Samar

62 14 19
                                    

"Biar gue yang ngomong sama Kak Trian."

"Apa?" balas Alysa penuh kebingungan.

"Semuanya."

"Soal gue?" Jenan mengangguk. Alysa sontak membuka tangan. "Nggak. Nggak perlu. Itu urusan gue."

"Tapi disini gue yang—"

"Jenan, stop! Udah ya, berhenti nyalahin diri lo." pungkas Alysa. "Coba sekarang gue tanya, alasan lo bersikap aneh kayak gini apa?"

Jenan terhenyak. "Maksud lo?"

"Lo nggak terlihat layaknya seorang temen yang bahagia waktu temen amnesianya--which mean itu gue--sembuh. Ada yang lo sembunyiin dari gue?" selidik Alysa.

Untuk yang satu ini Jenan betulan terkejut. Sama sekali tidak menyangka akan dijejal dengan pertanyaan seperti ini.

Alysa tidak berusaha lebih, sebab Ia sudah tau fakta sebenarnya. Ia hanya ingin tau kenapa Jenandra turut andil menutupi semua itu darinya.

"Kenapa diem?"

Jenan menekan pelipisnya kuat, "Fuck! Gue juga nggak ngerti, Sa."

Alysa mengalah. "Fine."




Hening sesaat.



"Mau gue kasih tau rahasia?"

Jenan menoleh sedikit was-was. "...apa?"

Alysa tidak menyahut, malah menggulung naik lengan kemejanya hingga ke siku dan menampakkan apa yang Alysa sudah Ia sembunyikan entah sejak kapan.

Alysa tidak menyahut, malah menggulung naik lengan kemejanya hingga ke siku dan menampakkan apa yang Alysa sudah Ia sembunyikan entah sejak kapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(it's basically on the cross side of the elbow)

Manik Jenan melebar. "Lo bikin tato?"

"Iya. Cantik nggak?" diusap gambar kecil yang melintang di perpotongan sikunya itu sambil tersenyum. "Ini gue buat diatas bekas luka yang gue bikin sendiri hehehe.."

Fuck! Bukan waktunya buat haha-hehe, Alysaa! Jenan membatin gemas.

"Seseorang pernah bilang sama gue, kalau semua nggak akan selesai dengan gue nyakitin diri sendiri kayak ini." Alysa menerawang dalam lamunannya. "...sakitnya gue rasain sendiri, perihnya gue tahan sendiri, dan bekasnya akan gue inget sampai mati."

Jenan bersumpah dirinya merinding saat ini, seperti yang berbicara didepannya ini bukan Alysa yang tempo hari Ia kenal.

"Padahal nggak sakit Jen, itu sama sekali nggak sakit. Karena ada yang jauh lebih sakit dari sekedar luka mendarah kayak gitu."

Hati lo.

"Hati gue."



DAMN!



[✔] NUMB : The Link (Forget Me Not)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang