Ke- Tiga Belas

339 45 11
                                    

Selama kuliah berlangsung, Meta hanya diam menatap kosong pada catatan di depannya. Mix yang sedari tadi menatap dosen yang sedang menjelaskan di depan mengalihkan atensinya sebentar menatap sahabatnya itu.

"mikir apaan sih, Ta?" bisiknya begitu pelan.

Mix keheranan melihat sahabatnya satu ini hanya diam sedari tadi seperti sedang memikirkan sesuatu.

"hah? Oh gak kok Siw. Gue cuma ngantuk aja."

"lu kagak bisa boong dari gue Meta. Ada yang lagi ngeganggu pikiran lu yah?"

Meta hanya menghela nafas dan menyuruh kembali sahabatnya itu fokus pada dosennya yang sedang menjelaskan di depan sana.

"gak ada. Sana fokus ke depan, nanti Pak Ibnu marahin kita lagi"

"aelah Ta.."

Dengan malas, Mix kembali mengarahkan atensinya ke depan. Meta sekali lagi menghela nafasnya. Dan membawa dirinya untuk ikut fokus mendengar penjelasan dari dosennya ini.

Detik berganti menit, menit berganti jam, akhirnya setelah satu setengah jam lamanya mereka mendengarkan penjelasan dosennya tersebut, kelasnya pun selesai.

Mahasiswa di dalam kelas itu ikut keluar meninggalkan ruangan untuk mengisi kembali energinya yang terkuras habis.

Meta dan Mix tengah merapikan alat tulisnya, namun samar-samar keduanya mendengar ocehan dari dua perempuan yang masih berada di ruangan itu.

"eeh katanya ada mahasiswa pindahan yah?" tanya gadis yang berambut coklat tergerai itu.

"iyaa, katanya pindahan dari Amerika. Anak manajemen dianya" jawab gadis satunya.

"yahhh sayang banget beda jurusan"

"dihh.. yuk ke kantin. Lapar gue."

Kedua gadis itupun beranjak meninggalkan ruangan itu. Kini tersisa Meta dan Mix yang sudah bersiap-siap juga.

"cihh.. siapa sih dia? Dari pagi tadi cewe-cewe itu semua pada ngomongin mahasiswa pindahan itu" cerocos Mix yang membuat Meta hanya geleng-geleng kepala.

"ayo ke kantin, daripada misuh-misuh gak jelas disini." Meta pun menarik lengan sahabatnya itu untuk keluar dari kelasnya.

Sesampainya mereka berdua, suasana di kantin hari ini tiba-tiba dipadati manusia. Entahlah di dalam sana ada siapa kenapa sampai padat begini.

"mereka semua kenapa pada mampir di kantin fakultas kita? Emangnya ada artis apa di dalam sana, kenapa padat gini sih. Mana lapar banget gue." Mix terlihat sangat kesal lantaran isi kantin saat ini sudah seperti lautan cewek-cewek yang entah dari mana asalnya.

"kita makan di luar ajalah Ta, pengap banget gue." Mix pun menarik keluar sahabatnya itu.

Baru selangkah, tiba-tiba ada seseorang meneriaki namanya. Dan Mix sepertinya tau siapa orang itu.

"WIWI!!!"

Nah kan, Mix sangat mengenal siapa pria yang sedang meneriakinya itu. Tidak ada seorang pun yang memanggilnya dengan sebutan itu, kecuali Bastian, sepupu pacarnya.

"NAMA GUE SIWI BUKAN WIWI!!!"

Meta sampai terkejut dengan teriakan kesal Mix.

"astaghfirullah yaAllah, kaget banget gue, Wi"

"LU ATHEIS BANG!"

"sialan, cocotmu, gue Budha"

"oh— gue kira lu Atheis, Bang. Soalnya selama gue kenal lu, gue kagak pernah liat lu ibadah."

IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang