[✓] Yiaseotopia ; Johnten

13] A New Reality : The Sacred Bondage

Note : empat pack kerajaan kecil yang dimaksud tentu bukan kecil banget gitu ya, besar istana mereka kurang lebih kayak mansion. Pokoknya lebih kecil dari kastil nectorania.

·><><♦><><·

    SUARA aduan pedang dan lesatan anak panah memenuhi area bagian belakang kastil.

Para omega pilihan nampak giat berlatih senjata termasuk Ten dan Haechan yang kini beradu pedang dengan Johnny dan Mark.

Dengan gigih mereka terus melancarkan serangan pada sang Alpha, namun tentu saja kedua Alpha tangguh itu lebih dari sanggup menghindari serangan dari kedua adik kakak ini.

"Kuatkan lenganmu sayang."

Ten beradu pandang sengit dengan Johnny, "Jangan memanggilku seperti itu, Alpha."

Johnny menyeringai, "Hm begitukah sayangku?"

"Baik, akan ku buat anda bertekuk lutut dibawahku!"

"Di persilahkan permaisuriku."

Ten langsung melayangkan serangan tak diduga membuat Johnny tersentak namun langsung terkekeh geli melihat bagaimana omega nya sangat bernafsu membuatnya kalah.

Ia biarkan saja hingga Ten kewalahan, bisa saja Johnny mengalah namun ia ingin omega nya lebih kuat lagi.

Gerakan Ten masih sama, berusaha menusuk atau menebasnya namun dengan santai Johnny menepis semua serangan dari Ten.

Trang!

Suara pedang terhempas ke tanah nampak terdengar nyaring, disusul suara kekehan serta jerit kekesalan beradu di udara.

"Sudah ku bilang jangan tergesa-gesa."

"Anda curang!" Pekik Haechan yang tidak terima dirinya dikalahkan Mark.

"Bukan curang, berlatih lagi denganku dan kau akan puas dengan hasilnya."

"Ugh, baiklah aku mengaku kalah. Lagipula kenapa anda sangat hebat sih?!" Pertanyaan tak bermutu yang di kelakarkan Haechan, tentu saja Mark hebat karena ia keturunan bangsawan pun jabatannya yang tinggi juga mempengaruhi.

Mark tertawa sedikit kencang membuat seluruh atensi peserta latihan menoleh padanya, "Kau sangat lucu Arion."

Ya, suara pedang jatuh itu bukan milik Ten atau Johnny melainkan milik Haechan yang kalah telak oleh Mark.

Haechan mengerucutkan bibirnya karena kesal, memandang tajam Mark yang masih terkekeh.

Lalu ia mendekati sang kakak yang masih beradu dengan Johnny.

"Kak."

Ten masih melayangkan pedangnya dengan ganas, mengabaikan panggilan dari Haechan.

"Kakak."

Peluh nampak mengalir dari pelipisnya, namun Ten tak ingin menyerah selagi ia masih kuat.

"Kak!"

Trang! Krak!

"Kenapa?" Tanya Ten yang sudah kalah karena pedangnya terhempas dan terbelah menjadi dua.

Johnny menyimpan pedangnya di saku pedang pinggang, lalu mendekati kedua omega itu.

"Ada apa?" Tanya Johnny.

Haechan membungkuk sedikit untuk menyapa lalu menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Johnny.

"Tidak ada Alpha, hanya ingin berbicara berdua dengan kakak."