7] The Kingdom of Yiaseotopia : Nectorania

209 34 8
                                    

Dibaca pelan-pelan biar paham dan gak bingung nantinya, cerita ini kuakui emang agak berat.





·><><♦><><·



       MATAHARI sore menyinari wilayah kerajaan, membuat kediaman sang alpha nampak indah berkilauan, memberikan kesan kemewahan.

Ten menatap kastil megah yang ada di depan sana, "Itu kastil anda tuan Alpha? Indah sekali."

Ngomong-ngomong Ten sudah sedikit berdamai dengan kejadian tadi, ia sanggup mengontrol emosi setidaknya untuk saat ini.

Johnny menunduk, menatap omega ini dari belakang. "Tentu, sedikit lagi sampai."

"Apakah aku boleh berjalan? Aku ingin menyapa seluruh warga." Ten sedikit menoleh ke belakang, karena jarak duduk yang dekat ia tak bisa menoleh sepenuhnya.

Johnny mendekatkan wajahnya pada Ten, "Tidak, nanti ada waktu kau berkeliling desa juga ibu kota. Sekarang ikut ke kerajaan, buktikan jika kau bukan seorang mata-mata, mengerti?" Segera ia menjauhkan wajahnya, lalu memacu jalannya kuda agar lebih cepat sampai.

Sapaan dari warga terdengar bersahutan, mereka menyambut alpha-nya dengan baik.

Terdengar pula bisikan pertanyaan tentang siapa dua omega yang duduk di depan alpha Johnny juga alpha Mark.

Haechan tak bisa berhenti tersenyum, terkadang ia melambai riang pada anak kecil yang menyapanya.

Melupakan kemarahannya di goa tadi.

Mark berdehem, mengalihkan fokus Haechan. "Ehm, kau senang Omega?"

Haechan hendak menoleh tapi ia urungkan karena punggungnya menempel di dada Mark. Ia tertawa kikuk, menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Em, ya, begitulah. Aku dan kakak tak pernah melihat sesama kita, jadi aku sangat antusias ketika menyapa mereka semua." Jawab Haechan dengan semangat, ia kembali tersenyum dan melambaikan tangan pada anak-anak.

Mark tersenyum teduh melihatnya, "Kau cantik, tersenyumlah lagi." Entah kenapa pula Mark memujinya, padahal sedari tadi bersikap dingin seperti biasa.

Haechan tersentak mendengarnya, ia langsung menoleh ke belakang. Namun kejadian setelahnya membuat ia terkejut.

Bibir mereka sempat bersentuhan beberapa detik, sebelum Mark menarik mundur kepalanya.

Alpha itu berdehem menetralisir rasa gugupnya, sedangkan Haechan terdiam dengan mata membelalak.

"M-maafkan aku, seharusnya aku tak langsung menoleh." Cicit Haechan, ia kembali menatap lurus ke depan. Tidak berani menoleh ke belakang lagi.

"Hm, tak apa. Sepertinya pujianku tadi mengejutkanmu."

Haechan memejamkan mata erat karena merasa malu, bagaimana bisa dia berciuman di hadapan warga desa Nectorania, meski tak sengaja tetapi sorakan warga terdengar bersahutan. Entahlah itu terdengar seperti sorakan kesenangan?

Diam-diam merutuki dirinya sendiri, salahkan perkataan Mark yang terlalu mengejutkan.

"Oh astaga, bibir adikku tidak suci lagi. Pasti Alpha itu kesenangan, menyebalkan." Gerutu Ten, ia tak terima tentu saja. Walau dia tau itu tak sengaja, tapi tetap saja bibir adiknya sudah tersentuh oleh seorang Alpha.

Ia masih sedikit kesal pada dua alpha ini, kelakuan mereka yang menuduhnya sungguh mengesalkan.

Johnny terkekeh, "Kenapa? Kau ingin seperti mereka, baiklah hadap ke belakang." Goda Johnny pada Ten. "Ngomong-ngomong, aku pencium yang handal, ingin mencoba?" Timpalnya dengan berbisik tepat di telinga Ten.

 [✓] Yiaseotopia ; JohntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang