos gadis itu.
"Ini minggu, Karin." balas Jenan malas, lalu menguap.
Gadis yang dipanggil Karin itu bergidik lalu menerobos masuk flat Jenan tanpa ijin. "Eew! Mandi sana."
"Males. Lo mau apa sih ke sini?"
"Jangan bilang lupa?!" seru Karin heboh.
"Apa?"
"Jurassic World! Gue udah pesen tiket lo jangan macem-macem!"
Jenan menghembuskan nafas lelah. "Lo bilang malem?"
"Ya kan mau muter-muter dulu. Ih lo udah janji ya, Jen!"
Demi Tuhan, Jenan sama sekali tidak ingat soal itu. Sama sekali.
"Sekarang banget? Oke, iya, sekarang. Gue mandi dulu."
Tatapan tajam yang siap menerkamnya itu membuat Jenan tidak berniat mengulur waktu lagi. Padahal dirinya masih sangat mengantuk.
"Gue bikinin sarapan ya?"
"Iya, terserah."
Tiga puluh menit kemudian Jenan keluar dari kamarnya dengan tubuh segar dan harum parfum yang menyebar. Karin tersenyum manis melihatnya.
"Cakep ya lo. Tapi sayang jomblo." tukas Karin lalu tertawa.
"Diem. Lo juga jomblo."
"Makanya itu."
"Apa?" balas Jenan acuh.
Maaf saja, Jenandra ini bukannya buta atau sok tidak menyadari perasaan Karin padanya. Bahkan sejujurnya Karin ini tipe Jenan sekali, tapi entah kenapa setelah mendapat respon kelewat baik dari Karin yang terang-terangan mendekatinya, Jenan malah jadi less interest dengan cewek itu.
Maaf lagi, Jenandra ini tipe cowok yang suka berburu dari pada diburu. Lebih suka mengejar dari pada dikejar. Tapi bodoh jika Jenan bilang Ia tidak pernah jatuh cinta dengan Karin. Bahkan didetik ini saja rasa itu lamat muncul kembali ke permukaan.
"Enggak. Dimakan gih, keburu dingin." ujar Karin menunjuk piring berisi tumis sosis telur buatannya.
"Thanks ya. Lo nggak makan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] NUMB : The Link (Forget Me Not)
General FictionBook 2 of NUMB Don't forget, somewhere between 'hello' and 'goodbye', there was love, so much love.. from far, faraway. (from Jeffrey n Alysa universe)