Puzzle Piece

68 16 23
                                    

"Dompet?"

"Udah."

"Handphone?"

"Right here." Trian menggoyangkan benda persegi dalam tangannya.

"Good. Tiket?"

"Astaga!" pekikan Trian mengundang panik Alysa. "Hahaha.. disini." lanjut lelaki itu sembari menarik selembar kertas pada saku mantelnya.

"Astaga Kak Ian! Bikin panik!" gerutu Sasa kesal. Sedang pelakunya malah cengengesan.

"Udah semua, sayang. Semalem kan udah dicek." ujar Trian lembut.

Alysa hanya diam menekuk bibir. "Kakak nggak mau ngomong apa gitu ke aku?"

"Apa?" Trian malah balik bertanya. "Lagian kamu seneng kan kakak tinggal?"

"Hehehe.." kekeh Alysa tanpa menyangkal. Trian mencebik lalu mengusak rambut legam panjang itu dengan gemas.

"Jangan nakal, kakak punya informan terpercaya selama kakak di Bintaro."

"Hah?"

Tidak menggubris kebingungan adiknya, Trian malah mengulas senyum pada sosok di belakang punggung Sasa. Alysa mengikuti arah pandang sang kakak, berbalik pelan dan terlonjak saat maniknya bertemu sesuatu yang bidang dan tegap itu.



"Minta bantuannya ya, Jenan. Kabari aja kalau ada sesuatu."

"Siap, bang!" balas Jenan.

Alysa berbalik menatap Trian sangsi. "Aku bisa jaga diri!"

"Iya, kakak tau." balas Trian santai.

"Terus ini maksudnya apa?" Alysa melirik ragu dan canggung pada Jenandra yang sudah berdiri disampingnya.

"Nggak maksud apa-apa sih. Mungkin bisa dibilang bodygu—ah no, babysitter? yes babysitter."

"What theff—"

"Heh! Mulutnya." peringat Trian. "Ya udah kakak masuk ya, kamu yang nurut sama Jenan. Jangan nakal." petuah Trian sebelum berbalik.

"Tapi, tapi—"

Trian tidak menggubris, melambai santai tanpa berbalik lalu lurus menuju pada gerbang boarding dan sukses melewati security check-in.

Tubuh Trian menghilang dari jangkuan mata, tersisa dua orang lain yang saling diam diselimuti canggung. Alysa saja sih, Jenandra terlihat santai seperti biasa.


"Udah belum?" Jenan yang bersuara pertama kali.

"Apanya?"

"Liatin angin." sindir pemuda itu sambil mengulas kekehan geli, tau sekali Alysa sedang kikuk.

Tanpa diduga Alysa menoleh dan melempar tatapan tajam. "Nggak usah godain gue!"

"Tapi lo lucu."





GODDAMN! Jenandra sukses membuat jantung Alysa disko didalam sana. Sialan!




"Kok diem?"

"Ish, gue mau balik!"

"Iya ayo balik."

"Kok 'ayo'?"

"Lah kenapa?" bingung Jenan. "Katanya mau balik?"

"Ya kan.. sendiri-sendiri."

"Oh, ya nggak bisa gitu." ujar Jenan sambil melipat tangan. "Lo dibawah asuhan gue selama Kak Ian nggak ada disini."

Alysa mendelik, 'Kak Ian' katanya? Sejak kapan manusia ini akrab dengan kakaknya??

"Gue bukan bayi!"

"Siapa bilang lo bayi?"

[✔] NUMB : The Link (Forget Me Not)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang