🦋 JohnTen Universe 🦋
Yiaseotopia, negeri antah berantah tempat makhluk yang dianggap tak nyata hidup di dalamnya.
🍂 Fantasi
🍁 ABO Universe
🍂 BxB
🍁 Mature
🍂 Age gap
🍁 Missgendering
🐱 Selamat datang di cerita JohnTen fantasy ABO version 🐱
Di...
Kalau ada yang salah tolong di koreksi ya, belum sempat revisi soalnya.
·><><♦><><·
SISI lain hutan ini tak banyak diketahui, bahkan Johnny selaku pemilik dan penguasa negeri ini tak mengetahuinya.
Hutannya seperti hutan mati, pohon dan tumbuhan disana sudah layu dan kering. Tanahnya tandus dan retak-retak, seperti hutan yang baru saja terbakar hebat.
Namun siapa sangka, ada yang tinggal di tempat tak layak huni seperti ini.
"Bukankah sangat menarik? Alpha bodoh itu bahkan tidak berniat mencari kita disini." Celetuk seseorang berparas tampan.
"Dia berpikir hutan ini tak ada penghuninya, benar-benar Alpha bodoh. Aku heran kenapa raja terdahulu menobatkannya sebagai penerus untuk memimpin negeri ini."
"Ya, kau benar. Untuk ukuran seorang pemimpin dia sangat payah, Johnny terlalu menyepelekan hal-hal penting. Bahkan dia tidak mencari keberadaan mate-nya 'kan?" Sahut seseorang yang memiliki badan gagah dan berotot besar.
Lima lelaki lainnya mengangguk setuju atas pernyataan dan pertanyaan ketua mereka.
Mereka adalah sekelompok rogue, rogue yang Johnny cari hingga saat ini.
"Aku tidak sabar melihat kehancuran seorang Johnny Davion Rasendriya." Seringai di bibirnya menjelaskan semuanya, bahwa dia amat membenci si empunya nama.
"Dia harus mati sebelum bertemu mate-nya. Atau kemungkinan terburuknya kita yang meregang nyawa karena dibunuh keturunan Dewi bulan." Sambungnya dengan nada penuh dendam.
...
"Kak, badanku sakit semua." Keluh Haechan setelah ia sadar dari pingsannya.
Ten mengelus lembut surai adiknya, "Minum ini, aku baru saja mengambilnya di sungai sana." Ucap Ten sembari menyodorkan gelas bambu yang terisi air.
Alasannya, karena bekal yang dibawa entah hilang kemana saat pertempuran tadi.
Haechan meminumnya hingga tandas, energinya benar-benar terkuras habis setelah kejadian beberapa jam yang lalu.
Kini hari kian gelap, tampak si penyinar malam memunculkan eksistensinya di atas sana ditemani jajaran bintang yang ikut menghiasi luasnya ambara. Memberikan keindahan bagi siapapun yang melihatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Cr : Pinterest]
Malam yang sunyi ini mereka manfaatkan untuk beristirahat sejenak, berniat melanjutkan perjalanan esok hari ketika sang mentari keluar dari persembunyiannya.
"Maafkan kakak yang belum bisa memberimu kehidupan yang layak, kakak malah hampir membahayakan nyawamu siang tadi." Sesal Ten, ia merasa sedih karena membuat adiknya terluka seperti ini.