Chapter 9

543 52 4
                                    

👻Happy Reading👻

🔞

"Akhhh."

Taeyong memekik kencang saat kejantanan Jaehyun berhasil menerobos lubang sempitnya. Air matanya tak mampu dibendung karena rasa sakit, akibat benda tumpul yang terasa mengoyak lubangnya.

Jaehyun mengusap air mata Taeyong yang mengalir. Memilih untuk tidak bergerak, menunggu Taeyong merasakan nyaman di bagian bawahnya.

"Apakah terasa begitu sakit?"

Taeyong mengangguk, sesekali meringis karena rasa tak nyaman di bagian bawahnya.

"Sebaiknya kita hentikan saja."

Taeyong menggelengkan kepalanya. Menarik tengkuk Jaehyun untuk menyatukan bibirnya dengan bibir sang kekasih.

Sebelum meraup bibir tebal itu, Taeyong berucap, "Bergeraklah, Hyung!"

Cup

"Hnngh."

Jaehyun langsung menggerakkan pinggulnya. Menubruk lubang Taeyong yang sempit secara konstan. Dapat Jaehyun rasakan jika kejantanannya tengah bergesekan dengan dinding rektum Taeyong, terasa begitu sempit dan ketat.

"Ahh ahh... Eungh... Hyungh."

Taeyong mengerang nikmat. Rasa sakit di awal tadi berganti dengan rasa nikmat dari gesekan kejantanan Jaehyun pada rektumnya. Milik Jaehyun yang besar itu mampu memberikan berjuta nikmat saat berhasil mengenai titik kenikmatannya.

Taeyong mencakar punggung Jaehyun. Kaki jenjangnya dilingkarkan ke pinggul Jaehyun. Menekannya agar kejantanan sang kekasih semakin dalam memasuki dirinya.

Jaehyun menegakkan tubuhnya, hasratnya semakin menjadi saat melihat wajah pasrah Taeyong di bawahnya. Keringat yang membanjiri pelipis sang subsimif. Bibir yang terbuka dengan lelehan saliva di sudut bibir tipis itu. Membuat kekasih mungilnya itu terlihat berkali-kali lebih menggoda.

Dengan semangat Jaehyun memegang pinggang Taeyong. Kemudian mulai menubruk lubang Taeyong dengan gerakan yang lebih cepat.

Tubuh Taeyong terhentak-hentak mengikuti irama hentakan pinggul Jaehyun. Sprei ranjang milik pemuda mungil itu menjadi sasaran empuk bagi pemiliknya, untuk menyalurkan rasa nikmat yang dirasa dari gesekan kejantanan Jaehyun pada dinding rektumnya.

Rasanya sungguh nikmat, Taeyong tak berhenti mendesah. Tubrukan kejantanan Jaehyun pada prostatnya, seolah menghilangkan kewarasan Taeyong.

Pemuda cantik itu berbisik lirih, miliknya terlihat mulai membengkak. Cairan putihnya seolah berlomba, memaksakan diri untuk keluar dari kejantanan mungil submisif tersebut.

Satu tumbukan dalam Jaehyun, pada prostat Taeyong. Membuat cairan putih yang tertampung di ujung kejantanannya, seketika menyembur begitu derasnya. Mengenai perut datarnya, hingga mengenai wajah sang dominan.

Jaehyun berhenti sejenak. Meskipun penisnya sedikit perih karena pelepasan Taeyong, yang membuat pemuda cantik itu tak sengaja mengetatkan lubangnya. Jaehyun memberikan Taeyong menikmati waktu untuk menikmati pelepasannya.

Dijilati sperma Taeyong yang berada di sisi bibirnya. Membuat Taeyong yang sedang mengatur nafasnya merona malu.

Namun belum sempat sepenuhnya Taeyong menetralkan nafas dari pelepasannya. Desahannya kembali mengalun indah karena Jaehyun kembali menggerakkan pinggulnya.

"Eunghh... Hyunghh... Tunggu sebentarh... Masih sensitif... Akh!"

Jaehyun yang awalnya menunggu hingga Taeyong selesai menikmati pelepasannya, menyerah saat melihat wajah sayu Taeyong, mulut yang terbuka untuk mengatur nafas, serta keringat yang mengalir di pelipis sang submisif, membuat Jaehyun kembali menggerakkan pinggulnya.

Looking For UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang