[✓] Yiaseotopia ; Johnten

3] The Danger : A Mutan?

Sekali lagi, cerita fantasi ini hasil imajinasiku sendiri.

Kisah makhluk mitologi disini aku rombak dengan versiku.

Semoga suka, selamat membaca ^^

·><><♦><><·

       PAGI itu, dimana Johnny beserta pasukannya melakukan pencarian untuk menemukan si rogue. Namun, mereka tidak dapat hasil apapun hingga kini hari telah berganti.

Johnny yang pada dasarnya seorang pemimpin negeri sejenak merasa bodoh. Dia hanya dihadapi sekelompok rogue tetapi sudah hampir menyerah.

Memalukan, pikirnya.

Lelaki tampan nan gagah ini tengah memikirkan beberapa rencana, dengan Mark yang setia berada di sampingnya.

"Sepertinya aku harus mencarinya sendirian tanpa pasukan. Para bajingan itu tau kalau kita hendak menyerang mereka." Celetuk Johnny sembari bersidekap dada. Ia memandang jauh ke dalam hutan yang nampak gelap dari balik jendela.

Mark selaku orang kepercayaan Johnny pun hendak memberi usulan. Ia berjalan menuju sang pemimpin,

"Alpha, maaf saya menyela. Tapi sebaiknya kita hentikan pencarian ini, tidak ada hasil yang berarti meskipun kita sudah bekerja keras beberapa hari ini."

Johnny nampak menimang-nimang usulan Mark, pemuda tampan itu ada benarnya.

Tetapi, jika tidak segera ditemukan maka rogue-rogue itu akan semakin liar dan mengacau wilayah teritorialnya.

Tujuan sekelompok biadab itu membalaskan dendam sebagaimana Alpha terdahulu menendang mereka dari pack utama dengan kejam.

"Benar. Tetapi rogue tetaplah rogue, pembuat onar yang merugikan banyak pihak. Mereka harus tetap ditangkap, entah dengan tanganmu atau tanganku sendiri." Setelah berucap demikian, Johnny berlalu meninggalkan Mark.

🐺♦🐺

Hutan yang mereka lalui nampak indah dan rindang, hanya saja-

"Kak, kenapa disini hening sekali?"

- Hutan itu terlalu sepi.

Ten menoleh kanan kiri dengan was-was, setelah berhasil melewati jebakan nimfa hamadryad yang cukup menguras tenaga kini mereka dihadapi dengan bagian tengah hutan yang sunyi seperti tak berpenghuni. Hanya ada suara gemuruh pohon terkena angin, juga suara gemericik air sungai.

"Tidak beda jauh dari tempat tinggal kita selama ini Chan, tapi sepertinya wilayah ini lebih mengerikan."

Bagaimana tidak, karena meskipun pohonnya tumbuh dengan rimbun dan asri tapi disini tidak ada hewan kecil sekalipun. Berbeda dengan tempat mereka selama ini, walaupun seperti hutan mati setidaknya masih ada makhluk hidup yang menemani.